Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh menerima cendramata dari Bupati Ali Mukhni yang didampingi Wakil Bupati Damsuar usai acara temu ramah ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (6/11/2014) lalu.
Bupati Bengkalis H Herliyan
Saleh menerima cendramata dari Bupati Ali Mukhni yang didampingi Wakil Bupati
Damsuar usai acara temu ramah ketika melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten
Padang Pariaman, Sumatera Barat, Kamis (6/11/2014) lalu.
PARITMALINTANG, Beritaklik.Com - Rombongan Pemerintah
Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau, mengaku takjub dengan keindahan Kantor
Bupati Padang Pariaman yang terletak di Pasa Dama, Nagari Parit Malintang.
Kedatangan rombongan tersebut diterima langsung oleh Bupati Ali Mukhni, Wakil
Bupati Damsuar, Sekdakab Jonpriadi dan sejumlah Kepala SKPD.
"Sewaktu melewati perjalanan ke kantor ini, saya takjub sekali. Jalannya
sangat mulus, kantornya megah serta dilatari pemandangan Bukit Barisan yang
cantik. Tadi saya juga diajak melihat kebun binatang mini dan refleksi area
oleh Bupati Ali Mukhni. Saya kira ini kantor yang sangat luar biasa,"
cetus Bupati Bengkalis Ir H Herliyan Saleh MSc, Kamis (6/11).
Dia menjelaskan, kunjungan kerja ke Padang Pariaman ini bertujuan untuk saling
berbagi informasi dan mempererat silaturrahim. Di samping itu, juga untuk
mengetahui pengelolaan keuangan daerah, pariwisata dan pertanian serta
pelayanan publik guna dijadikan bahan dalam pembahasan pada rancangan anggaran
pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) 2015.
Tidak itu saja! Herliyan menyebutkan, pihaknya juga ingin mengetahui peranan
lembaga adat dalam membangun daerah sehingga kebijakan daerah dapat didukung
penuh oleh tokoh adat dan ulama. Misalnya dalam pembebasan lahan, tentu perlu
dukungan ninik-mamak untuk mensosialisasikan kepada masyarakat.
"Saya kira Pak Bupati Ali Mukhni membangun Padang Pariaman karena berhasil
merangkul tokoh adat, ulama dan perantau. Semuanya bersinergi untuk bertekad
mewujudkan kesejahteraan masyarakat. Kesamaan budaya inilah yang menjadi salah
satu faktor maksud kedatangan kami ke sini," kata Herliyan.
Ikut juga dalam rombongan itu adalah Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Bengkalis
Mukhlis Dt Putih. Ia mengaku baru pertama kali ke Kantor Bupati Padang Pariaman
di Parit Malintang. Mukhlis Dt Putih menyatakan tak menyangka kawasan ibu kota
kabupaten semegah itu.
"Saya baru pertama ke sini. Kantornya megah, pemandangannya bagus dan ada
satu hal yang unik karena ada kebun binatang dan area refleksinya. Luar
biasa," ujar Kajari yang juga putra asli Sicincin itu.
Bupati Ali Mukhni menyambut antusias kedatangan rombongan Pemkab Bengkalis. Ia
mengatakan, Padang Pariaman dan Bengkalis merupakan saudara dekat karena banyak
masyarakat Piaman yang merantau di daerah itu.
"Bengkalis dan Padang Pariaman merupakan saudara dekat. Ini dikarenakan
adanya kesamaaan budaya, bahasa dan banyak masyarakat piaman yang merantau di
sana. Pada kesempatan ini, kami menitip kepada Pak Bupati masyarakat Piaman
yanga ada di Bengkalis," pinta Ali Mukhni.
Dia pun menjelaskan, pada waktu awal dilantik menjadi bupati, Padang Pariaman
menghadapi masalah yang sangat kompleks pasca gempa 2009 yang lalu. Masyarakat
kehilangan tempat tinggal, fasilitas umum hancur rata dengan tanah dan
pertumbuhan ekonomi hanya 3,4% ketika itu. Artinya masyarakat miskin bertambah
dan pengangguran tak bisa dibendung.
"Siapapun yang jadi bupati waktu itu akan menghadapi masalah yang sangat
kompleks pasca gempa 2009. Masyarakat tinggal ditenda, sekolah dan puskesmas
roboh, jalan dan jembatan rusak berat dan ketika itu pertumbuhan ekonomi adalah
terendah di Sumbar. Bahkan kantor Bupati ini kondisi sangat
memprihatinkan," papar Ali Mukhni.
Pada kondisi itu, lanjutnya, dia bertekad mewujudkan Padang Pariaman bangkit
dengan bekerja keras dan memanfaatkan potensi daerah serta bersinergi dengan
seluruh stakeholders dan masyarakat. Hal pertama dilakukan adalah dengan
menyelesaikan pembangunan Kantor Bupati. Walau dengan medan yang berat dan
membutuhkan keahlian khusus dalam pembangunannya, namun berkat kesungguhan maka
kantor Bupati telah ditempati mulai Oktober 2012.
"Kantor bupati ini dibangun butuh keahlian khusus. Hampir setiap hari
media massa menyoroti pembangunan kantor bupati ini. Sehingga hampir 24 jam,
siang dan malam bahkan hujan lebat pun kami datang untuk memonitor. Dan Allah
Maha Kaya, Alhamdulillah… berkat doa dan dukungan masyarakat, kantor ini telah
ditempati mulai 25 Oktober 2012 lalu,” papar Ali Mukhni.
Bupati Ali Mukhni juga mengungkapkan, Padang Pariaman dianugerahi Allah Yang
Maha Kuasa menjadi daerah yang mempunyai potensi luar biasa. Keberadaan Bandara
Internasional Minangkabau (BIM) sebagai pintu gerbang Sumbar menjadikan Padang
Pariaman sebagai daerah yang pesat pertumbuhan ekonominya.
Selain itu, daerah ini memiliki kawasan wisata religius dan kuliner di Ulakan
Tapakis. Wisata religius ini adalah makam Syekh Burhanuddin (SB) yang merupakan
orang yang pertama kali mensyiarkan agama islam di Sumbar. Di komplek makam SB
juga berdiri megah Masjid Agung SB yang siap menampung peziarah dalam dan luar
negeri.
"Makam Syekh Burhanuddin dikunjungi ratusan ribu peziarah setiap tahunnya
dari dalam dan luar negeri, khususnya Asia Tenggara. Bahkan ketika Kunjungan
Pak Agung Laksono beberapa waktu lalu, beliau sangat terkejut dengan ramainya
peziarah yang hadiri di sana. Sekarang kita juga membangun masjid agung dan
Insya Allah selesai tahun depan. Semuanya untuk kenyamanan dan pelayanan kita
kepada peziarah," kata bupati yang meraih penghargaan program Magrib
Mengaji dari Kemenag itu.
Bupati Ali Mukhni juga menyampaikan keberhasilan program unggulan, yaitu
Penyelenggaraan Administrasi Terpadu di Kecamatan (PATEN), Badan Amil Zakat dan
Padang Pariaman Sehat yang telah mendapatkan apresiasi oleh Pemerintah Pusat
dan Provinsi.
Selanjutnya, Ali Mukhni menceritakan sejarah pembangunan mega proyek skala
nasional antara lain Badan Pendidikan dan Ilmu Pelayaran (BP2IP), Asrama Haji,
Main Stadion, MAN Insan Cendikia, Jalan Lingkar Duku - Sicincin, Jalur Kereta
Api Duku - BIM, Irigasi Anai II dan masih banyak lagi. Dengan adanya mega
proyek tersebut memacu pertumbuhan ekonomi menjadi yang tertinggi di Sumbar.
"Alhamdulillah… setelah empat tahun kepemimpinan Bupati dan Wakil Bupati,
pertumbuhan ekonomi yang dulunya hanya 3,4%, maka sekarang menjadi 6,67%. Saya
punya prinsip bahwa kerja itu adalah ibadah. Siapa yang bersungguh-sungguh maka
dia akan berhasil. Ke depan, saya yakin Padang Pariaman menjadi daerah yang
diperhitungkan di tingkat nasional" kata Bupati yang mendapatkan
penghargaan karena berhasil keluar dari daerah tertinggal itu.
Usai pertemuan di Aula Kantor Bupati di Parit Malintang, Rombongan Bengkalis
dijamu makan siang di pendopo rumah dinas bupati. Selanjutnya rombongan
meninjau langsung dinas dan kantor untuk melihat langsung proses pelayanan
masyarakat. (Bki)