Untuk meraih Piala Oscar 2016, Leonardo DiCaprio harus bersaing dengan lima nominator lainnya, yaitu Bryan Cranston (film Trumbo), Matt Damon (The Martian), Michael Fassbender (Steve Jobs), sampai Eddie Redmayne (The Danish Girl). Tapi akting Leo di film The Revenant memang jempolan. Memerankan Hugh Glass, Leo harus menjalani syuting berbulan-bulan di tengah pegunungan Kanada. Karakternya yang menuntut dendam atas kematian sang anak, juga sangat kuat, seperti peran Leonardo DiCaprio di film-film lain.

Piala Oscar dan Leonardo DiCaprio bagaikan dua hal yang tidak cocok satu sama lain pada awalnya. Soalnya, DiCaprio sudah mati-matian tampil di semua film, tetapi Oscar selalu pelit untuknya. Padahal, akting Leo baik sebagai pemeran pembantu, maupun sebagai pemeran utama di berbagai film selalu menggugah minat penonton.

Siapa yang tidak terkesima saat dia berperan di deretan The Aviator, Blood Diamond, dan The Wolf of Wall Street? Tapi pada akhirnya, penampilan di film-film yang menjadi hits itu cuma membuat Leo masuk sebagai nominator Aktor Terbaik. Sampai 2015, dia gigit jari. Dan sering disindir, karena meski berakting bagus, tak juga menang Piala Oscar.

Leonardo DiCaprio yang sudah berusia 41 tahun, tidak jumawa dengan kemenangan pertamanya ini. Leo justru memanfaatkan kesempatan pidatonya saat meraih trofi Aktor Utama Terbaik dengan menyentil kondisi lingkungan di planet bumi saat ini. Dikutip dari CNN Indonesia, Leo mengatakan, "Mengerjakan The Revenant adalah (pembahasan) tentang manusia dan hubungannya dengan alam. Tahun 2015 disebut sebagai tahun terpanas. Perubahan iklim benar-benar nyata. Yang terpenting saat ini adalah bekerja sama mendukung para pemimpin (pemangku kepentingan) untuk kemanusiaan".

Sumber : iberita.com (Bki)