Ilustrasi. Pekerja membersihkan jaringan listrik PLN yang terkena dampak letusan Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Manisrenggo dan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (11/11/2010). Sekitar 15 trafo di Desa Balerante rusak parah dan harus diganti karena
"(Namun), untuk mencapai target itu setiap tahun
perlu tambahan pembangkit 5.700 mega Watt," ungkap Manajer Senior
Komunikasi Korporat PLN, Bambang Dwiyanto, ketika ditemui di Kantor Pusat PLN,
Jakarta, Jumat (11/4/2014).
Ada dua tantangan yang harus dihadapi PLN. "Pertama, kondisi geografis
Indonesia yang berpulau. Mau menanam tiang saja susah. Jalan setapak tidak
ada," kata Bambang. Kesulitan ini tak hanya dijumpai di luar Pula Jawa,
kata Bambang, sembari menyebutkan di Pacitan di Jawa Timur masih ada satu atau
dua rumah saja berlokasi di balik sebuah bukit.
"Kedua, soal pendanaan. Perlu tambahan 5.700 MW, itu berapa dana. Belum
jaringan transmisi, belum gardu. Untuk mencapai target 2022, perlu dana Rp
70-80 triliun per tahun, untuk investasinya saja. Kalau operasinya Rp 230
miliar per tahun," sebut dia.
Kondisi sekarang
Saat ini total kapasitas seluruh pembangkit listrik PLN
mencapai 36.000 mega Watt. Itu digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik dari
54 juta pelanggan. Harga jual yang dipatok PLN sekarang adalah Rp 930 per kilo
Watt per jam (KWH), sudah memasukkan subsidi ke dalamnya.
Bambang menyebutkan kebutuhan listrik nasional rata-rata tumbuh 9 hingga 10
persen per tahun. Khusus Pulau Jawa dan Bali yang mayoritas sudah mendapatkan
aliran listrik, rata-rata pertumbuhan kebutuhan listriknya berkisara 7,5
persen. Sebaliknya, kawasan Indonesia Timur yang masih minim listrik,
mencatatkan pertumbuhan kebutuhan hingga 15 persen.
"Tiga bulan pertama ini pertumbuhan kebutuhan listrik nasional 9 persen
dibanding tiga bulan pertama 2013," sebut Bambang. Pada dua bulan pertama
2014, ujar dia, konsumsi listrik tercatat mencapai 32.000 giga Watt per jam
(GWH), naik dibandingkan periode yang sama pada 2013 yang mencapai 29.500 GWH.
Dia mengatakan konsumsi dua bulan dan tiga bulan tak terpaut jauh. Sumber : KOMPAS.com (Bki)
Keterangan Foto : Ilustrasi. Pekerja membersihkan jaringan listrik PLN yang
terkena dampak letusan Gunung Merapi di wilayah Kecamatan Manisrenggo dan
Kemalang, Klaten, Jawa Tengah, Kamis (11/11/2010). Sekitar 15 trafo di Desa
Balerante rusak parah dan harus diganti karena terkena hembusan awan panas yang
menyebabkan sambungan ke 1.500 pelanggan terputus. Perbaikan masih terkendala
lokasi bencana yang belum bisa dimasuki karena masih berbahaya.