Ilustrasi. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) dan Anas Urbaningrum. Gambar diambil pada Minggu (17/2/2013).
JAKARTA, Beritaklik.Com - Mantan Ketua Umum
Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, mengakui bahwa dirinya memang tengah
menyerang Presiden sekaligus Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang
Yudhoyono. Menurut Anas, perlawanan ini merupakan respons atas sikap dan
tindakan SBY kepadanya.
"Jadi kalau dibilang saya menyerang Pak SBY, saya bilang memang iya, hanya
untuk merespon apa yang saya alami dari sikap dan tindakan SBY," kata Anas di
Gedung KPK, Kuningan, Jakarta, Senin (7/4/2014), seusai menandatangani
perpanjangan masa penahanannya.
Saat ditanya tindakan apa yang telah dilakukan SBY, Anas enggan
menjawabnya. "Yang bertanya (wartawan) lebih tahu dari yang ditanya," ucap
Anas.
Anas membantah disebut melancarkan kampanye hitam untuk Partai Demokrat.
Menurut Anas, dia tidak bermaksud menyerang Partai Demokrat, tetapi hanya
menyerang SBY. Anas mengatakan, hingga kini masih ada sahabat-sahabatnya yang
tengah mencalonkan diri sebagai anggota legislatif dari Partai Demokrat.
"Saya bilang, tidak ada rumusnya Anas menyerang Partai Demokrat. Pertama,
Anas pernah menjadi ketua umum Demokrat. Kedua, sahabat Anas nyaleg di DPR,
DPRD, tidak ada yang menyerang Partai Demokrat, tidak ada kamusnya Anas
menyerang Demokrat," tuturnya.
Sejak ditahan di Rumah Tahanan KPK, Anas kerap melontarkan pernyataan yang
bernada menyerang SBY. Belakangan, Anas meminta KPK menyelidiki dugaan aliran
dana bail out Bank Century untuk pemenangan SBY dalam pemilihan presiden
2009.
Tim pengacara Anas juga menyebut SBY memberikan uang kepada Anas. Uang itu
digunakan untuk membayar uang muka mobil Toyota Harrier. Kini, Toyota Harrier
itu menjadi salah satu barang bukti dugaan korupsi yang menjerat Anas.
Selain menuding SBY, pengacara Anas juga menyebut Sekretaris Jenderal
Partai Demokrat Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) menerima uang 200.000 dollar AS.
Namun, tim pengacara Anas enggan menjelaskan lebih jauh latar belakang
penerimaan uang oleh Ibas tersebut.
Sebelumnya, ketua tim pengacara SBY dan keluarga, Palmer Situmorang,
menyatakan bahwa SBY tak pernah memberikan uang kepada Anas sebagai uang muka
mobil Harrier. Dia pun menantang Anas untuk melaporkan tuduhannya kepada KPK
jika memang memiliki bukti. Sumber : KOMPAS.com
(Bki)
Keterangan Foto : Ilustrasi. Ketua Umum Partai Demokrat Susilo
Bambang Yudhoyono (kiri) dan Anas Urbaningrum. Gambar diambil pada Minggu
(17/2/2013).