Batangan Emas/Ilustrasi-Ist
JAKARTA.
Harga emas terus merosot di sesi pasar Asia. Di bursa Shanghai, harga emas
merosot ke level US$ 1.681,95 per ons troi. Tidak jauh beda dengan harga emas
di bursa New York di level US$ 1.681,80 per ons troi atau tergerus 0,28% dari
harga penutupan sebelumnya.
Ibrahim, analis Harvest International Futures, menuturkan, melemahnya harga
komoditas logam mulia itu karena para pelaku pasar masih memantau perkembangan
batas utang Amerika Serikat (debt ceiling). "Investor juga masih menunggu
data ekonomi dari zona eropa yakni PMI Index Prancis dan Jerman," kata
dia.
Ibrahim menyarankan investor untuk menjual emas. Pergerakan emas sendiri
diprediksi akan berada di rentang support US$ 1.669,70 per ons troi dan level
resistance US$ 1.694,90 per ons troi.Penurunan harga emas terjadi seiring
rencana Senat AS menggelar voting untuk menunda batasan utang AS. Sekadar
tambahan informasi, Senat AS diharapkan menyetujui legislasi yang dapat menunda
batasan utang AS senilai US$ 16,4 triliun hingga 19 Mei mendatang.
Faktor lainnya, investor juga mencemaskan permintaan emas di India
semakin menurun. Menurut UBS AG, permintaan emas dari India akan menurun dalam
beberapa hari ke depan karena buyer memilih untuk menunggu kejelasan mengenai
detil kenaikan pajak impor emas yang akan diumumkan pekan ini.
"Pelaku pasar menunggu hasil voting. Belum ada berita positif dari segi
permintaan fisik emas dan saat ini belum ada insentif bagi pasar emas untuk
bergerak lebih tinggi," papar David Lee, vice president Heraeus Precious Metals
Management di New York.(bk.1)