Ketersediaan BBM Berangsur Normal, Pengecer Diingatkan Tak Berspekulasi

Rabu, 06 Agustus 2014

BENGKALIS, Beritaklik.Com - Ketersediaan bahan bakar minyak (BBM) khusus premium di Pulau Bengkalis berangsur normal. Walau di tingkat Agen Premium Minyak Solar (APMS) stok premium masih terbatas, namun di tingkat pengecer mudah ditemukan dengan harga kisaran Rp7.500 - Rp8.000 per liter.

Pantauan di lapangan, beberapa APMS yang beberapa hari lalu tutup karena stok BBM habis, mulai beroperasi, Rabu (8/6). Ada 5 APMS yang ada di pulau Bengkalis dan 3 diantaranya melayani penjualan BBM. Sedangkan di tingkat pengecer, di sepanjang jalan premium mudah ditemukan. Di tingkat pengecer ini, harga premium sempat dijual Rp9.000 per liter. Namun, pada hari ini (kemarin,red) turun menjadi Rp7.500 - Rp8.000 per liter.

Salah seorang pemilik APMS, Hendri Sukamto Halim saat dihubungi mengatakan, pasokan premium sudah kembali normal. Putusnya premium di Pulau Bengkalis beberapa waktu lalu menurut Hendri lantaran terkendala dengan penyeberangan. "Kita tidak ada masalah dengan DO (delivery order, red), karena kita tebus setiap hari. Namun, untuk menyeberang ke Bengkalis sedikit terkendala karena tingginya tingkat antrean di pelabuhan penyeberangan," ujarnya.

Rabu kemarin pihaknya sudah menebus DO untuk dua APMS di Selatbaru dan Meskom masing-masing 10 KL. Jumlah tersebut diyakini bisa untuk memenuhi kebutuhan premium selama satu hari. "Kita tebus DO setiap hari, jadi sebelum habis yang hari ini, besoknya kita sudah tebus lagi. Pengalaman kita, pada hari-hari normal pasokan ini sudah lebih dari cukup," kata Hendri yang mengaku kalau kebutuhan BBM, khususnya premium selama lebaran meningkat dua kali lipat.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri H Raja Arlingga kepada wartawan mengatakan, secara keseluruhan mulai Rabu kemarin 5 APMS menebus DO premium dengan jumlah bervariasi. Seperti APMS PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ) menebus sebanyak 20 KL (4 mobil), kemudian APMS Nurwati menebus 15 KL (3 mobil), dan 3 APMS lainnya masing-masing menebus 10 KL.

Menurut Arlingga, berdasarkan pantauan di lapangan, ketersediaan premium saat ini sudah berangsur normal dan masyarakat tidak perlu cemas. "Kita berharap kepada masyarakat untuk bersikap biasa saja, jangan sampai berfikir untuk menimbun premium karena premium yang masuk ke Bengkalis mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari," kata Arlingga.

Terkait dengan maraknya pengecer yang menjual premium, Arlingga mengatakan pihaknya berharap kepada APMS untuk memperketat jangan sampai justru premium di APMS habis diborong oleh pengecer. "Tidak mustahil dengan kondisi seperti sekarang dimana tingkat kebutuhan premium meningkat dimanfaatkan oleh para pengecer untuk berspekulasi. Menimbun premium dalam jumlah banyak dan kemudian menjual dengan harga tinggi ketika premium langka," ujarnya. (Bku)