Kurikulum 2013, Buku Pelajaran Disiapkan Pemerintah

Kamis, 28 Februari 2013

PEKANBARU - Kurikulum 2013 yang akan diberlakukan pemerintah akan tidak memberatkan para guru dan murid, karena pemerintah akan menyiapkan buku untuk guru dan murid dalam pelaksanaan kurikulum baru itu nantinya.

Hal ini dikemukakan Sekretaris Dinas Pendidikan Riau Drs Abdul kadir kepada wartawan Kamis (28/02/13) di Pekanbaru, menurutnya dalam musyawarah nasional pendidikan beberapa waktu lalu Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemndikbud) memaparkan sedikitnya ada tiga persiapan yang sudah masuk agenda Kementerian untuk implementasi kurikulum 2013.

"Pertama, berkait dengan buku pegangan dan buku murid. Ini penting, jika kurikulum mengalami perbaikan, sementara bukunya tetap, maka bisa jadi kurikulum hanya sebagai “macan kertas”. Pemerintah bertekad untuk menyiapkan buku induk untuk pegangan guru dan murid, yang tentu saja dua buku itu berbeda konten satu dengan lainnya," kata Kadir.

Kedua, pelatihan guru. Karena implementasi kurikulum dilakukan secara bertahap, maka pelatihan kepada guru pun dilakukan bertahap. Jika implementasi dimulai untuk kelas satu, empat di jenjang SD dan kelas tujuh, di SMP, serta kelas sepuluh di SMA/SMK, tentu guru yang diikutkan dalam pelatihan pun, berkisar antara 400 sampai 500 ribuan.

Ketiga, tata kelola. Kementerian menurut Kadir sudah pula mnemikirkan terhadap tata kelola di tingkat satuan pendidikan. Karena tata kelola dengan kurikulum 2013 pun akan berubah. Sebagai misal, administrasi buku raport. Tentu karena empat standar dalam kurikulum 2013 mengalami perubahan, maka buku raport pun harus berubah.

"Intinya pemerintah berkeingan jangan sekali-kali persoalan implementasi kurikulum dihadapkan pada stigma persoalan yang kemungkinan akan menjerat kita untuk tidak mau melakukan perubahan. Padahal kita sepakat, perubahan itu sesuatu yang niscaya harus dihadapi mana kala kita ingin terus maju dan berkembang. Bukankah melalui perubahan kurikulum ini sesungguhnya kita ingin membeli masa depan anak didik kita dengan harga sekarang," pungkasnya. (lan)