Fungsi Masjid Bukan Hanya Tempat Sholat

Rabu, 13 Februari 2013

Salah satu acara di Masjid Rokan Hulu. (humas)

ADVERTORIAL

PASIR PENGARAIAN-Keberadaan Masjid bukan hanya untuk melaksanakan ibadah sholat lima waktu, akan tetapi ada  tiga keutamaan untuk menfungsikan masjid.

Demikian disampaikan Bupati Rokan Hulu (Rohul) Drs. H. Achmad, M.Si saat membuka Acara mauled nabi Muhammad Saw,di masdjid Besar Raya nurul Huda Kecamatan Rambah Hilir Kabupaten Rohul senin(11/2)malam.

Dikatakaannya, sesuai dengan Program yang telah dicanangkan Pemerintah kabupaten Rokan Hulu (Rohul) tentang program magrib mengaji, sholat Zuhur dan Ashar berjamaah dan menghafal Alqur’an, tampaknya sudah direspon oleh para Camat,di Kabupaten Rokan Hulu ini.

Hal ini terlihat dengan telah dilakukannya program tersebut oleh Kecamatan Rambah Hilir, dan ini hendaknya jangan hanya untuk sementara saja akan tetapi harus dilakukan sepanjang masa, sehingga julukan Negeri Seribu Suluk kepada Kabupaten Rokan Hulu terlihat nyata dilaksanakan oleh Masyarakat.

Menurut bupati dicanangkannya program-program tersebut tidak lain dan tak bukan adalah untuk memakmurkan madjid, kemudian juga agar masjid bisa manfaatkan sepanjang waktu.

Bupati juga mengatakan didalam Agama Islam ada tiga keutamaan penggunaan masjid yakni sebagai symbol keagamaan, pusat aktifitas umat Islam, dan untuk membangun kekuatan umat islam, untuk itu sesuai dengan tiga hal tersebut harus dijalankan oleh umat islam di Kabupaten Rohul ini.

’’Kalau masjid hanya dijadikan untuk sholat lima waktu saja maka Umat islam sangatlah rugi, karena umat islam itu harus berjuang untuk mengemabangkan agama melalui pengajian, wirid-wirid, menghafal Alqur’an dan lain sebagainya,’’ kata bupati

Selain itu juga untuk mengantisifasi kenakalan remaja yang sejak beberapa bulan ini semakin meraja lela, masjid juga harus dilakukan untuk pembinaan generasi muda dengan melibatkan para ulama, ustad dengan melakukan pengajian-pengajian yang terkait dengan kenakalan remaja tersebut.

Terkait dengan peringatan Maulid Nabi Muhammad yang diperingati saat sekarang ini bupati juga menyampaikan memang agar terlambat, namun keterlambatan tersebut tidaklah mengurangi arti dan makna dari peringatan itu, karena itu adalah untuk mengingatkan kembali perjuanagan Nabi Muhammad yang selama puluhan  tahun mengembangkan Agama Islam diseluruh pelosok ini, sehingga sampai sekarang perjuangan beliau perlu di napak tilasi untuk kemakmuran umat ke depan.

“Nabi Muhammad itu adalah sebagai suri tauladan bagi umat untuk itu jejak beliau perlu di napak tilasi dan di suri tauladani sehingga apapun perbuatan umat islam di dunia ini haruslah sesuai dengan yang dilaksanakan oleh Nabi Muhammad, sehingga Kabupaten Seribu Suluk ini betul-betul sebagai basis pengembangan Agama Islam di provinsi Riau,’’ ungkap bupati. (ADV/Humas)