Tradisi Kolosal Pacu Jalur Kuantan Riau

Ahad, 13 Januari 2013

Perhelatan Pacu Jalur di Kabupaten Kuantan Singingi Provinsi Riau. (ist)

Pacu Jalur-long boat race, yang digelar setiap tahun di Tepian Narosa, Batang Kuantan, Kabupaten Kuantan Singingi, tidak hanya sekadar sebuah helat budaya yang kental akan partisipasi masyarakatnya. Sorak-sorai ribuan penonton yang berjubel di tepian Narosa tatkala mengelu-elukan jalur (sampan) jagoan mereka menunju garis finis, menjadikan helat pesta rakyat itu berlangsung penuh atraktif, unik dan kaya akan nilai-nilai budaya. Dari masa ke masa tradisi pacu jalur Batang Kuantan senantiasa mendapat perhatian yang luar biasa dari segenap masyarakat Kuantan Singingi dan sekitarnya. Pada zaman penjajahan Belanda atau sekitar 104 tahun silam, pacu jalur sudah menjadi event kolosal bagi masyarakat dalam menyambut musim panen. Rasa gembira atas kerberhasilan dalam bercocok tanam tersebut, mereka apr esiasikan ke dalam even lomba adu cepat mengarunggi derasnya arus Sungai Kuantan dengan mengunakan jalur-(sampan). Pacu jalur merupakan sebuah produk seni masyarakat Kuantan yang lahir dan berasal dari sebuah perpaduan unsur seni ukir, musik, tari, olahraga serta semangat kebersamaan. Di sisi lain pacu jalur juga memiliki kekuatan magis dan spiritual bagi masyarakatnya. Menariknya lagi ada sebuah kebiasaan turun temurun saat gelaran pacu jalur berlangsung.Dimana ribuan masyarakat Kuantan Singingi yang merantau ke luar daerah menyempatkan diri untuk hadir menyaksikan rangkaian helat pacu jalur. Malah warga asli yang datang saat pacu jalur lebih banyak daripada warga yang pulang saat lebaran. Seiring bergulirnya waktu, gelaran helat pacu jalur terus dikemas dengan lebih menarik dan atraktif oleh Pemerintah Kabupaten Kuantan Singingi. Di ranah pariwisata nusantara, pacu jalur tradisional Kuantan Singingi telah menjadi even pariwisata nasional dan juga menjadi even wisata unggulan bagi Pemerintah Provinsi Riau. Saat ini, pacu jalur sudah dikenal pula secara luas hingga negara Malaysia, Singapura, Brunai Darusalam dan negara di Asia Tenggara lainnya. Rata-rata pengunjung yang menyaksikan pesta rakyat pacu jalur tersebut hingga mencapai 200 ribu orang per harinya. Sebuah jumlah yang terbilang akbar. Dalam lima tahun terakhir, peserta yang ikut dalam ajang pacu  jalur tidak hanya diikuti oleh tim dari luar daerah Kuantan Singingi seperti Jambi dan Sumatera Barat.Tim dari Malaysia, Brunai dan Singapura juga turut berlaga dalam pesta rakyat pacu jalur. Gelaran helat pesta rakyat pacu jalur di Kuantan Singingi di kemas dalam satu paket rangkaian kegiatan.Diantaranya maelo jalur, pacu jalur tradisional, pacu jalur mini yang dilanjutkan dengan wisata Sungai Batang Kuantan dengan mengunakan perahu beganduang, perahu kajang, perahu berando dan perahu gulang-gulang. Pawai budaya, pangelaran budaya tradisional dan hiburan rakyat akan menjadi serangkaian acara pembuka hingga penutupan pacu jalur.(by)