Kunjungan Kerja Bupati Bengkalis Ke Kabupaten Padang Pariaman

Jumat, 14 November 2014

Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh menerima cendramata dari Bupati Ali Mukhni yang didampingi Wakil Bupati Damsuar usai acara temu ramah ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (6/11/2014) lalu.

Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh menerima cendramata dari Bupati Ali Mukhni yang didampingi Wakil Bupati Damsuar usai acara temu ramah ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (6/11/2014) lalu.

PARITMALINTANG, Beritaklik.Com - Rombongan Pemerintah Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mengaku takjub dengan keindahan Kantor Bupati Padang Pariaman yang terletak di Pasa Dama, Nagari Parit Malintang. Kedatangan rombongan tersebut diterima langsung oleh Bupati Ali Mukhni, Wakil Bupati Damsuar, Sekdakab Jonpriadi dan sejumlah Kepala SKPD.

"Sewaktu melewati perjalanan ke kantor ini, saya takjub sekali. Jalannya sangat mulus, kantornya megah serta dilatari pemandangan Bukit Barisan yang cantik. Tadi saya juga diajak melihat kebun binatang mini dan refleksi area oleh Bupati Ali Mukhni. Saya kira ini kantor yang sangat luar biasa," cetus Bupati Bengkalis Ir H Herliyan Saleh MSc, Kamis (6/11).

Dia menjelaskan, kunjungan kerja ke Padang Pariaman ini bertujuan untuk saling berbagi informasi dan mempererat silaturrahim. Di samping itu, juga untuk mengetahui pengelolaan keuangan daerah, pariwisata dan pertanian serta pelayanan publik guna dijadikan bahan dalam pembahasan pada rancangan anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015.

Tidak itu saja! Herliyan menyebutkan, pihaknya juga ingin mengetahui peranan lembaga adat dalam membangun daerah sehingga kebijakan daerah dapat didukung penuh oleh tokoh adat dan ulama. Misalnya dalam pembebasan lahan, tentu perlu dukungan ninik-mamak untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.

"Saya kira Pak Bupati Ali Mukhni membangun Padang Pariaman karena berhasil merangkul tokoh adat, ulama dan perantau. Semuanya bersinergi untuk bertekad mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kesamaan budaya inilah yang menjadi salah satu faktor maksud kedatangan kami ke sini," kata Herliyan.

Ikut juga dalam rombongan itu adalah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkalis Mukhlis Dt Putih. Ia mengaku baru pertama kali ke Kantor Bupati Padang Pariaman di Parit Malintang. Mukhlis Dt Putih menyatakan tak menyangka kawasan ibu kota kabupaten semegah itu.

"Saya baru pertama ke sini. Kantornya megah, pemandangannya bagus dan ada satu hal yang unik karena ada kebun binatang dan area refleksinya. Luar biasa," ujar Kajari yang juga putra asli Sicincin itu.

Bupati Ali Mukhni menyambut antusias kedatangan rombongan Pemkab Bengkalis. Ia mengatakan, Padang Pariaman dan Bengkalis merupakan saudara dekat karena banyak masyarakat Piaman yang merantau di daerah itu.

"Bengkalis dan Padang Pariaman merupakan saudara dekat. Ini dikarenakan adanya kesamaaan budaya, bahasa dan banyak masyarakat piaman yang merantau di sana. Pada kesempatan ini, kami menitip kepada Pak Bupati masyarakat Piaman yanga ada di Bengkalis," pinta Ali Mukhni.

Dia pun menjelaskan, pada waktu awal dilantik menjadi bupati, Padang Pariaman menghadapi masalah yang sangat kompleks pasca gempa 2009 yang lalu. Masyarakat kehilangan tempat tinggal, fasilitas umum hancur rata dengan tanah dan pertumbuhan ekonomi hanya 3,4% ketika itu. Artinya masyarakat miskin bertambah dan pengangguran tak bisa dibendung.

"Siapapun yang jadi bupati waktu itu akan menghadapi masalah yang sangat kompleks pasca gempa 2009. Masyarakat tinggal ditenda, sekolah dan puskesmas roboh, jalan dan jembatan rusak berat dan ketika itu pertumbuhan ekonomi adalah terendah di Sumbar. Bahkan kantor Bupati ini kondisi sangat memprihatinkan," papar Ali Mukhni.

Pada kondisi itu, lanjutnya, dia bertekad mewujudkan Padang Pariaman bangkit dengan bekerja keras dan memanfaatkan potensi daerah serta bersinergi dengan seluruh stakeholders dan masyarakat. Hal pertama dilakukan adalah dengan menyelesaikan pembangunan Kantor Bupati. Walau dengan medan yang berat dan membutuhkan keahlian khusus dalam pembangunannya, namun berkat kesungguhan maka kantor Bupati telah ditempati mulai Oktober 2012.

"Kantor bupati ini dibangun butuh keahlian khusus. Hampir setiap hari media massa menyoroti pembangunan kantor bupati ini. Sehingga hampir 24 jam, siang dan malam bahkan hujan lebat pun kami datang untuk memonitor. Dan Allah Maha Kaya, Alhamdulillah… berkat doa dan dukungan masyarakat, kantor ini telah ditempati mulai 25 Oktober 2012 lalu,” papar Ali Mukhni.

Bupati Ali Mukhni juga mengungkapkan, Padang Pariaman dianugerahi Allah Yang Maha Kuasa menjadi daerah yang mempunyai potensi luar biasa. Keberadaan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) sebagai pintu gerbang Sumbar menjadikan Padang Pariaman sebagai daerah yang pesat pertumbuhan ekonominya.

Selain itu, daerah ini memiliki kawasan wisata religius dan kuliner di Ulakan Tapakis. Wisata religius ini adalah makam Syekh Burhanuddin (SB) yang merupakan orang yang pertama kali mensyiarkan agama islam di Sumbar. Di komplek makam SB juga berdiri megah Masjid Agung SB yang siap menampung peziarah dalam dan luar negeri.

"Makam Syekh Burhanuddin dikunjungi ratusan ribu peziarah setiap tahunnya dari dalam dan luar negeri, khususnya Asia Tenggara. Bahkan ketika Kunjungan Pak Agung Laksono beberapa waktu lalu, beliau sangat terkejut dengan ramainya peziarah yang hadiri di sana. Sekarang kita juga membangun masjid agung dan Insya Allah selesai tahun depan. Semuanya untuk kenyamanan dan pelayanan kita kepada peziarah," kata bupati yang meraih penghargaan program Magrib Mengaji dari Kemenag itu.

Bupati Ali Mukhni juga menyampaikan keberhasilan program unggulan, yaitu Penyelenggaraan Administrasi Terpadu di Kecamatan (PATEN), Badan Amil Zakat dan Padang Pariaman Sehat yang telah mendapatkan apresiasi oleh Pemerintah Pusat dan Provinsi.

Selanjutnya, Ali Mukhni menceritakan sejarah pembangunan mega proyek skala nasional antara lain Badan Pendidikan dan Ilmu Pelayaran (BP2IP), Asrama Haji, Main Stadion, MAN Insan Cendikia, Jalan Lingkar Duku - Sicincin, Jalur Kereta Api Duku - BIM, Irigasi Anai II dan masih banyak lagi. Dengan adanya mega proyek tersebut memacu pertumbuhan ekonomi menjadi yang tertinggi di Sumbar.

"Alhamdulillah… setelah empat tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati, pertumbuhan ekonomi yang dulunya hanya 3,4%, maka sekarang menjadi 6,67%. Saya punya prinsip bahwa kerja itu adalah ibadah. Siapa yang bersungguh-sungguh maka dia akan berhasil. Ke depan, saya yakin Padang Pariaman menjadi daerah yang diperhitungkan di tingkat nasional" kata Bupati yang mendapatkan penghargaan karena berhasil keluar dari daerah tertinggal itu.

Usai pertemuan di Aula Kantor Bupati di Parit Malintang, Rombongan Bengkalis dijamu makan siang di pendopo rumah dinas bupati. Selanjutnya rombongan meninjau langsung dinas dan kantor untuk melihat langsung proses pelayanan masyarakat.
(Bki)