Menteri Anies: Ekskul Juga Perlu Diwaspadai Ada Perpeloncoan
SEMARANG, Beritaklik.Com - Menteri Pendidikan
Dasar, Menengah dan Kebudayaan Anies Baswedan mengatakan, tindak perpeloncoan
yang terjadi dalam gelaran masa orientasi siswa (MOS) tidak dibenarkan dan
tidak akan dibiarkan begitu saja. Anies berjanji, jika ada kegiatan MOS yang
berlebihan, ia akan melanjutkan masalah itu ke ranah hukum.
"Segala pelanggaran tidak lagi akan didiamkan. Secara hukum, aturannya jelas,
kita akan lakukan tindakan," kata Anies usai menghadiri Pawai Budaya Indonesia
di Kota Semarang, Jawa Tengah, Jumat (7/8/2015). Anies mengatakan,
perpeloncoan, pelecehan, hingga kekerasan fisik memang masih terjadi. Meski
sudah dilarang keras oleh Kemendikbud, namun tetap saja kekerasan fisik pada
siswa didik yang baru tetap terjadi.
"Perpeloncoan itu dilarang. Itu sudah dibuatkan aturan. Ada yang terkait dan
tidak, tapi mulai tahun ini sudah tidak dibiarkan. Jika ada kekerasan akan
diproses," ujar mantan rektor Universitas Paramadina itu. Masa MOS kerap kali
disorot karena dijadikan ajang balas dendam antara senior dan junior. MOS pun
kerap diisi dengan kegiatan perpeloncoan yang berbentuk kekerasan atau
aktivitas fisik yang berlebihan. Sehingga, tidak jarang MOS itu menyebabkan
korban jiwa.
Anies tak menampik bahwa aktivitas perpeloncoan dalam kegiatan MOS sudah
terjadi setiap tahun. Selain dalam MOS, Anies mencurigai jika perpeloncoan juga
terjadi dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Hal tersebut, ujarnya, biasanya
tidak tersorot. Atas hal itulah, ia tegaskan akan meneruskan ke penegak hukum
untuk diberikan sanksi. "Ada banyak orientasi ekskul yang banyak masalah. Saya
minta kepada kepala dinas, kepala sekolah, ortu, jika ada aktivitas menyimpang
bisa melaporkan ke Kemendikbud," tuturnya. Sumber:Kompas.Com (Bkf).