Polsek Rengat Geledah Gudang Pupuk PT S&G

Ahad, 06 Januari 2013

Rengat.Kepolisian Sektor (Polsek) Rengat Barat dari jajaran Kepolisian Resort (Polres) Indragiri Hulu (Inhu) Jumat (4/1/13)melakukan penggeledahan di gudang pupuk milik  PT Samsung Dan Ganda (PT. S&G) di kebun PT Inecda Plantations,Kabupaten Inhu, Riau..MenurutKapolsek Rengat Barat, Kompol Efrizon kepada media menjelaskan.

“Benar kita telah melakukan penggeledahan di Gudang pupuk milik  PT Samsung Dan Ganda (PT. S&G) di kebun PT Inecda Plantations,Kabupaten Inhu, Riau. Menurutnya, penggeledahan dilakukan sebagai adanya laporan warga yang mencurigai perusahaan tersebut menggunakan pupuk jenis urea bersubsidi.

Dikatakannya, setelah dilakukan penggeledahan secara bersama antara pihak kepolisian dengan pihak PT S&G, ternyata tidak ditemukan adanya pupuk bersubsidi di dalam gudang tersebut. 

"Kami tidak menemukan ada pupuk urea bersubsidi di gudang itu, hanya saja ada tumpukan pupuk jenis urea Pusri tapi bertuliskan Non Subsidi," jelasnya.

Selain melihat jenis karung, beberapa orang personil polisi juga melihat bentuk pupuk tersebut di dalam kemasan karung yang bertuliskan non subsidi tersebut dan tidak ditemukan ciri-ciri pupuk bersubsidi.

 "Setelah dilihat isi dan jenis serta warna pupuk bukanlah jenis pupuk bersubsidi seperti yang dilaporkan," ujarnya.

Adapun ciri ciri pupuk urea bersubsidi adalah berwarna pink, dan pupuk urea non subsidi berwarna putih. Sedangkan yang ditemukan di gudang PT S&G tersebut selain karung yang bertuliskan non subsidi juga ciri-ciri pupuk tersebut adalah putih.

"Jadi tidak ada ditemukan ciri ciri pupuk bersubsidi pemerintah pada kemasan dan isi pupuk urea tersebut," sambung Kapolsek Efrizon menjelaskan.

Sementara itu Manajer PT S&G, Taufik Hidayat didampingi kepala gudang kebun PT Inecda Plantations, Wahyono dikonfirmasi mengaku pupuk yang disangka bersubsidi tersebut dibeli dari suplayer pupuk PT Multiplikasi Abadi Sukses, Pekanbaru sebanyak 400 ton yang diterima terakhir pada, Minggu (30/12) lalu. 

"Adapun sebagian pupuk tersebut telah digunakan untuk memupuk tanaman kelapa sawit dan tidak pernah ditemukan pupuk tersebut berciri pupuk bersubsidi seperti dari jenis warna dan karung," ujar Taufik. 

Dia juga mengatakan, sebagai perusahaan perkebunan pihaknya tidak pernah menggunakan pupuk bersubsidi, bahkan pihaknya juga tidak pernah memesan atau membeli pupuk jenis subsidi dari distributor maupun suplayer pupuk. "Namun demikian, kami tetap selalu terbuka kepada pihak manapun yang ingin membuktikan keaslian pupuk tersebut," ujarnya.(adm)