BENGKALIS, Beritaklik.Com - Badan Pemberdayaan Masyarakat dan
Pemerintahan Desa (BPMPD) Kabupaten Bengkalis mulai menggelontorkan dana
Instruksi Bupati untuk Program Penguatan Infrastruktur Pedesaan (Inbup-PPIP). Diharapkan
dengan program tersebut lebih meningkatkan swadaya masyarakat.
"wadaya yang kita maksud adalah bagaimana masyarakat di desa tersebut
benar-benar berperan aktif dalam memanfaatkan dana Inbup, mulai dari proses
perencanaan hingga program tersebut selesai dilaksanakan,'' kata Kepala BPMPD
Bengkalis, H Ismail kepada wartawan, Rabu (5/11).
Sebagai contoh, untuk pekerjaan di lapangan hendaknya memberdayakan masyarakat
di desa itu sendiri. Kemudian untuk pembangunan yang sifatnya ada ganti rugi,
sejauh bisa diikhlaskan maka lebih baik diikhlaskan karena pembangunan di desa
itu adalah untuk kepentingan seluruh masyarakat.
"Selama dua tahun terakhir, dari hasil evaluasi kita program Inbup-PPIP ini
dengan tingkat swadaya tertinggi ada di Kecamatan Rupat Utara. Sementara kalau
dari sisi realisasi, alhamdulillah, dana yang kita salurkan ke desa-desa
terealiasi dengan baik sesuai dengan peruntukannya," kata Ismail.
Dikatakan, untuk lebih memotivasi lagi desa-desa dalam meningkatan swadaya
masyarakat, maka pada tahun depan Pemkab Bengkalis akan memberikan reward bagi
desa yang berdasarkan evaluasi tingkat swadaya masyarakatnya tinggi. Soal
berapa jumlah reward yang akan diberikan ke desa, akan dibahas bersama DPRD.
"Reward yang kita maksud bisa saja dalam bentuk penambahan dana Inbup. Kalau
sekarang sebesar Rp1 miliar, maka untuk tahun depan bisa saja lebih. Ini semua
nanti tentu akan kita bahas bersama DPRD," ujarnya.
Terkait mepetnya waktu pelaksanaan pekerjaan, Ismail mengatakan, untuk
pekerjaan fisik dengan memanfaatkan dana Inbup, anggaran maksimal per kegiatan
sebesar Rp200 juta. Dengan dana tersebut, dirinya optimis dalam rentang waktu
satu bulan bisa selesai.
"Kalau dipukul rata satu kegiatan anggarannya Rp200 juta, kan hanya ada lima
kegiatan di desa yang menggunakan dana Inbup. Pengalaman yang sudah-sudah,
tidak ada masalah, terlebih di desa-desa yang tingkat swadaya masyarakatnya
tinggi, maka dalam kurun waktu satu bulan, semua kegiatan bisa selesai
dilaksanakan," kata Ismail. (Bku)