BENGKALIS-Pemerintah Kabupaten Bengkalis akan menggelar pengobatan massal di seluruh kecamatan, mulai Senin (11/2). Melalui pengobatan massal ini diharapkan bisa mempercepat pembasmian terhadap penyakit filariasis atau kaki gajah.
Sebenarnya tidak hanya Kabupaten Bengkalis yang ditetapkan sebagai daerah endemis kaki gajah, tapi juga tujuh kabupaten kota di Riau. Berdasarkan kesepakatan WHO dengan Kementerian Kesehatan RI telah dilakukan pengobatan massal di Kabupaten Kampar tahun 2012.
“Mengingat penyakit kaki gajah merupakan penyakit menular menahun (kronis) dan menjadi masalah kesehatan masyarakat karena berjangkit di sebagian besar wilayah Indonesia serta menimbulkan kecacatan seumur hidup, maka penanganannya harus segera dilakukan,” tegas Bupati Bengkalis H Herliyan Saleh seperti disampaikan Kabag Humas, Basri, Senin (4/2).
Untuk kegiatan pengobatan massal ini Pemkab telah menyiapkan 420 posko. Sedangkan sasaran pengobatan seluruh masyarakat Bengkalis, kecuali anak umur di bawah 2 tahun, usia 65 tahun ke atas, sedang sakit berat, penderita kasus kronis kaki gajah, dalam serangan akut dan anak usia kurang 5 tahun sedang marasmus dan kwasiorkor serta ibu-ibu yang sedang hamil.
“Untuk anak sekolah diimbau kepada Diknas hingga ke UPTD dan sekolah-sekolah untuk menyampaikan imbauan ini. Begitupun para pegawai negeri, sementara pihak perusahaan diminta menyampaikan kepada karyawannya. Pak Bupati sudah mengeluarkan imabau kepada seluruh instansi tanggal 28 Januari kemarin,” imbuh Kabag.
Tahun 2012 Badan Kesehatan Dunia (WHO) dan Kementerian Kesehatan RI menetapkan Bengkalis dan tujuh kabupaten/kota se-Riau sebagai daerah endemis. Mulai tahun 2013 diharuskan melaksanakan pengobatan dengan pemberian obat secara massal dan pencegahan filariasis selama 5 tahun berturut-turut sampai dengan tuntas pengobatan pada tahun 2017.
Walau terkesan mudah masih banyak warga yang menganggap sepele tindakan preventif ini. Warga yang termasuk kelompok ini diminta secara serius memahami dampak apabila kelak terjangkit penyakit tersebut.
"Kalau sudah terinfeksi, tidak bisa lagi diobati. Filariasis itu bisa menyerang semua golongan umur, tidak peduli tua, anak-anak dan orang muda juga bisa terinfeksi," jelas Kabag Humas.
Manakala sudah terjangkit penyakit kaki gajah, mau tidak mau harus dilakukan amputasi pada bagian yang terserang. Pasalnya, tidak bisa lagi diobati. Bukan hanya menyerang bagian yang terbuka saja, alat kelamin pun bisa pula terserang penyakit ini.
“Pengobatan ini sengat penting. Diimbau kepada masyarakat untuk mendatangi posko-posko pengobatan pada tanggal 11 Februari nanti. Kepada seluruh instansi dan pihak swasta agar dapat menindaklanjuti imbauan Pak Bupati,” tutup Kabag.(bku)