Menanggapi penguatan Rupiah ini, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution mengungkapkan bahwa Indonesia saat ini masih membutuhkan dukungan kurs untuk meningkatkan pendapatan sektor ekspor. Sebab itu, kurs Rupiah terhadap USD diharapkan tidak terlalu menguat.

"Ekspor kita sebenarnya memang sudah lemah. Karena sebenarnya kurs gak bersifat menghambat atau mendorong kegiatan perdagangan dia sepertinya netral. Walaupun ada yg menganggap harusnya mendorong sedikit," ujar Darmin saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin (7/3/2016).

Darmin melanjutkan, saat ini Rupiah telah bergerak sesuai arah fundamental perekonomian. Hal ini dibuktikan dengan tidak terlewatinya batas nilai tukar sesuai APBN 2016 sebesar Rp13.900.

"Ya ada beberapa pandangan ada yang bilang Rp12.700 ada Rp12.500 tapi ada yang bilang kurang dari itu. Tergantung keseimbangannya dulu dianggap tahun berapa. Kita pada dasarnya ingin kalau Rupiah itu terlalu lemah juga enggak bagus kalau terlalu kuat juga enggak bagus," tegasnya.

Sumber : okezone.com (Bki)