Di
kantor cabang ini prestasinya membaik. Ia selalu menerima reparasi yang ditolak
bengkel-bengkel lain. Hasil kerjanya pun cepat dan tepat. Honda tidak
segan-segan bekerja sampai larut malam, tanpa mengurangi kreativitasnya.
Salah satu buah kreativitasnya adalah penemuan velg dengan jari-jari logam
ketika ia berusia 30 tahun. Pada zaman itu, mobil-mobil masih menggunakan velg
dengan jari-jari kayu. Jari-jari kayu ini, selain tidak bagus dalam meredam
getaran, juga mudah terbakar. Penemuan Honda ini menjadi hak patennya yang
pertama sekaligus kisah sukses nya yang pertama.
Penemuan ini membuat Honda ingin membangun usaha sendiri. Ia keluar dari
perusahaan tempatnya bekerja pada tahun 1938 dan memutuskan membangun usaha
pembuatan ring piston. Sayang ring piston buatannya ditolak Toyota karena
kualitasnya dianggap tidak memenuhi syarat.
Kisah sukses Honda pun berganti dengan kegagalan. Kegagalan ini membuat ia
jatuh sakit. Teman-temannya menyesalkan pengunduran dirinya dari perusahaan
tempatnya bekerja dulu. Namun bukan Honda namanya kalau tenggelam dalam
kegagalan. 2 bulan kemudian, ia bangkit kembali dengan bermodalkan mimpinya.