Hanya Buka Beberapa Jam Setiap Hari, Masyarakatkan Keluhkan APMS BLJ

Kamis, 28 Agustus 2014

BENGKALIS, Beritaklik.Com - Masyarakat Desa Air Putih, Sungai Alam hingga Temeran, Penebal di bahagian timur pulau Bengkalis serta pengguna jasa kapal ferry penyeberangan roro, kecewa dengan keberadaan Agen Premium, Minyak Tanah dan Solar (APMS) milik BUMD PT Bumi Laksamana Jaya (BLJ), yang hanya buka beberapa jam saja setiap harinya.

"APMS milik BUMD tersebut menjual BBM kepada masyarakat terkesan seperti sembunyi-sembunyi. Hal itu dibuktikan dengan jam operasional mereka yang tidak jelas, dibuka sesuka hati pengelola APMS, mengabaikan kebutuhan konsumen akan BBM dan pengelola lebih mengedepankan menjual BBM kepada pedagang eceran," ungkap Herman, masyarakat Desa Air Putih Kecamatan Bengkalis, Rabu (27/8).

Disampaikan Herman yang juga anggota DPRD Kabupaten Kepulauan Meranti berdomisili di Air Putih ini, ia kecewa begitu mau membeli premium untuk kendaraannya, APMS milik BLJ itu sudah tutup. Kemudian saat ia melintas di depan APMS terlihat BBM dijual kepada pedagang eceran yang merupakan mitra penyalur PT.BLJ menggunakan mobil pick-up.

Waktu operasional APMS PT.BLJ juga tidak jelas, pagi hari mereka buka hanya sekitar 1 sampai 2 jam saja. Lantas sore hari, meski BBM sudah masuk dari Pekanbaru, tapi APMS hanya buka juga dengan waktu terbatas sehingga masyarakat umum non pedagang BBM tidak terlayani secara maksimal.

''Kita meminta kepada Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) kabupaten Bengkalis untuk mengawasi dan menindak tegas manajemen APMS tersebut. Apalagi APMS itu bukan milik pribadi, dibangun dengan modal APBD Bengkalis, harusnya mereka beroperasi sesuai kebutuhan operasional, jangan sampai BBM bersubsidi dijual kepada industri, ini harus diantisipasi,'' pinta Herman.

Kadisperindag, Muhammad Fauzi berjanji akan melakukan pengawasan terhadap APMS milik perusahaan semi plat merah itu. Bahkan Kadisperindag berjanji akan memanggil manajemen APMS PT BLJ untuk diminta keterangan terkait jam operasional mereka serta kemana saja BBM dijual.

''Saya secara pribadi juga mendapat informasi kalau APMS milik PT BLJ jam bukanya sesuak hati, kemudian pengelola lebih melayani konsumen yang merupakan pedagang eceran mitra APMS. Mereka terkadang buka pagi hari beberapa jam saja, kemudian petang hari juga tidak lama, jadi entah siapa yang dilayani mereka. Itu akan kita cari tahu lewat manajemen APMS PT. BLJ tersebut,'' janji Fauzi.

Setiap pengelola APMS di Kabupaten Bengkalis harus terlebih dahulu menyalurkan BBM yang mereka dapat dari delivery order (DO) Pertamina Pekanbaru kepada konsumen dari kalangan masyarakat pemilik kendaraan. Manajemen APMS harus mengedepankan kebutuhan masyarakat, apalagi sekarang ada aturan pemerintah pembatasan penjualan BBM bersubsidi.

"Khusus APMS PT. BLJ, saya dan jajaran Disperindag akan lakukan pengawasan dan secepatnya memanggil manajemen. Diakui, kondisi ini tidak boleh berlarut-larut karena waktu buka mereka sesuka hati dan penjualan yang sepertinya dibatasi kepada masyarakat umum harus dihentikan," papar Fauzi yang baru dua minggu menjabat Kadisperindag. (Bku)