Jefry Optimis Indonesia Lumbung Pangan Asia Pasific

Senin, 23 Maret 2015

Bupati Kampar Jefry Noer menghadiri acara Seminar Nasional Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian (LKMP) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) di Kampus UIN Suska Pekanbaru, Selasa (17/3).

Bupati Kampar Jefry Noer menghadiri acara Seminar Nasional Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian (LKMP) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI) di Kampus UIN Suska Pekanbaru, Selasa (17/3).

Kamparkab, Beritaklik.Com - Perhimpunan Penyuluh Pertanian (Perhiptani) Provinsi Riau menyatakan optimisme Indonesia akan menjadi lumbung pangan khusus beras di Asia Pasific pada beberapa tahun mendatang.

"Kami juga bertekat untuk membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada padi dan beras dengan penyediaan penyuluh berkualitas dan memadai. Jika semuanya dilakukan dengan serius, swasembada akan tercapai lebih cepat, tidak harus menunggu tiga tahun mendatang," kata Bupati Jefry Noer kepada pers di Pekanbaru, Selasa (17/3) siang.

Jefry mengatakan itu usai menghadiri acara Seminar Nasional Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Latihan Kepemimpinan Mahasiswa Pertanian (LKMP) Ikatan Senat Mahasiswa Pertanian Indonesia (ISMPI).

Acara yang dilaksanakan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Pekanbaru tersebut mengangkat tema Cita-cita Bangsa Indonesia Menjadi Lumbung Pangan Asia Pasific yang dihadiri para pakar pertanian dan para dosen, rektor serta ratusan mahasiswa pertanian dari berbagai universitas di Indonesia.

Jefry Noer mengatakan, untuk menuju Indonesia menjadi lumbung pangan khususnya beras di Asia, tentu harus mencapai swasembada pangan terlebih dahulu. "Swasembada harus merata secara nasional sehingga tidak ada lagi masyarakat yang kelaparan," kata Jefry yang juga Bupati Kabupaten Kampar, Riau.

Ia menjelaskan, Pemerintah Kabupaten Kampar dalam beberapa tahun terakhir juga telah melaksanakan program-program yang mendukung Pemerintah Pusat untuk mencapai swasembada pangan.

"Untuk padi atau beras, saya optimis Indonesia bisa swasembada. Namun untuk kedele, saya rasa akan berat karena kualitas kedele dalam negeri dikalahkan oleh hasil pertanian asing. Namun jika ada perhatian serius, juga bisa," katanya.

Jefry mengatakan, pihaknya sangat mendukung kegiatan seminar tentang pertanian yang digagas Fakultas Pertanian dan Peternakan UIN Suska Pekanbaru tersebut. "Hanya saja, ini jangan hanya seminar, namun juga dilaksanakan secara nyata sehingga swasembada pangan benar-benar terwujud," katanya.

Dekan Fakultas Pertanian dan Peternakan Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Syarif Kasim (Suska) Pekanbaru Edi Erwan mengatakan, saat ini Indonesia khususnya Riau masih ketergantungan dengan produk pangan impor.

"Maka ini perlu perhatian khusus untuk dilepaskan. Kiatnya adalah dengan mengoptimalkan pertanian dalam negeri hingga hasilnya maksimal," kata dia. Ia mengatakan, di Riau saat ini terdapat daerah yang patut dicontoh untuk percepatan swasembada pangan.

"Salah satunya Kabupaten Kampar. Saat ini Kamper memiliki program yang sangat baik, mendukung masyarakat petani untuk bisa membantu pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan," katanya. (adv/humas)