Sektor Migas PHK Massal

Jumat, 04 Maret 2016

PEKANBARU, Beritaklik.Com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau khawatir dengan rencana pemutusan hubungan kerja (PHK) yang bakal dilakukan perusahaan minyak dan gas bumi (migas) seperti didengungkan PT Chevron Pacific Indonesia.

Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah Provinsi Riau Muhammad Yafiz di Pekanbaru, Minggu, menyatakan saat ini sudah mulai terjadi pengurangan pekerja pada sejumlah perusahan sektor migas, termasuk subkontraktor.

"Memang sudah ada perusahaan migas melakukan PHK terhadap karyawannya tahun ini karena harga minyak dunia yang terus terpuruk sekitar 30 dolar AS per barel di pasar global," katanya, Minggu (28/2/2016).

Dia enggan menyebut nama perusahaan migas atau perusahaan subkontraktor yang melakukan PHK dan sedang mengantisipasi supaya PHK tidak semakin banyak.

Data terakhir Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi Riau menyebut sekitar 85.000 orang menggantungkan hidup dengan bekerja pada sektor pertambangan migas melalui sekitar 10 perusahaan dan subkontraktornya.

"Kami tak bisa ikut campur lebih jauh terhadap kebijakan PHK. Meski pemangkasan terjadi, tapi kami yakin target produksi dari Riau terhadap minyak nasional tidak terganggu, sebab akan berpengaruh besar terhadap penerimaan daerah maupun negara," ucap dia.

Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah mendapat laporan dari Chevron terkait rencana perusahaan itu melakukan sedikitnya 1.200 orang karyawan di Indonesia akan diberhentikan.

"Nah, yang besar ini Chevron (jumlah karyawan di PHK). Itu (Chevron) sudah ajukan 1.200 orang," ujar Kepala SKK Migas Amein Sunaryadi.

Senior Vice President, Policy, Government, and Public Affairs Chevron Indonesia Yanto Sianipar mengatakan perusahaan minyak dan gas bumi itu kini tengah melakukan kajian terhadap semua model bisnis dan operasi.

"Latar belakangnya bukan hanya karena harga minyak yang rendah, melainkan sejak tahun lalu kami sudah melakukan tinjauan terhadap bisnis dan operasi di lapangan," katanya.

Chevron sudah beroperasi di Tanah Air sejak 1924 di Sumatera dengan nama N.V. Nederlandsche Pacific Petroleum Maatschappij atau NPPM.

Tahun 1944, ahli geologi bersama tim lain menemukan sumur minyak terbesar di Asia Tenggara di Minas, Kabupaten Siak, Provinsi Riau. Minas terkenal dengan jenis minyak Sumatera light crude yang sangat baik dan memiliki kadar belerang rendah.

Para karyawan Chevron sejak dulu ditempatkan pada empat kota di Riau yaitu Dumai, Duri, Minas dan Rumbai. Chevron milik Amerika Serikat tersebut merupakan perusahaan minyak kontraktor terbesar di Indonesia dengan produksi sudah mencapai dua miliar barrel.

Sumber : okezone.com (Bki)