BENGKALIS, Beritaklik.Com - Pro dan kontra dimana ibu kota
Provinsi Riau Pesisir, masih jadi perdebatan hangat di kalangan elit daerah
ini. Ada yang mengusulkan di Dumai, Rokan Hilir, Bengkalis dan beberapa ibu
kota kabupaten lainnya, sebagai ibu kota provinsi. Kini muncul wacana, membuka
daerah baru dengan berbagai keunggulan.
Terlepas dari dan pro kontro tersebut, usulan dari akademisi ini mungkin perlu
dipertimbangkan oleh tim pembentukan Provinsi Riau Pesisir, yaitu membuka
daerah baru yang secara letak geografis sangat strategis dan banyak memiliki
keunggulan-keungulan.
Seperti disampaikan Wakil Direktur Bidang Kerjasama dan Pengembangan Politeknik
Negeri Bengkalis, Alfansuri, ST, MT, Rabu (10/9/2014), untuk membuka
simpul-simpul ekonomi baru dan pengembangan daerah baru, ia berpendapat
sebaiknya ibu kota Provinsi Riau Pesisir dimbuka di daerah yang baru, secara
letak geografis sangat strategis.
''Dengan membuka daerah baru, akan mudah menatanya dibanding daerah yang sudah
berkembang saat ini. Kemudian simpul-simpul ekonomi baru juga akan tumbuh,''
ujar Alfansuri.
Menurutnya, konsep ini sudah dilakukan oleh Pemerintah Malaysia dengan
memindahkan ibu kota negaranya dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya, yang nota
benenya daerah perkebunan karet.
''Apa yang kita lihat hari ini, Putra Jaya menjadi pusat kota baru di Malaysia,
dulunya daerah ini hanya daerah perkebunan. Kemudian secara ekonomi daerah ini
juga ikut tumbuh ,'' papar Alfansuri.
Atas dasar ini, Alfansuri mengusulkan daerah perbatasan Kabupaten Bengkalis
dengan Kabupaten Siak, tetapnya di Kecamatan Siak Kecil (Bengkalis) dan
Kecamatan Sabak Auh (Siak) dijadikan pusat pemerintahan Provinsi Riau Pesisir.
Di Siak Kecil ada tiga desa yang diusulkan masuk dalam rencana pengembangan ibu
kota provinsi ini, yaitu Lubuk Garam, Desa Sungai Siput, Desa Sepotong dan Desa
Lubuk Gaung, Kecamatan Siak Kecil, Kabupaten Bengkalis. Kemudian Desa Rempak
dan Desa Belading di Kecamatan Sabak Auh, Kabupaten Bengkalis.
Dapaparkan praktisi akademisi ini, ada beberapa keunggulan jika ibu kota
provinsi di sini. Pertama, secara letak geografis daerah ini sangat strategis,
berada di Lintas Pesisir Timur daratan Sumatera.
''Letaknya sangat strategis, berada di tengah-tengah dan berada di daratan
Sumatera,'' ujar Alfansuri.
Keunggulan lain, daerah ini tanahnya bagus (liat) dan memiliki sumber air yang
luar biasa, diapit Sungai Siak Besar dan Sungai Kecil.
''Selain strategis, wilayah ini juga mewakili kabupaten induk Bengkalis yang
merupakan kabupaten tertua dan mewakili situs sejarah kerajaan Siak
Indrapura,'' ujar Alfansuri.
Lebih jauh Alfansuri juga mengusulkan nama daerah tersebut jika nantinya
ditetapkan sebagai ibu kota provinsi Riau Pesisir, yaitu Bandar Baru Laksamana.
Bandar itu dari merupakan bahasa Melayu yang arti kota. Sementara Datuk
Laksamana merupakan panglima perang yang tersohor di wilayah Bukitbatu. (Bku)