Bengkalis Rawan Kebakaran Hutan dan Lahan

Rabu, 30 Januari 2013

Wakil Bupati Bengkalis H Suayatno didampingi Plt Kepala BPBD Damkar H Ja'afar Arif melihat fasilitas

BENGKALIS-Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali mengancam sejumlah kawasan di Bengkalis. Meliputi Kecamatan Bukit Batu, Siak Kecil, Mandau, Pinggir, Bengkalis dan Bantan, karena terjadinya pembukaan lahan perkebunan milik masyarakat ataupun perusahaan-perusahaan.

Hal tersebut diaungkapkaan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Pemadam Kebakaran (BPBD-Damkar) Kabupaten Bengkalis, Ja’afar Arief, Rabu (30/1).

Berdasarkan data yang diterima dari Badan Metreologi dan Geofisika, saat ini sudah memasuki musim panas atau kemarau panjang. Kondisi ini bisa mengancam sejumlah kawasan di Kabupaten Bengkalis akan terjadinya karhutla, jika kebiasaan peladang membuka kebun pada saat musim panas tidak dihentikan.

“Karhutla kembali mengancam sejumlah kawasan di Bengkalis. Meliputi Kecamatan Bukit Batu, Siak Kecil, Mandau, Pinggir, Bengkalis dan Bantan karena terjadinya pembukaan lahan perkebunan milik masyarakat ataupun perusahaan-perusahaan yang berpotensi besar terjadinya karhutla,” ujar Ja’afar,

Mengantisipasi terjadinya karhutla, pihaknya setakat ini sudah mengimbau kepada masyarakat di beberapa daerah yang rentan terjadi karhutla untuk tidak melakukan pembakaran lahan saat membuka kebun. Selain itu pihak perusahaan swasta yang ada di Bengkalis juga sudah diberitahukan. Apalagi saat ini diprediksi bakal terjadi musim panas atau kemarau panjang.

Disinggung soal pemantauan yang dilakukan BPBD-Damkar ke sejumlah titik rawan karhutla, Ja’afar menyebutkan pihaknya tetap akan turun ke titik lokasi melakukan pemantauan. Namun, jelas tidak semua kawasan dapat terpantau, karena keterbatasan personil maupun prilaku oknum masyarakat yang suka membakar lahan sulit dideteksi.

“Kita tetap berupaya secara maksimal agar tahun ini karhutla dapat diminimalisir serta ditanggulangi dengan dini, apabila terjadi karhutla disuatu kawasan. Yang jelas peralatan beserta petugas senantiasa kita siagakan mengantisipasi seewaktu-waktu terjadi karhutla,”sambung mantan camat Bengkalis dan Kabag Tapem Setdakab ini.

Ja’afar juga menginformasikan bahwa pada Selasa (29/01) siang terjadi karhutla di Desa Air Putih. Luas lahan yang terbakar sekitar 2 hektar milik masyarakat yang melakukan pembakaran. Beruntung pihak BPBD-Damkar dengan sigap berhasil mengantisipasi meluasnya kebakaran.

 “Waktu karhutla di air Putih kita langsung menurunkan 1 unit mobil damkar, 1 unit portable berikut 20 personil ke lapangan untuk memadamkan api. Si jago merah berhasil dipadamkan petugas sore harinya sehingga tidak meluas ke tempat lain,” ungkap Ja’afar.

Kepada seluruh masyarakat serta pihak perusahaan ia mengimbau agar tidak melakukan pembakaran lahan. Bagi oknum yang masih nekat membakar lahan akan diancam dengan sanksi pidana mengingat dampak karhutla bukan hanya di sekitar area kebakaran, tapi juga juga berdampak ke daerah lain bahkan luar negeri. (bku)