BENGKALIS.Paska keputusan Mahkamah Konstusi (MK) tentang pembubaran Rintisan Sekolah Berstandar Internasional (RSBI), Dinas Pendidikan Kabupaten Bengkalis diminta untuk segera menghapus serta menutup keberadaan Rintisan Sekolah Berstandar.
“Sejalan dengan putusan MK, kita meminta RSBI yang
ada di Kabupaten Bengkalis untuk segera dihapus dan melebur kembali dengan
sekolah umum. Keberadaan RSBI ditinjau dari aspek psikologis pelajar memberikan
kesan diskriminasi karena ada pembedaan terhadap siswa-siswi dalam hal metode
pembelajaran,” ungkap Sekretaris Komisi IV DPRD Bengkalis, Iskandar Budiman,
Senin (14/1).
Ia mengharapkan Disdik mulai tahun ajaran 2013
segera menghapus RSBI baik untuk tingkat SMP dan SMA. Menurut Iskandar
keputusan MA tersebut harus dipatuhi karena RSBI memberikan dampak yang tidak
baik terhadap pembelajaran serta mental siswa yang lainnya di luar RSBI karena
secara tidak langsung pengelola pendidikan melakukan diskriminasi.
Menurut politisi Partai Golkar ini pendalaman
kurikulum pendidikan tidak harus melalui RSBI. Bahkan cukup banyak siswa
tamatan RSBI, khususnya SMA di Bengkalis yang gagal masuk perguruan tinggi
negeri favorit.Hal itu menunjukan bahwa tamatan RSBI kemampuan bersaing mereka
juga hampir sama dengan siswa tamatan SMA biasa atau umum.
“Perlu juga dicatat bahwa RSBI tidak serta merta
menghasilkan siswa yang siap bersaing begitu mereka mengikuti ujian seleksi ke
perguruan tinggi negeri.Buktinya banyak juga siswa dari SMA umum atau sederajat
yang malahan diterima di perguruan tinggi negeri sehingga keberadaan RSBI
disamping memberikan kesan diskriminasi juga bukan semata-meta menjadi tolak
ukur keberhasilan siswa,”pungkas Iskandar.
Ditambahnya lagi,pada tahun 2013 ini Disdik diminta
juga tidak mengajukan anggaran lagi untuk RSBI, melalui APBD Kabupaten
Bengkalis tahun 2013.RSBI selain dipandang dari sisi keberhasilan, juga
berdampak sosial karena orang tua siswa dipungut biaya mahal serta siswa
diwajibkan memiliki laptop.
“RSBI itu menurut hemat saya sudah bukan lagi
mengedepankan aspek pendidikan berbasis kualitas, tetapi lebih cenderung kepada
pemanfaatan program oleh guru-guru di RSBI dengan menekankan biaya yang mahal
kepada orang tua siswa. Disamping itu RSBI dianggarkan di APBD,sementara masih
banyak sekolah-sekolah di pelosok desa yang minim infrastruktur dan kurang
perhatian,” tutup Iskandar.(bk.um)