Kloset Jongkok VS Kloset Duduk

Sabtu, 12 Januari 2013

Ist

Di era serba modern seperti sekarang, sebagian besar masyarakat urban lebih memilih menggunakan kloset duduk, ketimbang kloset jongkok. Mulai dari rumah tinggal, perkantoran, pusat perbelanjaan, sampai rumah sakit di kota-kota besar. Meski faktanya tidak sedikit pula yang masih mempertahankan kloset jongkok, entah karena selera atau alasan lainnya.

Dari segi desain, kloset duduk memang tampak lebih mewah dan nyaman bila dibandingkan dengan kloset jongkok. Namun, apabila dilihat dari sisi kesehatan, sebenarnya yang mana lebih bermanfaat untuk kesehatan?

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Digestive Diseases and Sciences, Dr. Dov Sikirov memaparkan bahwa posisi duduk atau jongkok saat buang air besar memiliki pengaruh besar terhadap kenyamanan di kamar mandi.

Namun, jika dilihat dari sisi kesehatan, seharusnya orang yang menggunakan kloset jongkok lebih sehat ketimbang yang duduk. Demikian hasil penelitian yang dilansir darimercola. Alasannya, karena penggunaan kloset duduk yang terlalu sering akan membuat seseorang mudah terkena wasir.

Posisi duduk membuat usus besar tertekuk dan harus mengejan untuk bisa mengeluarkan kotorannya. Oleh sebab itu, kloset jongkok sebenarnya lebih direkomedasikan daripada kloset duduk, terkait dengan meningkatnya tingkat kejadian penyakit kolorektal. Selain itu, ada beberapa keuntungan lain yang bisa diperoleh dari posisi jongkok. Antara lain, mencegah stagnasi feses pada tempat-tempat tertentu dalam kolon, yang merupakan faktor utama penyebab kanker kolon, apendiksitis, dan penyakit radang usus.

Posisi jongkok juga dapat melindungi dasar panggul dan persarafan panggul yang mengendalikan prostat, kandung kemih, dan uterus, dari ketegangan dan kerusakan. Katup antara usus halus dan kolon dapat menutup rapat, kondisi yang tidak bisa diperoleh pada posisi duduk sehingga memungkinkan masuknya feses dari kolon ke usus halus.

Bahkan, ahli onkologi di Amerika telah mengamati bahwa 80% penyebab kanker usus besar terjadi di usus buntu dan kolon sigmoid, dua bagian yang tidak sepenuhnya dapat mengeluarkan kotoran jika menggunakan kloset duduk. Hal ini menyebabkan penumpukan kotoran dan mungkin menjelaskan mengapa kanker usus besar adalah penyebab kedua kematian di Amerika Serikat. Dalam budaya tradisional Asia dan Afrika, di mana kloset jongkok masih banyak digunakan, kanker usus besar hampir tidak dikenal.

Namun, semuanya itu tentu kembali pada selera, kenyamanan serta kebiasaan Anda dalam memilih jenis kloset yang diinginkan.

Semoga bermanfaat!