Plt Gubernur: Kampar Sangat Penting Sukseskan Pekansikawan Jefry: Kampar Wujudkan Agrowisata Bebas M

Kamis, 23 April 2015

Kawasan agrowisata di lokasi P4S Kampar terlihat dari lantai V Hotel Wisata Tiga Dara, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Dokumentasi gambar dilakukan beberapa waktu lalu.

Kawasan agrowisata di lokasi P4S Kampar terlihat dari lantai V Hotel Wisata Tiga Dara, Kubang Jaya, Kecamatan Siak Hulu. Dokumentasi gambar dilakukan beberapa waktu lalu.

Kamparkab, Beritaklik.Com - Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memandang posisi Kabupaten Kampar sangat penting selain sebagai daerah penyanggah ibu kota, Kampar juga memiliki potensi yang luar biasa dalam perkembangan Riau khususnya dalam menyukseskan konsep Pekansikawan.

"Seperti diketahui, Pekansikawan adalah program paket wisata terpadu kerja sama beberapa kabupaten, yakni Pekanbaru, Siak, Pelalawan, dan Kampar," kata Arsyadjuliandi kepada pers di Pekanbaru, Senin (13/4).

Dalam konsep Pekansikawan itu, lanjut dia, Kampar menjadi daerah yang sangat dekat dengan Ibu Kota Provinsi Riau yakni Pekanbaru, dan memiliki potensi yang luar biasa karena Kampar banyak memiliki kekayaan di segala bidang.

Tidak hanya dikenal sebagai daerah dengan penghasil produksi pangan dan budidaya tanaman serta perikanan, kata Arsyad, Kamapr juga menjadi daya tarik wisatawan karena adanya potensi wisata dan itu akan didukung oleh Pemerintah Provinsi Riau.

"Di Kamapr ada Candi Muara Takus yang harus dikembangkan, dan menjadi modal dalam jangka panjang untuk Program Pekansikawan ini," katanya. Sehingga, demikian Arsyad, tidak tertutup kemungkunan potensi yang luar biasa selama ini di Kampar bisa teroptimalkan secara baik. Apalagi menurut dia dukungan dari Pemerintah Kabupaten kampar sangat kuat.

"Misalnya pengembangan sumber daya manusia dan dukungan terhadap masyarakat dan pelaku usaha benar-benar didukung," katanya. Pekansikawan merupakan program inrtegritas antara Pekanbaru, Siak Kampar dan Pelalawan. Sementara Kampar merupakan daerah yang sudah menerapkan Pekansikawan itu terutama dalam bidang infrastruktur jalan.

Ternyata solusi masterplan jangka panjang ini dilaksanakan menurut Arsyadjuliandi adalah untuk menarik investor ke Provinsi Riau. Menurutnya, daerah yang tidak memiliki program jangka panjang maka investor tidak akan mau datang.

"Yang terpenting sekarang ini rencana jangka panjang, ketika di Riau itu memiliki rencana jangka panjang, maka disitulah daerah kita diminati investor," katanya. Plt Gubernur bahkan mengibaratkan perkembangan daerah Riau yang pesat dari usianya 10 tahun hingga saat ini usianya 55 tahun. Saat bermain sepeda di Pekanbaru. Saat itu dia menggambarkan Jalan Sudirman masih sepi dan bahkan tidak ada terlihat kenderaan dan gedung masih semak-semak.

"Saya naik sepeda dari Jalan Ahmad Yani ke Jalan Kuantan, saya masih ingat itu, hanya terligat mobil satu-satu masih sepi. Sebelah rumah kediaman wagub sekarang itu saya sering berhenti minum sama teman,"jelasnya.

Maka menurutnya, jika tidak dipikirkan sekarang, perkembangan kota yang begitu pesat maka dampaknya akan dirasakan anak dan cucu mendatang. "Kalau tidak dipikirkan ini, nggak mungkin cucu kita memikirkan itu sekarang. Maka harus ada program jangka panjang, 50 tahun kedepan," kata dia menjelaskan.

Program Pekansikawan menurut Arsyad adalah program yang sangat tepat untuk jangka panjang perkembangan daerah di Provinsi Riau. Karena dengan program ini akan membangun jalan-jalan baru yang menghubungkan antara daerah kabupaten tetangga akan maksimal dibangun.

Dengan Pekansikawan, menurut dia akan ada program integrasi antara Pekanbaru, Siak, Kampar dan Pelalawan. Semuanya tetangga dari ibu Kota Provinsi Riau. Orang dari Kampar kalau mau ke Pelalawan tidak perlu lewat Pekanbaru lagi, ada jalan yang berbentuk jari-jari.

Tidak hanya itu, kata dia, dengan adanya Pekansikawan ini nantinya akan menyebarkan pembangunan tidak hanya di Kota Pekanbaru sebagai pusat dari semuanya. Namun akan dibangun di daerah tetangga-tetangga ibu Kota Provinsi Riau.

"Akan ada pembangunan Stasiun Kereta Api, Bandara, dan banyak pembangunan dari BUMN lainnya jika ada pengembangan daerah. Yang jelas semua daerah dalam Pekan Sikawan itu akan kebagian. Ini sistemnya seperti yang dilakukan Kota Medan dengan Deli Serdang, Binjai dan Karo," kata dia menambahkan.

Saat ini menurut Arsyadjuliandi memang belum ditentukan namun masih didorong, ini inisiatif DPRD, karena ini lintas kabupaten, maka ini tugas dari pemerintah provinsi. "Yang jelas seluruh kabupaten/kota dalam Pekansikawan itu sudah satu jalan dan tujuan," kata dia.

Sementara itu Pemda Kampar dalam tiga tahun terakhir ini juga telah mengintegrasikan berbagai program untuk kemajuan daerah itu. Salah salah satunya yakni upaya peningkatan jumlah lahan pertanian sebagai wujud tercapainya ketahanan pangan.

Kemudian Kampar juga dikenal sebagai surganya para pelaku tambak ikan dan kini daerah dengan sebutan Serambi Mekah Riau ini telah mencapai swasembada ikan bahkan berniat mendatangkan investor untuk pengelolaan makanan khas ikan.

Bupati Kampar Jefry Noer juga berniat menjadikan daerah ini sebagai kawasan Agrowisata. Program "3 Zero" menurut dia akan mewujudkan Kampar sebagai kawasan wisata berbasis pertanian dan perekonomian yang didalamnya terdapat orang-orang sukses, tanpa kemiskinan, pengangguran dan rumah kumuh. (adv/humas)