Advetorial : Potensi Perikanan Pelalawan Sangat Menjanjikan

Selasa, 01 Juli 2014

Panen ikan


Pelalawan, Beritaklik.Com - Luas wilayah daratan Kabupaten Pelalawan bila merujuk kepada Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tersebut di atas adalah 12.490,42 km2 atau 1.249.042 ha (hektar).

Dalam dokumen naskah teknis RTRW Kabupaten Pelalawan tahun 2009 dan publikasi Pelalawan Dalam Angka tahun 2009, luas wilayah daratan Kabupaten Pelalawan adalah 13.256,70 km2 atau 1.325.670 ha. Setelah dilakukan penghitungan ulang dengan bantuan teknik digitasi diperoleh luas daratan Kabupaten Pelalawan sebesar kurang lebih 13.155,7944 km2 atau 1.315.579,44 ha. Wilayah Daratan.

Yang dimaksudkan dalam hal ini termasuk perairan di dalamnya (inlandwater) yaitu sungai dan danau/tasik. Di samping wilayah daratan tersebut, di Kabupaten Pelalawan juga terdapat wilayah laut kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

Wilayah laut kewenangan tersebut berbatasan dengan perairan atau wilayah laut kewenangan Kabupaten Kepulauan Meranti Provinsi Riau dan Kabupaten Karimun Provinsi Kepulauan Riau. Luas wilayah laut kewenangan Kabupaten Pelalawan kurang lebih 666,306.4 km2 atau 66.630,64 ha. Beberapa pulau besar yang ada di wilayah kabupaten Palalawan diantaranya pulau Mendul (Penyalai), Pulau Muda, Pulau Serapung, Pulau Lebuh, dan Pulau-Pulau kecil lainnya.

Letak geografis dan kandungan sumberdaya perikanan yang dimiliki daerah kabupaten Pelalawan memberikan pengakuan bahwa daerah ini memiliki potensi ekonomi yang sangat besar. Berdasarkan jenisnya, sumberdaya alam kelautan dibagi menjadi sumberdaya yang dapat pulih (renewable resources), sumberdaya yang tak dapat pulih (unrenewable resources).

Perikanan memegang peranan sngat penting dalam peradapan manusia dari zaman prasejarah hingga zaman modern. Perikanan merupakan salah satu sumberdaya yang dapat pulih dan sektor yang ekonomi produktif yang dapat dijadikan basis untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat.

Sektor perikanan mencakup kegiatan penangkapan ikan, budidaya ikan dan biota lainnya, serta pengolahan hasil perikanan. Dalam upaya mempercepat laju pembangunan ekonomi suatu daerah maka perlu adanya sektor penggerak dalam suatu wilayah, yang mampu mendorong kegiatan-kegiatan sektor perekonomian lainnya.

Salah satu sektor yang perlu dikembangkan adalah sektor ekonomi, khususnya pada komoditas perikanan yang memiliki keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif sesuai dengan potensi dan keunggulan suatu daerah.

Untuk menggerakan dan memanfaatkan pembangunan perikanan dengan optimal diperlukan suatu pendekatan yang komprohensif. Salah satu pendekatan yang akan dilakukan adalah melakukan pendekatan perencanaan pembangunan komprehensif dari semua aktifitas yang terjadi dalam pembangunan perikanan melalui program kegiatan pembangunan pada setiap tahunnya dengan menyesuaikan kondisi geografis yang mendukung.

Undang-undang RI nomor 45 tahun 2009 tentang perubahan atas undang-undang nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan menyatakan bahwa Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari pra produksi, produksi, pengelolaan sampai dengan pemasaran yang dilaksanakan dalam suatu sistem bisnis perikanan.

Kegiatan Pembangunan pada dasarnya merupakan suatu proses dimana pemerintah dan masyarakat bersama-sama mengelola sumberdaya yang ada untuk membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi dalam wilayah tersebut.

Hal tersebut tentunya memerlukan dukungan dari semua komponen masyarakat/stakeholder baik menyangkut dukungan pikiran, tenaga maupun dana yang tentunya memerlukan kecermatan dalam pengelolaannya.

Secara Detail daerah ini memiliki luas area potensi perikanan tangkapan perairan laut di Kecamatan Kuala Kampar dan teluk Meranti Kabupaten Pelalawan sekitar 1.088,10 ha. Sedangkan luas ketersediaan lahan yang dapat dikembangkan sekitar 5.207,70 ha. Lahan yang telah dimanfaatkan + 272,03 Ha.

Potensi perikanan lainnya pada tahun 2013 lalu diperkirakan: Lahan Budidaya Kolam : 8.203 Hektar, BudidayaKeramba : 217.820 Unit. Budidaya Tambak : 2.100, Perikanan Tangkap (Laut) : 323,4 KM2, perairan Umum Daratan(PUD) :369,73 KM2, Kawasan Hutan Bakau : 6.203 Hektar, Rawa / Danau : 7.458 Hektar, Panjang Garis Pantai : 182,34 KM.

Di Propinsi Riau total jumlah pulau yang ada berjumlah 1.917 pulau. Menurut sumber data BPS Kabupaten Pelalawan pada Tahun 2010 untuk wilayah Kabupaten Pelalawan tersebar 33 Pulau di 4 kecamatan ( Kuala Kampar, Teluk Meranti, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci ) yang mana diantaranya : Jumlah pulau yang ada di wilayah Pesisir : 23 Pulau Jumlah pulau yang Perairan Umum Pedalaman (PUD): 10 Pulau Komoditas potensial yang dapat dikembangkan untuk perikanan di Kabupaten Pelalawan antara lain :

1. Kolam : Ikan Baung, Patin, Nila, Bawal, Gurami, Selais, Katung, dan Lele.
2. Keramba : Ikan Baung, Bawal, Nila, Patin, Selais, Katung danTapah.
3.Tambak : Udang dan Bandeng. Sedangkan untuk kegiatan pasca panen hasil perikanan, produk yang sangat potensial untuk dikembangkan adalah Ikan Asap ( Salai ), Ikan Kering/Asin (Lomek Kering dan Udang Pukul), Ikan Presto (Bandeng, Tongkol/Serai), dan tepung ikan.

Meski potensi perikanan dan kelautan tersebut belum dikelola maksimal. Bertahap, tapi pasti, potensi ikan akan terus digenjot untuk meningkatkan taraf ekonomi masyarakat. Salah satu caranya, dengan budidaya bibit dan pengelolaan ikan secara tradisional.

Hal ini dikatakan Bupati Pelalawan HM Harris bersama Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Ir Arizal,M.Si saat meninjau lokasi kolam pembibitan ikan di belakang kantor Kantor Dinas Perikanan dan Kelautan Pelalawan Kompleks Bhakti Praja Pangkalan Kerinci. Di lahan seluas 1 hektar ini, terdapat 20 kolam dengan berbagai jenis ikan air tawar,yakni ikan patin, nila, baung, tapa dan ikan toman.

Menurut Bupati Pelalawan i, Pelalawan yang dibelah oleh Sungai Kampar dari Kecamatan Langgam hingga Kecamatan Kuala Kampar, selain memiliki komoditi karet dan sawit, ikan juga merupakan salah satu komoditi terbesar daerah ini. "Melihat potensi yang sangat menjanjikan ini, kita akan memprogramkan budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan secara tradisional," ungkapnya.

Tujuan dari program budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan secara tradisional, sambung mantan Ketua DPRD Pelalawan dua periode ini semata-mata untuk meningkatkan penghasilan ekonomi masyarakat yang menjadikan ikan sebagai mata pencahariannya.

Kenapa komoditi ikan berpeluang besar meningkatkan ekonomi masyarakat, sejauh ini kebutuhan konsumsi ikan bagi masyarakat di Kabupaten Pelalawan masih dilakukan dengan cara melakukan pemasokan ikan dari luar daerah.

Padahal, sebut Bupati, Provinsi Riau khususnya Kabupaten Pelalawan merupakan daerah yang kaya akan penghasilan komoditi airnya yakni ikan yang berasal dari aliran Sungai Kampar. Masih kata Bupati, meski budidaya ikan itu sendiri sudah ada dan sudah berlangsung cukup lama, namun belum memenuhi kebutuhan sendiri.

"Buktinya kita masih memasok produski ikan dari luar daerah seperti Sumbar dan Medan," paparnya sambil menambahkan, dengan adanya program budidaya pembibitan dan pengelolaan komoditi ikan ini nantinya, maka diharapkan kedepannya kebutuhan akan konsumsi ikan di kabupaten yang bermotto Tuah Negeri Seiya Sekata ini dapat terpenuhi.

Dan program ini juga lanjut Harris, guna meningkatkan hasil perekonomian bagi para petani ikan atau nelayan di Kabupaten Pelalawan. "Masyarakat yang berada di sepanjang aliran Sungai Kampar dan Pesisir meski mereka memiliki kebun misalnya, namun masih menggantungkan hidup dari sungai, yakni mencari ikan di sungai baik untuk memenuhi konsumsi sendiri maupun untuk dijual ke pasar tradisional.

Nantinya dengan program ini tentunya diupayakan produksi ikan kita meningkat, tak hanya untuk konsumsi sendiri, tapi juga bisa kita berdayakan dengan produksi lainnya," papar Harris.

Tidak hanya memprogramkan budidaya pembibitan dan pengelolaan ikan, Pemkab Pelalawan melalui Dinas Perindustrian Perdagangan dan Pasar (Disperindag dan Pasar) juga akan memprogramkan pengolahan hasil hewan air ini dalam bentuk produksi abon ikan.

"Jadi kita juga programkan pengolahan ikan menjadi abon ikan yang akan didistribusikan untuk masyarakat banyak. Dengan demikian, maka Insya allah kedepannya Pelalawan ini akan menjadi sebagai salah satu dearah penghasil abon ikan baik di dalam maupun diluar daerah Kabupaten Pelalalawan ini. Tak hanya akan membantu masyarakat, tapi dengan adanya hasil produksi abon ikan ini, maka tentunya akan menjadi sumber PAD Pelalawan," beber Harris.

Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan Ir A Rizal,M.Si menyebutkan, terkait program yang dtelorkan pimpinannya itu, mengaku sangat apresiasi dan menyambut baik terhadap program tersebut. Pasalnya, program ini dinilai jelas sangat membantu masyarakat yang mencari penghasilan hidup sebagai petani ikan dan nelayan.

Ditambahkan Arizal, saat ini pihaknya telah melakukan pembinaan terhadap tiga kelompok petani ikan di Kabupaten Pelalawan. Adapun tiga kelompok petani ikan tersebut yakni Kelompok Usaha bersama (KUB) Nelayan Tangkap yang berjumlah sebanyak 215 kelompok.

Kemudian ada kelompok pembudiya ikan (Pokdakan) berjumlah 115 kelompok dan Unit Pengelola ikan (UPI) sebanyak 714 orang. "Seiring dengan adanya rencana program pak Bupati ini, maka insya Allah kedepannya, kesejahteraan bagi masyarakat petani ikan di Kabupaten Pelalawan ini dapat tercapai. Apalagi pada tahun 2012 lalu, produksi ikan untuk kebutuhan konsumsi masyarakat daerah mencapai 31,92 kg perkapita pertahunnya," papar Arizal.

Kadiskanlut juga memaparkan dengan visi yang telah ditetapkan oleh Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Pelalawan adalah "Menjadi Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan yang Maju dan Unggul Tahun 2030" pihaknya juga menjelaskan beberapa program lain dari Satker yang dipimpinnya pada tahun 2013 terkait Bidang Budidaya Perikanan, baik menggunakan APBD Pelalawan 2013 maupun bantuan APBN, pihaknya telah memprogramkan pengembangan budidaya ikan berupa peningkatan sarana produksi bagi wirausaha perikanan budidaya di KabupatenPelalawan.

"Dalam program ini sebanyak 8 kelompok mendapatkan bantuan berupa bantuan pakan ikan dan benih ikan. Kelompok tersebut di Kecamatan Bandar Petalangan, Bunut, Ukui, Kerumutan Bandar Seikijang, Pelalawan, Langgam dan Pangkalan Kerinci," sebutnya.

Selain itu masih dijelaskannya, Diskanlut Pelalawan memiliki program dan sedang dilaksanakan yakni program peningkatan sarana produksi bagi UPR/KPR dan kelompok pembudidaya ikan."Pada bidang ini, bantuan yang diberikan berupa calon induk/induk ikan dan bantuan pakan induk. Sebanyak 4 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci dan Kerumutan mendapatkan bantuan ini," katanya.

Sedang pada program pengembangan sarana dan prasarana perikanan budidaya kata Arizal, pihaknya memberikan bantuan berupa keramba galvanis, bantuan benin ikan baung dan pakan ikan. Sebanyak 4 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Langgam dan Pelalawan menerima bantuan ini.

Masih pada tahun 2013 ini juga lanjut mantan Kepala BKD Pelalawan, program lain yang juga menyentuh langsung masyarakat yakni pemberdayaan usaha mina pedesaan (PUMP) perikanan budidaya di Kabupaten Pelalawan. Dalam rangka meningkatkan pendapatan masyarakat pembudidaya ikan di Kabupaten Pelalawan diinformasikan sebanyak 18 kelompok mendapatkan bantuan tersebut. Diantaranya di Kecamatan Langgam, Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Bandar Petalangan, Bunut dan Ukui.

Di bidang pengolahan hasil perikanan imbuh dia, ada program pengembangan system penyuluhan perikanan dengan melakukan pembinaan mutu dan pendampingan nelayanan pengolahan. "Dalam program ini masyarakat petani dan nelayan mendapatkan bantuan berupa coldbox 100 liter sebanyak 280 unit untuk 22 kelompok di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pangkalan Kuras, Langgan Pelalawan, Kerumutan dan Kuala Kampar," ujarnya sambil menambahkan ada juga bantuan berupa alat perontok sisik ikan sebanyak 44 unit untuk 11 kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kuras, Langgam, Pelalawan dan Pangkalan Kerinci.

Disamping itu juga, Diskanlut Pelalawan juga memprogramkan pemberdayaan usaha mina pedesaaan (PUMP) perikanan pengolahan di Kabupaten Pelalawan melalui dana APBN.Berdasarkan informasi ada 5 kelompok yang mendapatkan bantuan ini di Kabupaten Pelalawan pada tahun ini. Sedangkan Bidang Pesisir dan Pulau-pulau Kecil (KP3K), program yang dilaksanakan yakni pengembangan perikanan tangkap. Pengembangan sarana dan prasarana perikanan tangkap dengan memberikan bantuan kapal perikanan 3 GT sebanyak 4 unit untuk 4 kelompok di Kecamatan Kuala Kampar.

"Kita juga menyerahkan bantuan perahu motor perairan umum daratan (PUD)1 GT sebanyak 26 unit untuk 3 kelompok di Kecamatan Pelalawan dan Teluk Meranti, bantuan cold box 100 liter sebanyak 55 unit untuk 11 kelompok diKecamatan Pelalawan, Teluk Meranti dan Kuala Kampar serta bantuan jarring insang 2.5 sebanyak 260 unit untuk 38 kelompok di Kecamatan Kerumutan, Pangkalan Kerinci, Teluk Meranti, Pelalawan dan Kuala Kampar," tukas Arizal.

Program lain yang juga sebagai upaya meningkatkan taraf hidup masyarakat nelayana khususnya, Arizal menyebutkan pihaknya berkerjasama dengan Badan Pertahanan Nasional (BPN) juga menggelontoran program sertifikat hak atas tanah (Sehat) nelayan dari APBN.

Sebanyak 200 persil program sertifikat tanah gratis kepada nelayan ini merupakan kerjasama antara BPN dan DPK pusat dengan pelaksana BPN dan didampingi Diskanlut Kabupaten Pelalawan. Sehat gratis ini diberikan kepada masyarakat nelayan yang ada di 5 kecamatan yakni, Teluk Meranti, Pelalawan, Pangkalan Kuras, Langgam dan Pangkalan Kerinci.

Ditambahkannya, melalui program pemberdayaan usaha bina pedesaan (PUMP) perikanan tangkap di Kabupaten Pelalawan dengan APBN. Sebanyak 5 kelompok di Kabupaten Pelalawan akan menerima bantuan ini.

"Seluruh program pada 2013 ini, sudah ada yang terlaksana dan sudah dinikmati manfaatnya oleh masyarakat juga masih ada dalam tahapan penyaluran bantuan. insyaAllah jelang akhir tahun semuanya akan tuntas," paparnya sambil menyebutkan sebagai Fasilitator dan Penggerak Ekonomi Masyarakat Perikanan yang Maju dan Unggul Tahun 2030" maka Diskanlut telah menetapkan 5 misi guna menggiring seluruh program tersebut, yaitu;meningkatkan Kualitas dan Kuantitas aparatur dan masyarakat perikanan, meningkatkan pengelolaan sumber daya Perikanan dan Kelautan yang berkelanjutan dan lestari, meningkatkan infrastruktur Perikanan dan Kelautan, meningkatkan pelayanan, promosi dan kemitraan usaha Perikanan dan Kelautan dan menciptakan industri Perikanan dan Kelautan yang berbasis pedesaan. Adv (Bkjcr)