BENGKALIS, Beritaklik.Com - Putusnya elpiji 3 kg di Pulau
Bengkalis tak hanya dipicu makin tingginya jumlah pengguna atau yang tak
menjadi sasaran program subsidi diduga juga menggunakan elpiji 3 kg, namun
ternyata kuota yang diberikan Pertamina untuk kabupaten Bengkalis jauh dibawah
kebutuhan.
Sebagaimana diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan
(Disperindag) Bengkalis melalui Kabid Perdagangan Dalam Negeri, Raja Airlangga
Kamis (6/11) kuota elpiji 3 kg tak dapat memenuhi kebutuhan sasaran yakni rumah
tangga dan usaha mikro.
Disebutnya, di kabupaten Bengkalis ada sebanyak 126 ribu lebih rumah tangga dan
sebanyak 36 ribu lebih usaha mikro yang butuh elpiji 3 kg atau yang menjadi
sasaran program elpiji subsidi 3 kg.ari data itu, setidaknya dibutuhkan 5.juta tabung gas elpiji 3 kg pertahunnya.
Dengan perhitungan 36 ribu dikali 3 (jatah setiap rumah tangga) dikali 12
bulan. Dan 126 ribu dikali 3 dikali lagi 12.
"Namun kita hanya dapat jatah sebanyak 3 juta tabung pertahunnya. Jika
jatah ini benar dipergunakan oleh sasaran program elpiji subsidi 3 kg ini
(rumah tangga dan usaha mikro) masih banyak kekurangan dari kebutuhan. Apalagi
jika memang ada pihak yang diluar sasaran program ini juga menggunakan elpiji 3
kg, kekurangan itu tentunya makin membengkak,"ujar Raja.
Raja mengaku kurang tahu pasti apakah memang ada restoran, hotel dan lainnya
yang tak masuk dalam program elpiji 3 kg, juga ikut menggunakan . Karena menurut
Raja belum ada surbei khusus dilakukan untuk hal tersebut.
Hanya saja ia mengimbau, usaha-usaha berskala besar untuk tidak ikut
menggunakan elpiji 3 kg. Mengingat kuota untuk rumah tangga usaha mikro yang
ada sekarang saja sudah kekurangan. (Bku)