Tradisi Mandi Belimau Kasai Potang Mogang Di Kabupaten Pelalawan

Kamis, 16 Juni 2016

PELALAWAN, Beritaklik.Com - Mandi Balimau Kasai Potang Mogang di Kabupaten Pelalawan mengangkat tema "Dengan Pelaksanaan Upacara Adat Mandi Balimau Kasai Potang Mogang Kabupaten Pelalawan Tahun 1437 H/2016 M Kita Perkuat Jati Diri Pemangku Dan Kelembagaan Adat Melayu". Tradisi lokal tahunan ini dilaksanakan di Anjungan Tepian Ranah Tanjung Bunga Kelurahan Langgam, Kecamatan Langgam," Kamis (2/6/16).


Prosesi Adat Mandi Balimau Kasai Potang Mogang di Pimpin Langsung Bupati Pelalawan HM.Harris selaku Datuk Setia Amanah Payung Panji Adat Kabupaten Pelalawan, hadir menyaksikan Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Wakil Bupati Pelalawan H.Zardewan, Pewaris Sultan Pelalawan Assyaidis Haroen, Ketua DPRD Pelalawan, Perwakilan LAM Riau, Ketua LAM Pelalawan Ir.T.Edi Sabli, Ketua MUI Pelalawan, Ninik Mamak, Cerdik Pandai, Alim Ulama, Tokoh Masyarakat, Deputy BPPT, Perwakilan Kemenpar, Perwakilan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala BKSDA, Forkompimda Kab.Pelalawan, Kepala Dinas/Badan di Lingkungan Pemerintah Provinsi Riau dan Pelalawan.

"Acara Mandi Balimau Kasai Potang Mogang dulunya adalah rapat ninik mamak untuk membesarkan adat memberikan arahan dan tunjuk ajar atau pengajaran adat istiadat. Dengan duduk bersama di Balai Adat atau Rumah Godang disitulah dia memanggil anak kemenakan seluruh ninik mamak Sanak Jantan (Pria) dan Padusi (Wanita), "Kata HM.Harris.

Ditambahkannya, acara mandi balimau kasai potang mogang ini merupakan salah satu rangkaian acara masyarakat kecamatan langgam dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan, dan telah dilakukan secara turun temurun. Sebelum mandi belimau kasai potang mogang dimulai, kegiatan sakralnya didahului dengan pawai mengantarkan para datuk dari balai kepenghuluan adat menuju Balai Anjungan Tepian Ranah Tanjung Bunga, barulah upacara adat Togak Tonggul yang dipimpin oleh Datuk Rajo Bilang Bungsu dan disaksikan HM Harris selaku Datuk Setia Amanah Payung Panji Adat Kabupaten Pelalawan.

Tonggul adalah sejenis bendera panji adat sebagai simbol kebesaran suku-suku di kalangan masyarakat adat Langgam. Sebelum siang pukul 12.00 wib, Tonggul dikibarkan diatas tiang panjang dari batang bambu. Pengibaran atau penegakannya adalah pertanda bahwa suku pemilik tonggul tersebut tidak memiliki permasalahan di dalam adat. Karenanya suku tersebut berhak didalam adat untuk menegakkan tonggol pada acara-acara adat seperti mandi balimau potang maogang, upacara pernikahan dan lainnya.

"Untuk membangun serta melestarikan seni dan budaya serta tradisi turun temurun ini pemerintah daerah bersama komponen masyarakat secara swadaya bersama menyelenggarakan kegiatan tersebut. Peran strategis pemerintah daerah disamping masuk dalam kalender event pariwisata daerah kabupaten pelalawan daya tarik tradisi ini harus terus dilestarikan dengan baik. Apalagi memasuki 'MEA' persaingan dalam ekonomi dan budaya begitu kuat, jangan sampai masyarakat terbawa arus globalisasi," ujar HM.Harris.

Upacara tradisional ini biasanya dilaksanakan beberapa hari menjelang masuknya bulan puasa, selain sebagai ungkapan rasa syukur dan kegembiraan, juga merupakan simbol penyucian dan pembersihan diri.

"Adapun rangkaian kegiatan sebelum puncak Balimau Kasai ini dilaksanakan, sebelumnya telah dimulai kegiatan ziarah kubur, pawai ta’ruf budaya, perlombaan gasing tradisional, seminar budaya," jelas Bupati Pelalawan.

Balimau sendiri bermakna mandi dengan menggunakan air yang dicampur jeruk yang oleh masyarakat setempat disebut limau.Jeruk yang biasa digunakan adalah jeruk purut, jeruk nipis, dan jeruk kapas. Sedangkan Kasai adalah wangi-wangian yang dipakai saat berkeramas.

Bagi masyarakat Kabupaten Pelalawan, pengharum rambut ini (kasai) dipercayai dapat mengusir segala macam rasa dengki yang ada dalam kepala, sebelum memasuki bulan puasa. Sebenarnya upacara bersih diri atau mandi menjelang masuk bulan ramadhan tidak hanya dimiliki masyarakat Kabupaten Pelalawan saja. Kalau di Sumatera Barat juga dikenal istilah yang hampir mirip, yakni Mandi Balimau. Khusus untuk Kabupaten Pelalawan, tambahan kata potang mogang mempunyai arti menjelang petang karena menunjuk waktu pelaksanaan acara tersebut.

Keistimewaan Balimau Kasai merupakan acara adat yang mengandung nilai sakral yang khas. Wisatawan yang mengikuti acara ini bisa menyaksikan masyarakat Kabupaten Pelalawan dan sekitarnya berbondong-bondong menuju pinggir sungai (Sungai Kampar) untuk melakukan ritual mandi bersama. Sebelum masyarakat menceburkan diri ke sungai, ritual mandi ini dimulai dengan makan bersama yang oleh masyarakat sering disebut makan bejambau.

"Acara Balimau Kasai Potang Mogang ini sejalan dengan Visi Riau 2020 Tentang Ekonomi dan Kebudayaan Melayu. Visi Riau 2020 menekankan bagaimana ekonomi dan kebudayaan melayu itu pusatnya di Asia Tenggara tepatnya di Riau ini," kata Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman.

"Menurutnya, mimpi itu bisa kita realisasikan. Kenapa ?..bicara ekonomi riau sudah menjadi tujuan investasi. Di Kabupaten Pelalawan saja tidak terhitung banyaknya Investasi, yang tertundapun masih banyak. Karena itu kita menunggu RTRW, puluhan triliun investasi yang antri di Kabupaten Pelalawan. Itu dari sisi ekonomi. Belum lagi investasi pemerintah daerah dan kabupaten/kota lain di Propinsi Riau. Kalau mengenai ekonomi sudah dijalan yang pas (on the straight).

Kalau visi kebudayaan melayu, inilah yang masih perlu berjuang bersama sama, dan seperti yang dilakukan Kabupaten Pelalawan dengan Upacara Mandi Balimau Potang Mogang, ini juga mencerminkan bahwa komitmen masyarakat kabupaten pelalawan bersama pemerintah, ingin ikut serta mencapai Visi Riau 2020 mengenai kebudayaan melayu.

Dijelaskannya, dengan pelaksanaan Upacara Adat Mandi Balimau Kasai Potang Mogang ini adalah bukti komitmen kita bersama untuk mencapai visi kebudayaan melayu itu. Dan kita Pemerintah Provinsi Riau beberapa hari yang lalu sudah me-lounching memulai promosi pariwisata tahun 2016 di (Kemenpar) oleh pak mentri. Dan luar biasanya kabupaten pelalawan ini mendapat respon dari pak mentri mengenai destinasi wisata Bono. Kalau dukungan kita tanah untuk daerah kawasan ekonomi khusus pariwisata itu kita siapkan, kementrian akan mendukung untuk itu. Dan saya pulang dari sini akan menandatangani surat ke pak mentri pariwisata. Riau memutuskan bahwa Bono yang akan kita prioritaskan.

Pemerintah Provinsi Riau melakukan pendekatan pengembangan pariwisata melalui 4 (Empat) wilayah sungai yang ada di riau. Mulai dari Sungai Rokan dari hulu ke hilir, Sungai Siak, Sungai Kampar, Sungai Indra Giri hulu ke Hilir antara lain yang hebat disitu pacu jalur, dan juga istana indra giri/kerajaan indra giri.

"Disitu saja tidak terhitung banyaknya hingga kita lupa menggalinya, termasuk potensi mandi balimau kasai potang mogang ini. Mudah mudahan dengan kita bersama mendukung sektor pariwisata ini riau bangkit kembali. Kenapa ?.. riau yang selama ini kita andalkan migas dan perkebunan, kejadian 2015 adanya turbulensi ekonomi secara global juga berpengaruh terhadap harga minyak dan juga harga kelapa sawit. Riau mengalami dampaknya termasuk kabupaten pelalawan. Yang jelas provinsi riau kabupaten/kota dana bagi hasil kita untuk 2016 sampai hari ini kita dipotong 4 triliun," terang Gubernur Riau.

Ditambahkannya, saya rasa PAD pun berpengaruh, provinsi riau 30% kekurangan penerimaan PAD jadi makanya dengan pariwisata insyaallah, kita bisa menggerakkan ekonomi jadi ada 'energy' baru yang bisa sama-sama kita dorong untuk pengembangan pariwisata. Pariwisata ini banyak untungnya bagi masyarakat dan lingkungan, yang jelas lingkungan. Kalau kita bisa memelihara tempat-tempat pariwisata artinya kita juga memelihara lingkungan. Karena perlu bersih, nyaman, dan sehat. Jadi kalau itu kita jaga makin banyaklah orang datang ke tempat kita. Mudah mudahan Visi Riau 2020 bisa tercapai dan riaupun telah mempunyai 'take line' yang kita sebut “Riau Tumpah Darah Melayu (Riau the home land of melayu) dan itu juga di apresiasi oleh kementerian Pariwisata.

"Mari kita sambut Ramadhan dengan saling bermaaf-maafan untuk mensucikan hati. Dan atas nama Pemerintah Provinsi Riau, menyampaikan ucapan selamat menyambut ibadah puasa kepada seluruh masyarakat Kabupaten Pelalawan khususnya yang hadir pada acara mandi balimau potang mogang baik itu kesalahan yang disengaja maupun yang tidak disengaja," terang Arsyadjuliandi Rachman lagi.

Usai menyampaikan kata sambutan dan pengarahannya, Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman membuka secara resmi kegiatan, bersama Bupati Pelalawan HM.Harris selanjutnya melakukan prosesi Mandi Balimau Potang Mogang dengan memandikan camat Langgam, imam Masjid Raya Langgam dan Datuk Batin Palabi Desa Gondai. Kemudian, dilanjutkan dengan membuka lomba perahu hias yang diikuti oleh 20 pompong hias dari Dinas, Badan dilingkungan Pemerintah Kabupaten Pelalawan,serta Organisasi Masyarakat, organisasi Pemuda, dan Perusahaan di Kabupaten Pelalawan.(Bka)