SBY lantik Rudi Rubiandini Jadi Kepala SKK Migas

Selasa, 15 Januari 2013

Ist

JAKARTA.Pada hari in Selasa (15/01/2013) bertempat di Istana Negara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melantik  3 Pejabat Negara di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) II  yaitu: Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo, Wakil Menteri ESDM Susilo Siswoutomo dan Ketua Satua Kerja Khusus (SKK) Migas Rudi Rubiandini

 

Sebagimana diketahui Presiden SBY selain mengumumkan Roy Suryo sebagai Menpora yang baru juga mengumumkan Kepala SKK Migas Rudi Rubiandini dan  SBY sempat mengungkan kembali soal putusan Mahkamah Konstitusi yang telah membubarkannya BP Migas. Untuk menghindari kekosongan pengaturan usaha migas, pemerintah pun kemudian menyusun suatu struktur untuk menjalankan tugas itu.

"Setelah saya telaah dari berbagai aspek, saya putuskan tak tepat kalau kepala SKK Migas itu dirangkap oleh Menteri ESDM," ujar SBY di Istana Presiden, Jakarta, Jumat 11 Januari 2013.

SKK Migas, menurut SBY, harus menjadi lembaga eksekutif tersendiri yang menjalankan tugasnya secara profesional, akuntabel, transparan. "Bisa diaudit sehingga tak ada penimpangan apa pun mengatur usaha hulu minyak dan gas bumi, kelola aset besar," kata SBY. 

Oleh karena itu, Presiden SBY memutuskan untuk menunjuk Wakil Menteri ESDM untuk menjadi Kepala SKK Migas itu setelah melalui tahapan wawancara dan uji kepatutan (fit and proper test).

"Kita pastikan orang ini betul kredibel, akuntabel, dan  bisa jalankan tugasnya dengan baik," kata SBY. "Saya  tetapkan bahwa Profesor Rudi Rubiandini menjadi kepala SKK Migas," tambahnya.

SBY menjelaskan, Rudi sebelumnya pernah bertugas di BP Migas selama tiga tahun. Oleh karena itu, Rudi dinilai telah mengetahui apa yang akan menjadi tanggung jawab dan tugasnya sebagai Kepala SKK Migas.

Berhubung posisi jabatan Wakil Menteri ESDM menjadi kosong, Presiden SBY pun menunjuk Susilo Siswoutomo untuk mengantikan Rudi Rubiandini. "Saya angkat Susilo Siswoutomo," kata SBY.

SBY mengingatkan bahwa energi adalah sektor yang amat penting untuk dikelola. Permintaan energi berupa bahan bakar minya maupun gas di masa depan dipastikan akan meningkat tajam.

"Maka diperlukan kebijakan dan manajemen yang tepat agar dapat menjaga kebutuhan energi masa depan itu dapat terpenuhi dengan baik," kata SBY.

SBY juga meminta kerja sama yang sinergis di antara Kementerian ESDM dan SKK Migas untuk meningkatkan investasi di sektor energi. "Tingkatkan investasi minyak dan gas bumi," kata SBY.(bk.1)