Wakil Bupati Bengkalis H. Suayatno Melakukan Magrib Mengaji Di kediaman beliau bersama keluarga
BENGKALIS.Program Maghrib Mengaji yang dicanangkan Pemkab Bengkalis tahun 2011 lalu
diharapkan tidak hanya sebatas slogan belaka. Guna mewujudkannya Wakil Bupati
Bengkalis H Suayatno menerapkannya mulai dari keluarga sendiri dan diharapkan
bisa menjadi contoh keluarga lainnya.
Hampir setiap malam usai melaksanakan salat
Maghrib berjamaah bersama keluarga, Wabup dan istri Fatimah Johar serta seluruh
anak-anaknya dan kalangan keluarga di rumah dinasnya melaksanakan pengajian
bersama. Kegiatan tersebut hampir rutin dilaksanakan dengan
keluarganya,terutama sedang tidak bertugas keluar kota.
Kegiatan Maghrib Mengaji menurut Wabup harus
dimulai dari dalam rumah tangga terlebih dahulu. Imbauan untuk melaksanakan
gerakan tersebut tidak cukup hanya sebatas slogan atau baleho semata, tetapi
harus ada action agar Budaya Maghrib mengaji betul-betul dilaksanakan
oleh umat Islam di Negeri Junjungan.
“Saya bersama istri dan anak-anak beserta keluarga
sudah sejak dahulu melakukan hal seperti ini. Dari kebiasaan membudayakan
Maghrib mengaji ini banyak manfaat yang dapat diambil. Diantaranya, semakin
mempererat silaturahmi di dalam keluarga dan terhindar dari marabahaya,” ungkap
Wabup, Sabtu (16/02).
Diakui Wabup, budaya Maghrib Mengaji sudah mulai
berkurang ditengah masyarakat sejak beberapa waktu belakangan. Setiap rumah
tangga muslim diharapkan mampu mengalamalkan budaya tersebut, karena memberikan
manfaat serta sarana pembelajaran bagi keluarga.
Dampak globalisasi serta ancaman narkoba semakin
menganggu umat manusia. Pendekatan keagamaan melalui budaya membaca Alquran
setidaknya mampu menjadi solusi meminimalisir dampak-dampak negatif yang akan
merusak generasi muda dari pengaruh kemajuan tekhnologi serta bahaya narkoba.
“Saya mengimbau kepada seluruh umat Islam di
Kabupaten Bengkalis untuk mulai membudayakan Maghrib Mengaji dengan
mengedepankan amalan Al-Qur’an. Setidaknya dengan membiasakan diri dengan
membaca serta mengamalkan Al-Qur’an, akan dapat mengurangi pengaruh buruk yang
datang dari berbagai penjuru,”pesan Wabup.
Budaya Maghrib Mengaji tambah Wabup, akan
terus digencarkan, tidak hanya melalui rumah tangga, melainkan juga di
masjid-masjid, musala dan pesantren. Maghrib Mengaji tidak hanya diperuntukan
bagi kalangan anak-anak semata, tetapi seluruh tingkatan, termasuk orang tua
juga dianjurkan melaksanakannya.(bku)