Peringatan Hari Aids Se-Dunia 2014

Senin, 08 Desember 2014

Sekda Prov Riau Hadiri Peringatan Hari Aids Se-Dunia 2014 Tingkat Se-Prov Riau di LP Pekanbaru.

Sekda Prov Riau Hadiri Peringatan Hari Aids Se-Dunia 2014 Tingkat Se-Prov Riau di LP Pekanbaru.

PEKANBARU, Beritaklik.Com - Sekretaris Daerah Provinsi Riau H Zaini Ismail mengatakan, perlu dialokasikannya dana bagi penderita HIV/Aids di Lapas Klas II A Pekanbaru. Untuk di Lapas ini, sedikitnya ada 12 penghuni yang terinveksi penyakit mematikan itu.

Hal ini disampaikan Zaini saat membacakan pidato Menteri Hukum dan Ham RI, Yaonana H. Laoly pada peringatan Hari HIV/AIDS sedunia, Senin (1/12/14) di Lapas Pekanbaru. Menurutnya, tingginya jumlah pengguna Narkotika berprngaruh terhadap jumlah tahanan dan narapidana kasus penyalahgunaan narkotika yang masuk ke dalam Lapas dan Rutan.

Dikatakan, pada periode 2011 hingga 2014 terdapat signifikan pengguna narkotika. Pada tahun 2011 terdapat 36.759 kasus penyalagunaan narkotika di Indonesia. Namun kini sudah mencapai 56.847 kasus.

"Kasus penggunaan narkotika tersaebut berbanding lurus dengan masayarakat, yang terinfdeksai kaasus HIV/AIDS di Lapas dan Rutan yang ditangani. Jumlah penderita HIV di Lapas dan Rutan mencapai 687 orang pada tahun 2011, sedangkan tahun 2014 sudah mencapai 1042 orang,"sebutnya.

Dari tahun 2010, ada 72 Lapas se- Indonesia, yang menjadi Prioritas dalam upaya pengendalian HIV/AIDS. Namun ada 6 perhatian dalam penanggulan HIV/AIDS yakni perlunya mendorong pemerintah untuk melakukan advokasi terhadap verifikasai penyalahgunaan narkotika sebagai sarana overcrowded di lapas.

"Pemerintah perlu mendukung alokasi dana yang memadai, guna mewujudkan pengendalian HIV/AIDS di Lapas. Selain itu, meningkatkan Kapasitas Dirjen pemasyarakatan untuk melakukan perencanaan juga sebagai salah satu wujud pengendalian,"katanya.

Kemudian, meningkatkan koordinasi dengan sektor dan organisasi yang relevan seperti Kemenkes, BNN. Penyediaan Program dan layanan deteksi dini HIV/AIDS.

Sementara itu, Kepala Lapas Kelas IIA Pekanbaru, Dadi Mulyadi menyebutkan, di Riau ada 12 orang yang terdeteksi HIV AIDS. Pihaknya terus melakukan pembinaan kepada pengidap penyakit yang biasa disebut Oda dengan cara melakukan cek kesehatan secara rutin.
Dadi menyebutkan, pihaknya mendapatkan bantuan dari Asia Global Foundation, untuk penanganan bagi warga binaan di lapas tersebut seperti obat-obatan.

"Untuk penderita sendiri dari kabupaten/kota juga di kirim ke Lapas di sini. Namun kita juga berupaya dalam penanganannya,"ulasnya.(Adv/Bku)

GALERI FOTO