Bupati H Herliyan Saleh membuka seminar sehari refleksi kemerdekaan RI Ke-69 dalam rangka menyambut perdagangan bebas Asean tahun 2015 di Kabupaten Bengkalis sebagai daerah perbatasan di Hotel Marina, Kamis (28/8).
Bupati H
Herliyan Saleh membuka seminar sehari refleksi kemerdekaan RI Ke-69 dalam
rangka menyambut perdagangan bebas Asean tahun 2015 di Kabupaten Bengkalis
sebagai daerah perbatasan di Hotel Marina, Kamis (28/8).
BENGKALIS, Beritaklik.Com - Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh
mengungkapkan, Kabupaten Bengkalis sebagai daerah perbatasan yang berhadapan
langsung dengan negara Asean lainnya memiliki peran strategis dalam perdagangan
bebas Asean. Bengkalis jangan jadi pecundang, sebaliknya harus tampil sebagai "pemenang".
Hal itu diungkapkan Herliyan Saleh saat memberikan sambutan pada saat membuka
seminar sehari refleksi kemerdekaan RI Ke-69 dalam rangka menyambut perdagangan
bebas Asean tahun 2015 di kabupaten Bengkalis sebagai daerah perbatasan di
Hotel Marina, Kamis (28/8).
Sekarang saja, meski belum diberlakukannya perdagangan bebas asean, sudah
banyak ditemukan produk-produk dari negeri jiran seperti Malaysia yang dijual
di Kabupaten Bengkalis. Bahkan, sebagian masyarakat mungkin lebih menyukai
produk-produk dari luar bila dibandingkan dengan produk sejenis yang berasal
dari dalam negeri, apalagi kalau harganya jauh lebih murah.
''Seperti produk-produk dari Cina kan terkenal murahnya, memang Cina bukan
bagian dari Asean. Namun produk-produk mereka bisa sampai ke sini dari
negara-negara tetangga seperti Thailand dan mungkin Malaysia juga. Lalu kita
harus bagaimana, ketika perdagangan bebas Asean diberlakukan, maka mau tidak
mau, suka tidak suka, kita harus ikut bersaing di dalamnya. Sekali lagi, kita
harus ambil bagian dalam pertarungan ini dengan menjadi pemenang, bukan
pecundang," papar Bupati.
Dengan waktu yang tinggal setahun lagi, menurut orang nomor satu di Negeri
Junjungan ini, sudah bukan saatnya lagi untuk berfikir harus berbuat apa.
Melainkan harus segera action, bagaimana para pelaku usaha menciptakan produk
yang bisa bersaing dan dibutuhkan tidak hanya dalam negeri melainkan pula luar
negeri.
Pemerintah, khususnya Pemkab Bengkalis menurut Bupati akan membantu para pelaku
usaha dari sisi regulasi. Kemudian membantu permodalan dalam usaha untuk lebih
meningkatkna lagi kualita dan kuantitas dari produk yang akan dipasarkan. "Dalam jumlah yang kecil kita dari Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah
menganggarkan dana simpan pinjam UED-SP. Manfaatkan ini dengan sebaik-baiknya,
sedangkan kalau untuk pinjaman yang besar tentu melalui perbankan," katanya.
Seperti pernah disampaikan, Herliyan mengatakan, persaingan dalam merebut pasar
harus memperhatikan aspek-aspek kualitas, kuantitas, kontinuitas serta harga.
Berbicara mengenai perdagangan bebas, maka tidak terlepas dari ekspor impor.
Produk yang akan diekspor menurut Herliyan tidak bisa dalam skala kecil
melainkan sudah menggunakan kontainer.
"Artinya kita tidak hanya cukup berbicara kualitas. Namun kuantitas atau jumlah
serta kontinuitas atau keberlanjutan harus benar-benar dijaga. Trust
(kepercayaan,red) pengusaha akan hilang. Baru kemudian kita berbicara masalah
harga. Bagaimana dengan kualitas yang lebih baik atau setidaknya sama, tapi
harga jual kita bisa bersaing dengan produk luar," tutup Bupati. (Bku)