Bupati Bengkalis Berlakukan Wajib Pertamax

Kamis, 31 Januari 2013

Kendaraan Dinas Pemkab Bengkalis. (ist)

BENGKALIS-Mulai hari ini, Rabu (31/1) seluruh kendaraan dinas di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis wajib memakai bahan bakar jenis Pertamax. Hal ini sesuai dengan Surat Edaran Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh kepada seluruh dinas/instansi.

Pemberlakuan wajib pakai Pertamax ini guna menindaklanjuti Permen Energi dan Sumber Daya Mineral No 01 Tahun 2013 tentang Pengendalian Penggunaan Minyak. Selain itu, khusus untuk Pulau Bengkalis salah satu upaya menstabilkan stok premium yang pada akhir bulan sering putus.

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bengkalis, H Darmawi didampingi Kabid Perdagangan Dalam Negeri Al Fahrullazy, Rabu (31/1), mengatakan bahwa kendaraan dinas hanya boleh menggunakan BBM bersubsidi untuk jenis ambulance, mobil pemadam kebakaran dan mobil sanpah. Selain dari itu termasuk sepeda motor, harus menggunakan pertamax.

"Idealnya dengan diberlakukannya wajib memakai BBM non subsidi bagi kendaraan dinas, akan berpengaruh terhadap kelancaran stok premium khususnya di Pulau Bengkalis. Asumsinya jumlah kendaraan dinas di daerah ini cukup banyak, otomatis dengan beralihnya memakai pertamax tentunya konsumsi atau permintaan akan premium akan berkurang," ujar Darmawi.

Jika tidak ada perubahan setelah pemberlakuan wajib pertamax bagi kendaraan dinas dan premium ini, tentu perlu dipertanyakan dan yang akan diminta pertanggungjawaban adalah  APMS sebagai pihak yang diberi wewenang oleh Pertamina untuk menyalurkan BBM.
"Tentu akan ada evaluasi setelah diberlakukannya ketentuan ini. Jika premium tetap kehabisan stok di akhir bulan, kita perlu pertanyakan kemana didistribusikan. Yang kena dampaknya pastilah APMS selaku pihak yang mendsitribusikan ke masyarakat, " ungkap Darmawi.

Disperindag telah memanggil seluruh APMS membicarakan masalah ini dan menekankan kepada pengelola untuk dapat menjalankan peraturan ini dengan tidak menjual premium kepada kendaraan dinas.

Soal adanya kekhawatiran pertamax bakal putusnya stok pertamax mengingat dari sejumlah APMS yang ada di Pulau Bengkalis, baru APMS Nurwati yang menjual pertamax, pihak Disperindag sudah menyiapkan langkah-langkah antisipasi.

"Saat ini pertamax  baru ada di APMS Nurwati. Memang APMS Hendri Sukanto juga ada mengambil DO pertamax, tapi belum punya pompa sendiri  sehingga dengam cara manual. Sementara APMS PT BLJ sedang mengurus ke Pertamina dan DO-nya sudah ada," tambah Razy. (bku)