Bupati Kampar Jefry Noer panen cabai di kawasan P4S dekat Hotel Tiga Dara beberapa waktu lalu.
Bupati Kampar Jefry Noer panen cabai di kawasan P4S
dekat Hotel Tiga Dara beberapa waktu lalu.
Kamparkab,
Beritaklik.Com - Pemerintah Kabupaten
Kampar menyatakan siap untuk melepaskan ketergantungan sayuran termasuk cabai
dan bawang asal luar daerah dan bahkan menjadi daerah penghasil cabai guna
memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat di Riau.
"Selama ini untuk memenuhi kebutuhan sayuran dan bawang serta cabai di
Riau, 90 persen dipasok dari luar daerah seperti Sumatera Barat dan Sumatera
Utara," kata Bupati Kampar Jefry Noer kepada pers di Hotel Tiga Dara, Siak
Hulu, Kampar, Kamis (19/3) siang.
Makanya, lanjut dia, Kampar kemudian melakukan inovasi dan berinisiatif
menjalankan berbagai program berkaitan dengan pertanian untuk ketahanan pangan
khususnya sayuran, cabai dan bawang merah.
"Kami bertekad untuk membalikkan semuanya. Kampar dan Riau yang tadinya
ketergantungan sayuran luar daerah, kedepan tidak lagi dan justru akan memasok
sayuran, cabai dan bawang ke daerah lain," kata Jefry.
Jefry menjelaskan, semua program tersebut saat ini dipusatkan di kawasan Pusat
Pelatihan Pertanian Pedesaan Swadaya (P4S) Karya Nyata, Desa Kubang Jaya,
Kecamatan Siak Hulu. Di kawasan P4S tersebut, Jefry melatih masyarakat untuk
menjadi petani, peternak sapi dan ikan yang andal dengan pengetahuan memadai
sehingga bisa hidup mandiri bahkan memandirikan masyarakat lainnya.
Selain itu, Jefry juga melatih kalangan ibu rumah tangga untuk menjahit dengan
harapan mampu untuk menghasilkan baju sekolah guna memenuhi kebutuhan seragam
sekolah di Kabupaten Kampar. "Seluruh pengembangan pelatihan di kawasan
P4S tidak menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD),"
katanya.
Jefry mengatakan, Pemerintah Kabupaten Kampar saat ini menggiatkan program
peningkatan dan kemandirian masyarakat dalam berbagai hal. Selain pertanian dan
peternakan, juga termasuk mengembangkan industri baju sekolah hingga menjadi
sentral di Provinsi Riau.
"Sekarang ini untuk seragam sekolah, kebanyakan daerah-daerah di Riau
masih memesannya dari luar provinsi seperti Jawa dan juga Bukittinggi,"
kata Jefry Noer.
Maka dari itu, lanjut dia, ini merupakan peluang bagi Kampar untuk menjadikan
daerah ini sebagai pusat perindustrian baju, khususnya untuk seragam sekolah
mulai tingkat sekolah dasar hingga menengah atas.
"Ini merupakan peluang yang harus dicapai sebagai upaya menyukseskan
Program 3 Zero. Bebas kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh," katanya. (adv/humas)