Sekda Bengkalis, H Burhanuddin menerima cenderamata dari ketua STAIN Bengkalis, Prof H Samsul Nizar usai membuka kuliah umum semeter genap STAIN Bengkalis, di aula Al Farabi STAIN Bengkalis, Jumat (19/02/2016).
BENGKALIS, Beritaklik.Com - Sebagai Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) di
kawasan terluar dan beranda depan NKRI, Sekolah Tinggi Agama Islam
Negeri (STAIN) Bengkalis diharapkan ikut berperan dalam menjaga
eksistensi budaya melayu di bumi Lancang Kuning.
Harapan tersebut
disampaikan Bupati Bengkalis, Amril Mukminin yang diwakili Sekretaris
Daerah (Sekda) Kabupaten Bengkalis, H Burhanuddin saat membuka kuliah
umum semeter genap STAIN Bengkalis Tahun Ajaran 2015/2016, di aula Al
Farabi STAIN Bengkalis, Jum'at (19/02/2016).
Kuliah umum kali ini
terasa istimewa karena menghadirkan pemateri Prof H Amsal Bakhtiar
selaku Direktur Perguruan Tinggi Agama Islam dari Kementerian Agama
Republik Indonesia. Selain Ketua STAIN Bengkalis, Prof H Samsul Nizar,
acara tersebut dihadiri segenap civitas akademika dan ratusan mahasiswa
STAIN Bengkalis.
Dengan mengusung tema "konstruksi menuju PTAIN
berkualitas dan berkarakter budaya Melayu", menurut Amril hal ini
selaras dengan slogan yang dicanangkan pemerintah Provinsi Riau, yakni homeland of melayu atau tumpah daerah melayu.
"Ini
merupakan sebuah tantangan bagi kalangan civitias akademisi untuk dapat
menggali dan mengkaji potensi budaya melayu, khususnya di wilayah
pesisir. Posisi ini tentunya menjadi sebuah nilai tambah tersendiri,
sekaligus faktor pemicu bagi civitas akademisi STAIN Bengkalis dalam
mempercepat terwujudnya cita-cita mulia tersebut" ungkapnya.
Untuk
mencapai cita-cita luhur itu, sambung Amril tentu butuh komitmen dan
kerja keras dari civitas akademisi dan seluruh elemen masyarakat. Dalam
hal ini, tentu Pemkab Bengkalis tidak akan tinggal diam dan akan terus
berupaya memberikan dukungan semaksimal mungkin.
"Berkat kerja
keras dan tekad yang kuat, bukan tidak mustahil, dalam jangka panjang
STAIN Bengkalis mampu menjadi kiblat kajian kebudayaan melayu dari
berbagai kalangan, baik di tingkat domestik maupun regional", harapnya.
Sementara
itu dalam orasinya, Prof H Amsal Bakhtiar mengaku bersyukur bisa datang
kembali ke wilayah berjuluk Negeri Junjungan ini. Apabila kedatangan
pertamanya hanya menghadiri penegerian STAIN Bengkalis tahun 2015 lalu,
maka kali ini lebih bermakna karena bisa berbagi ilmu.
"Kita apresiasi adanya PTAIN di pulau Bengkalis, saya yakin lahirnya perguruan tinggi ini dikarenakan adanya spirit
keislaman dari masyarakat Bengkalis, terkhusus para pendiri STAIN
Bengkalis. Apabila semangat ini terus dijaga maka cita-cita mewujudkan
STAIN menjadi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bengkalis bisa segera
terwujud" doanya.
Terkait cita-cita menjadikan IAIN Bengkalis,
ketua STAIN Prof H Samsul Nizar dalam sambutannya mengatakan berbagai
upaya terus dilakukan, seperti rencana menambah 10 Program Pendidikan
(Prodi) di tahun 2017 dan menambah berbagai sarana dan prasarana
pendukung, tidak terkecuali dukungan dosen berkualitas.
"Kita berkomitmen menjadikan STAIN Bengkalis ini sebagai icon, dengan penekanan budaya melayu sebagai karakter utamanya", pungkas Samsul Nizar. (Bku)