Pengembangan Asesment Center BKP2D Provinsi Riau.

Senin, 19 September 2016

Pengembangan Asesment Center BKP2D Provinsi Riau.

ASSESSMENT Center adalah suatu metode untuk memprediksi perilaku.  Prediksi diperoleh dengan beberapa simulasi oleh beberapa penilai untuk mengukur kemampuan seseorang dalam menangani tanggung jawab di massa mendatang dengan menggunakan kriteria  kesuksesan dalam jabatan tersebut.

Pengembangan Assessment Center (AC)  di BKP2D (Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah) Provinsi Riau saat ini terus dilakukan guna meningkatkan profesionalitas Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau.


"AC yang dilakukan oleh  BKP2D Riau pernah mendapat apresiasi dari Badan Kepegawaian Nasional (BKN).  Yakni dengan diberikannya BKN Award pada Rakor Kepegawaian Nasional tahun 2016 yang dilaksanakan pada 26 Mei lalu," sebut Gubernur Riau (Gubri), Arsyadjuliandi Rachman.


BKP2D Riau telah menerapkan AC dalam penempatan jabatan eselon di lingkungan Sekretariat Daerah maupun pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang ada. Sehingga Pemprov Riau memiliki pejabat eselon yang kompeten dengan bidang kerjanya


"Pemerintah Provinsi Riau telah menyelenggarakan Diklat Assessor SDM Aparatur bagi ASN  yang telah disaring melalui Seleksi Assessor Provinsi Riau dalam rangka pengembangan AC," ujar Gubri.

AC merupakan metode yang berbasis kompetensi yang diartikan sebagai proses sistematis untuk menilai ketrampilan, pengetahuan dan kemampuan individu yang dianggap kritikal bagi keberhasilan kinerja yang unggul.

"Sebagai metodologi, Assessment Center melakukan evaluasi sesuai standar mengenai perilaku individu dengan menggunakan beragam simulasi dan instrumen tes perilaku," jelas Gubri.


Pengembangan Asesment Center BKP2D Provinsi Riau.



Melalui beragam materi tes, instrumen evaluasi kepribadian dan wawancara, para assesor yang terlatih melakukan obsevasi terhadap perilaku para peserta. Kemudian memberikan penilaian akhir assessment serta umpan balik pengembangan.


"Hasil nilai assessment dan umpan balik diharapkan akan memberikan sumbangan berharga bagi peningkatan mutu pegawai," ujarnya.


Assessment Center juga betujuan untuk memilih calon-calon pimpinan yang handal dan siap menghadapi tugas-tugas ke depan nanti.


"Selain itu AC juga digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan. AC dinilai perlu diberikan kepada setiap ASN agar lebih siap menghadapi tugas-tugas yang akan diberikan di kemudian hari," lanjutnya.

AC sebagai suatu metode digunakan dalam program pengembangan karir. Selain itu juga digunakan dalam proses seleksi dan penempatan karyawan/pegawai.



"Karena produk AC dinilai mampu menghasilkan mutu ASN yang lebih baik. Untuk itu Pemprov Riau melalui BKP2D Provinsi Riau telah melaksanakan Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Assessor bagi 14 orang yang telah lulus Seleksi Assessor pada bulan Juli 2016 lalu," kata Gubri lagi.



Diklat bagi 14 orang yang lulus seleksi Assessor ini akan berlangsung selama hampir 3 (tiga) minggu. Seleksinya difasilitasi oleh Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional dari Kepegawaian Badan Kepegawaian Negara (BKN).



"Harapannya setelah mengikuti kegiatan pelatihan ini, seluruh peserta dapat memperkuat pembentukan dan pengembangan AC di Provinsi Riau kedepannya," ungkap Gubri

 

Assessment Ciptakan Aparatur Profesional



Kepala Badan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Daerah (BKP2D) Provinsi Riau, Drs. Asrizal, M.Pd mengatakan assessment dilakukan bertujuan menciptakan aparatur profesional dan berintegritas.

Hal itu dikatakannya saat Pemetaan Jabatan Administrator ( Jabatan Administrator dan Jabatan Pengawas ) di lingkungan Pemerintah Provinsi Riau pada bulan Agustus 2016 lalu.



Kegiatan ini bertujuan agar dapat memotret dan mengetahui kompetensi manajerial dari pejabat administrasi esselon III dan IV baik itu pejabat administrator maupun pengawas. Selain itu penguatan kelembagaan satuan kerja perangkat daerah atau organisasi perangkat daerah dan mengimplementasikan PP no. 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah. Untuk melakukan penilaian ditangani oleh tim Assessor BKN dan dibantu oleh 13 orang assessor BKP2D Provinsi Riau.



Apa yang dimaksud dengan Assessment Center? Assessment Center, selanjutnya disingkat AC, adalah suatu metoda untuk mengidentifikasi dan menjaring pegawai, yang dinilai memiliki potensi dari sisi manajerial (managerial skill) untuk menduduki suatu jabatan tertentu di kemudian hari (future responsibility).

Dalam setiap program AC, setiap kandidat diberikan berbagai simulasi tingkah laku (behavioral simulation) untuk kemudian di observasi dan dievaluasi oleh beberapa assessor. Karakteristik dari AC, adalah mengacu pada job target yang spesifik, pemberian simulasi yang jenisnya multiple exercise dan proses penilaian yang bersifat multiple assessor. Oleh karena itu, sebagai metoda, AC memiliki validitas dan tingkat obyektivitas yang tergolong cukup tinggi.



Sebelum melakukan program AC, terlebih dahulu harus dilakukan tahapan kerja, yang secara metodologis disebut sebagai Pra-Assessment Center. Kegiatan yang dilakukan dalam Pra-Assessment Center ini, antara lain: Identifikasi dan Penetapan Kriteria Sukses dan Survey Penyusunan Simulasi.

Proses identifikasi dan Penetapan Kriteria Sukses diawali dengan menetapkan job target yang akan dinilai. Berdasarkan job target tersebut, secara sampling dicoba menggali informasi mengenai berbagai aktivitas yang biasa dilakukan oleh pejabat pada job tersebut, melalui proses job analysis dengan menggunakan ICS (Identification Criteria for Success). Informasi ini bisa diperoleh dari job holder (pemangku jabatan), superior (atasan), mantan pemangku jabatan atau subordinate (anak buah), untuk kemudian diolah. Dari job analysis ini diperoleh Kriteria Sukses dari job target, berupa sejumlah dimensi atau kompetensi tertentu.

Tahap selanjutnya dilakukan survey kelapangan agar memahami dunia kerja, iklim kerja, kebiasaan atau pemasalahan-permasalahan yang secara nyata sering muncul di lapangan. Hasil survey digunakan sebagai bahan dalam mengembangkan atau membuat desain exercise atau simulasi sesuai kebutuhan dan tuntutan dari kriteria sukses job tersebut. Proses Pra-Assessment Center ini lebih kurang membutuhkan waktu antara 1,5 sampai 2 bulan, baru kemudian program assessment berjalan.



Assessment Center selain betujuan untuk memilih calon-calon pimpinan yang handal dan siap menghadapi tugas-tugas ke depan nanti, juga digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan pengembangan, yang perlu diberikan kepada setiap karyawan agar lebih siap menghadapi tugas-tugas yang akan diberikan di kemudian hari. Assessment Center sebagai suatu metoda, selain digunakan dalam program pengembangan karir, juga digunakan dalam proses seleksi dan penempatan karyawan/pegawai.



SDM merupakan salah satu isu yang paling disoroti oleh para pimpinan. Pernyataan bahwa 'Man behind the gun" atau kunci dari keberhasilan, namun di sisi lain praktek untuk mewujudkan SDM yang berkualitas seringkali menjadi nomor dua apabila hal tersebut dikaitkan dengan biaya. Karena adanya dua isu ini, yaitu membutuhkan SDM berkualitas, dan kebutuhan SDM berkualitas memerlukan biaya, maka perlu suatu upaya agar metoda pengembangan SDM diyakini baik, sehingga biaya yang dikeluarkan memadai dengan hasil yang diperoleh.

Sebagai suatu metoda untuk menggali kemampuan manajerial, Assessment Center memiliki kekuatan yang cukup tinggi dalam memprediksi tingkat keberhasilan seseorang dalam suatu posisi yang direncanakan baginya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh AT&T, dari 103 orang yang diidentifikasi sebgai "high potential person", 54% mendapat promosi satu tingkat dengan kesuksesan signifikan dan 42% mendapatkan promosi dua tingkat dengan kesuksesan yang juga signifikan. Dari penelitian tersebut, metoda Assessment Center memiliki tingkat reliabilitas yang cukup tinggi dibandingkan dengan metoda lainnya.

Dalam kurun waktu beberapa tahun terakhir ini, metoda Assessment Center mulai digunakan di Indonesia. Dengan menggunakan metoda ini, pimpinan dapat memiliki stok para karyawan yang dinilai potensial, dan menyebar di seluruh Indonesia. Metoda ini juga membuat metoda rekruitmen, promosi, mutasi menjadi lebih transparan, karena dilakukan dengan berbagai tahapan, yang tahapannya juga diberitahukan secara terbuka pada para karyawan. Dengan demikian, karyawan perusahaan, juga dapat menilai diri nya sendiri, dan dapat memperkirakan, kapan mereka akan mendapatkan promosi, serta persyaratan apa yang diperlukan dan sebagainya.(ADV)