BENGKALIS, Beritaklik.Com - Ketersediaan
bahan bakar minyak (BBM) khusus premium di Pulau Bengkalis berangsur normal.
Walau di tingkat Agen Premium Minyak Solar (APMS) stok premium masih terbatas,
namun di tingkat pengecer mudah ditemukan dengan harga kisaran Rp7.500 -
Rp8.000 per liter.
Pantauan di lapangan, beberapa APMS yang beberapa hari lalu tutup karena stok
BBM habis, mulai beroperasi, Rabu (8/6). Ada 5 APMS yang ada di pulau Bengkalis
dan 3 diantaranya melayani penjualan BBM. Sedangkan di tingkat pengecer, di
sepanjang jalan premium mudah ditemukan. Di tingkat pengecer ini, harga premium
sempat dijual Rp9.000 per liter. Namun, pada hari ini (kemarin,red) turun menjadi
Rp7.500 - Rp8.000 per liter.
Salah seorang pemilik APMS, Hendri Sukamto Halim saat dihubungi mengatakan,
pasokan premium sudah kembali normal. Putusnya premium di Pulau Bengkalis
beberapa waktu lalu menurut Hendri lantaran terkendala dengan penyeberangan. "Kita tidak ada masalah dengan DO (delivery order, red), karena kita tebus setiap
hari. Namun, untuk menyeberang ke Bengkalis sedikit terkendala karena tingginya
tingkat antrean di pelabuhan penyeberangan," ujarnya.
Rabu kemarin pihaknya sudah menebus DO untuk dua APMS di Selatbaru dan Meskom
masing-masing 10 KL. Jumlah tersebut diyakini bisa untuk memenuhi kebutuhan
premium selama satu hari. "Kita tebus DO setiap hari, jadi sebelum habis yang
hari ini, besoknya kita sudah tebus lagi. Pengalaman kita, pada hari-hari
normal pasokan ini sudah lebih dari cukup," kata Hendri yang mengaku kalau
kebutuhan BBM, khususnya premium selama lebaran meningkat dua kali lipat.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan melalui Kabid Perdagangan Dalam
Negeri H Raja Arlingga kepada wartawan mengatakan, secara keseluruhan mulai
Rabu kemarin 5 APMS menebus DO premium dengan jumlah bervariasi. Seperti APMS
PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ) menebus sebanyak 20 KL (4 mobil), kemudian APMS
Nurwati menebus 15 KL (3 mobil), dan 3 APMS lainnya masing-masing menebus 10
KL.
Menurut Arlingga, berdasarkan pantauan di lapangan, ketersediaan premium saat
ini sudah berangsur normal dan masyarakat tidak perlu cemas. "Kita berharap
kepada masyarakat untuk bersikap biasa saja, jangan sampai berfikir untuk
menimbun premium karena premium yang masuk ke Bengkalis mencukupi untuk kebutuhan
sehari-hari," kata Arlingga.
Terkait dengan maraknya pengecer yang menjual premium, Arlingga mengatakan
pihaknya berharap kepada APMS untuk memperketat jangan sampai justru premium di
APMS habis diborong oleh pengecer. "Tidak mustahil dengan kondisi seperti
sekarang dimana tingkat kebutuhan premium meningkat dimanfaatkan oleh para pengecer untuk berspekulasi.
Menimbun premium dalam jumlah banyak dan kemudian menjual dengan harga tinggi
ketika premium langka," ujarnya. (Bku)