Akademisi Usulkan Buka Daerah Baru Terkait Pro dan Kontra Ibu Kota Provinsi Riau Pesisir

Jumat, 12 September 2014

BENGKALIS, Beritaklik.Com - Pro dan kontra dimana ibu kota Provinsi Riau Pesisir, masih jadi perdebatan hangat di kalangan elit daerah ini. Ada yang mengusulkan di Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis dan beberapa ibu kota kabupaten lainnya, sebagai ibu kota provinsi. Kini muncul wacana, membuka daerah baru dengan berbagai keunggulan.

Terlepas dari dan pro kontro tersebut, usulan dari akademisi ini mungkin perlu dipertimbangkan oleh tim pembentukan Provinsi Riau Pesisir, yaitu membuka daerah baru yang secara letak geografis sangat strategis dan banyak memiliki keunggulan-keungulan.

Seperti disampaikan Wakil Direktur Bidang Kerjasama dan Pengembangan Politeknik Negeri Bengkalis, Alfansuri, ST, MT, Rabu (10/9/2014), untuk membuka simpul-simpul ekonomi baru dan pengembangan daerah baru, ia berpendapat sebaiknya ibu kota Provinsi Riau Pesisir dimbuka di daerah yang baru, secara letak geografis sangat strategis.

''Dengan membuka daerah baru, akan mudah menatanya dibanding daerah yang sudah berkembang saat ini. Kemudian simpul-simpul ekonomi baru juga akan tumbuh,'' ujar Alfansuri.

Menurutnya, konsep ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Malaysia dengan memindahkan ibu kota negaranya dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya, yang nota benenya daerah perkebunan karet.

''Apa yang kita lihat hari ini, Putra Jaya menjadi pusat kota baru di Malaysia, dulunya daerah ini hanya daerah perkebunan. Kemudian secara ekonomi daerah ini juga ikut tumbuh ,'' papar Alfansuri.

Atas dasar ini, Alfansuri mengusulkan daerah perbatasan Kabupaten Bengkalis dengan Kabupaten Siak, tetapnya di Kecamatan Siak Kecil (Bengkalis) dan Kecamatan Sabak Auh (Siak) dijadikan pusat pemerintahan Provinsi Riau Pesisir.

Di Siak Kecil ada tiga desa yang diusulkan masuk dalam rencana pengembangan ibu kota provinsi ini, yaitu Lubuk Garam, Desa Sungai Siput, Desa Sepotong dan Desa Lubuk Gaung, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis. Kemudian Desa Rempak dan Desa Belading di Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Bengkalis.

Dapaparkan praktisi akademisi ini, ada beberapa keunggulan jika ibu kota provinsi di sini. Pertama, secara letak geografis daerah ini sangat strategis, berada di Lintas Pesisir Timur daratan Sumatera.

''Letaknya sangat strategis, berada di tengah-tengah dan berada di daratan Sumatera,'' ujar Alfansuri.

Keunggulan lain, daerah ini tanahnya bagus (liat) dan memiliki sumber air yang luar biasa, diapit Sungai Siak Besar dan Sungai Kecil.

''Selain strategis, wilayah ini juga mewakili kabupaten induk Bengkalis yang merupakan kabupaten tertua dan mewakili situs sejarah kerajaan Siak Indrapura,'' ujar Alfansuri.

Lebih jauh Alfansuri juga mengusulkan nama daerah tersebut jika nantinya ditetapkan sebagai ibu kota provinsi Riau Pesisir, yaitu Bandar Baru Laksamana. Bandar itu dari merupakan bahasa Melayu yang arti kota. Sementara Datuk Laksamana merupakan panglima perang yang tersohor di wilayah Bukitbatu. (Bku)