Karhutla di Rupat Sudah Tertangani 80% Dengan Melibatkan BNPB

Selasa, 01 Juli 2014

BENGKALIS, Beritaklik.Com - Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang terjadi di tiga kelurahan di Kecamatan Rupat yang terjadi sejak akhir bulan Juni lalu, mulai tertangani 80 persen hingga Selasa (1/7). Penanganan karhutla di pulau Rupat juga melibatkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam kebakaran (BPBD Damkar) kabupaten Bengkalis Mohammad Jalal kemarin mengemukakan bahwa dari 100-an hektar lebih yang terbakar di tiga kelurahan sudah mulai tertangani dan api berangsur padam.

Tiga kelurahan di Rupat yang terjadi karhutla terdapat di kelurahan Terkul, Tanjung Kapal dan Batu Panjang. Semua lahan yang terbakar merupakan lahan milik warga setempat yang umumnya merupakan lahan kosong yang akan dijadikan perkebunan.

"Pemadaman api yang membakar lahan warga di Rupat juga melibatkan BNPB sejak terjadinya karhutla pada akhir bulan Juni lalu. Pemadaman juga dilakukan menggunakan helikopter melalui waterboom.yang sudah dilakukan sebanyak 47 kali pengeboman air ke titik kebakaran melalui udara. Alhamdulillah saat ini luas.lahan yang terbakar sudah jauh berkurang, tidak sampai 30 hektar lagi,"terang Jalal.

Lebih jauh disampaikan Jalal, selain pemadaman dari udara juga dilakukan melalui darat oleh personil BPBD Damkar Bengkalis bekerjasama dengan Polsek Rupat, Danramil Rupat serta masyarakat disekitar lokasi kebakaran. Diakuinya, pada akhir Juni lalu api sempat membesar sehingga dikhawatirkan akan menghanguslan ribuan hektar lahan.

Namun karen antisipasi yang dilakukan cukup.cepat termasuk bantuan dari BNPB karhutla di Rupat dapat diminimalisir. Berkurangnya titik api di Rupat menurut Jalal karena adanya turun hujan pada Senin (30/6) sehingga meluasnya kebakaran dapat diantisipasi.

Sampai saat ini personil BPBD Damkar, BNPB, Polsek dan Danramil Rupat masih berkosentrasi melakukan pemadaman sisa kebakaran di lahan yang apinya masih menyala. Lahan yang terbakar saat ini hanya tersisa beberapa hektar di kelurahan Terkul dan Tanjung Kapal, sementara di kelurahan Batu Panjang sudah padam.


"Apabila api tidak juga dipadamkan, kita berencana meminta bantuan dari TNI turun ke Rupat. Kondisi geografis pulau Rupat salah satu faktor penyebab sulitnya dilakukan pemadaman api, sehingga harus dilakukan dari udara. BNPB sendiri terus melakukan pemantauan karhutla di Rupat dan seluruh kabupaten Bengkalis yang rawan karhutla," jelas Jalal.

Ditambahkan, karhutla sampai saat ini juga masih terjadi di desa Sumber Jaya dan Sungai Linau di kecamatan Siak kecil, namun karhutla di lokasi tersebut dapat diminimalisir. Sedangkan di kecamatan.Bukitbatu karhutla masih terjadi di dusun Air Haji Bukit Sembilan desa Tanjung Leban, tetapi tidak seluas sebelumnya karena petugas BPBD Damkar, Polsek Bukitbatu dan Regu Pemadam kebakaran (RPK) dari beberapa perusahaan masih disiagakan. (Bku)