Antisipasi Kenaikan BBM, Disperindag Optimalkan Tim Pemantau BBM

Selasa, 28 Oktober 2014

BENGKALIS, Beritaklik.Com - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bengkalis akan mengoptimalkan tim pemantau BBM di lapangan untuk mengantisipasi kalau Pemerintah positif menaikkan BBM. Sejauh ini, proses pendistribusian BBM di wilayah Bengkalis berjalan normal dan tidak terjadi aksi penimbunan.

"Kita sudah ada tim pemantau, tinggal dioptimalkan saja kalau memang Pemerintah positif menaikkan BBM. Kita di daerah kan mau tidak mau ya harus ikut keputusan Pemerintah, yang penting jangan sampai terjadi kelangkaan karena aksi penimbunan BBM oleh oknum tertentu," kata Kadisperindag Bengkalis melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Raja Arlingga kepada wartawan, Senin (27/10).

Arlingga yang saat dihubungi sedang dalam perjalanan menuju Pekanbaru untuk urusan dinas mengatakan, sampai saat ini pendistribusian BBM, khususnya premium dalam kondisi normal. Dirinya berharap, kondisi seperti ini tetap terjaga walaupun nanti Pemerintah positif menaikkan BBM.

Terpisah, salah seorang pengusaha Agen Premium Minyak Solar (APMS), Hendri Sukamto Halim saat dihubungi mengatakan, sampai saat ini penjualan premium di APMS masih stabil tidak terjadi adanya lonjakan. "Memang ada informasi BBM akan naik, tapi sejauh ini belum berpengaruh terharap penjualan BBM," kata Hendri.

Terkait dengan kemungkinan naiknya BBM, Hendri mengatakan, bagi APMS tidak ada masalah karena harga BBM di APMS sama dengan harga BBM di SPBU. "Kita kan sama dengan SPBU, bedanya kalau SPBU stok BBM dijamin oleh Pertamina. Begitu kosong langsung diisi lagi, sementara kita kan tidak, dibatasi oleh kuota berapa KL (kilo liter) per bulan. Kita harus pandai-pandai agar kuota yang kita miliki ini cukup per bulannya agar tidak terjadi kelangkaan BBM," ujar Hendri.

Berbeda halnya dengan premium, untuk solar, sambung Hendri, akibat pengurangan 20 persen, kuota yang ada saat ini tidak cukup dalam sebulan. "Akibatnya ya untuk solar, belum sebulan kita sudah tak jual lagi, terpaksa nunggu bulan berikutnya," kata Hendri.

Menyinggung tentang dibatalkannya pengurangan 20 persen, Hendri mengatakan sepertinya tidak berlaku untuk APMS. "Kita tak tahu ya apa kebijakan itu hanya berlaku untuk SPBU saja. Yang pasti pengurangan tersebut di APMS Bengkalis tetap diberlakukan," kata Hendri seraya menambahkan akibat pengurangan kuota solar sebesar 20 persen tersebut membuat para pengguna solar seperti nelayan saat ini sulit untuk mendapatkan solar. (Bku)