Bupati Kabupaten Kampar Jefry Noer saat melakukan dialog Wajah Daerah Riau di RRI Pekanbaru yang bersama direktur pasca sarjana Profesor Ilyas Husti, Kamis (26/3).
Bupati Kabupaten Kampar Jefry Noer
saat melakukan dialog Wajah Daerah Riau di RRI Pekanbaru yang bersama direktur
pasca sarjana Profesor Ilyas Husti, Kamis (26/3).
Kampar, Beritaklik.Com - Program
Rumah Tangga Mandiri Pangan Energi (RTMPE) merupakan program yang terukur dan
terarah untuk menciptakan masyarakat Kabupaten Kampar yang mandiri hingga
program 3 Zero dapat terwujud.
Begitu dikatakan Bupati Kampar, Jefry Noer saat melakukan dialog Wajah Daerah
Riau di RRI Pekanbaru yang bersama direktur pasca sarjana Profesor Ilyas Husti,
Kamis (26/3). Dikatakan Jefry, RTMPE untuk satu keluarga bisa dilakukan dengan
memanfaatkan 1000 meter lahan saja yang diisi oleh 6 ekor sapi, 100 ekor ayam
petelur, peternakan lele, cabe, bawang serta sayur-sayuran lainnya untuk
kebutuhan sehari-hari.
Selain itu, sapi yang selama ini tujuan utama pemeliharaannya, dalam mewujudkan
RTMPE kotoran sapi dan urinenya bisa memanfaatkan malah uang yang dihasilkan
lebih besar dari penjualan dagingnya, karena untuk enam ekor sapi saja, bisa
menghasilkan 1.000 liter urine perbulan, yang nantinya bisa diproses menjadi
pupuk dan bisa dijual dengan harga Rp25.000 perliter, kotorannya bisa diurai
menjadi bio gas pengganti minyak tanah dan elpiji.
"Artinya, dengan telah tersedianya kebutuhan sehari-hari tersebut, seperti
bio gas, telur, daging ayam, ikan, cabai, bawang dan sayuran, tidak banyak lagi
yang harus dibeli oleh masyarakat, hanya beras, minyak goreng dan garam saja
yang harus dibeli untuk kebutuhan lauk pauk, ini akan sangat mengurangi pengeluaran
masyarakat," ujar Jefry.
Jefry mengharapkan, seluruh Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), camat
dan kepala Desa dapat melakukan program RTMPE di daerahnya masing-masing untuk
memotivasi dan memberikan contoh terhadap masyarakat agar program ini cepat
difahami dan dilaksanakan oleh masyarakat dengan pinjaman dana dari bank, CSR
dari perusahaan dan pemerintah.
"Masyarakat Kabupaten Kampar sesungguhnya tidak ada yang malas, cuma
terkadang mereka tidak memiliki skill tentang itu dan juga modal dalam
melakukan usaha tersebut, untuk itu pemerintah memberikan pelatihan terhadap
masyarakat yang dilakukan selama Dua minggu di Desa Kubang Jaya untuk dibekali
ilmu tentang peternakan, perikanan dan pertanian" kata Jefry.
Direktur pasca sarjana Profesor Ilyas Husti yang juga mengikuti dialog tersebut
memberikan apresiasi kepada Bupati Kampar atas program yang telah
dilaksanakannya, dimulai dari visi dan misi punya sasaran dan target yang akan
dicapai untuk mewujudkan 3 zero.
"Kalau program RTMPE dapat terlaksana dengan baik, saya yakin, tidak akan
butuh waktu yang lama, kalau masyarakat tidak punya tulang rusak panjang, 3
zero akan tercapai dengan cepat," ujar Ilyas.
Sebagai akademisi, kami akan membantu bupati untuk mensosialisasikan dan
memberi pemahaman tentang program ini kepada Masyarakat dan berharap agar
Bupati Kampar selalu mendapatkan ide cemerlang untuk selalu berbuat demi
kesejahteraan masyarakat. (adv/humas)