UKM Dan Peningkatan Koperasi Riau

Kamis, 22 September 2016

Menteri Koperasi dan Gubernur Riau Meninjau UKM Riau

Pekanbaru.Koperasi adalah badan usaha yang mengorganisir pemanfaatan dan pendayagunaan sumber daya ekonomi para anggotanya atas dasar prinsip-prinsip Koperasi dan kaidah usaha ekonomi untuk meningkatkan taraf hidup anggota pada khususnya dan masyarakat daerah kerja pada umumnya, dengan demikian koperasi merupakan gerakan ekonomi rakyat dan koperasi melandaskan kegiatan berdasarkan prinsip gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.
Prinsip-prinsip koperasi merupakan landasan pokok koperasi dalam menjalankan usahanya sebagai badan usaha dan gerakan ekonomi rakyat untuk membangun koperasi yang efektif dan tahan lama. Prinsip koperasi terbaru yang dikembangkan International Cooperative Alliance (Federasi koperasi non-pemerintah internasional) adalah : Keanggotaan yang bersifat terbuka dan sukarela,Pengelolaan yang demokratis,  Partisipasi anggota dalam ekonomi, Kebebasan dan otonomi, Pengembangan pendidikan, pelatihan, dan informasi


Di Indonesia sendiri telah dibuat UU no. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian. Prinsip koperasi menurut UU no. 25 tahun 1992 adalah : Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka, Pengelolaan dilakukan secara demokrasi,Pembagian SHU dilakukan secara adil sesuai dengan jasa usaha masing-masing anggota,  Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal Kemandirian Pendidikan perkoperasian Kerjasama antar koperasi


UKM dan Koperasi di Riau


Peningkatan Pelayanan  Usaha Kecil Menengah (UKM) dan koperasi di Provinsi Riau terus berinovasi melalui penerapan teknologi dengan kemudahan perizinan dan promosi bagi pelaku usaha.


Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan sektor industri UKM dan koperasi telah menjadi ujung tombak dalam pertumbuhan ekonomi. Dimana dampak peranan keduanya dirasakan betul khususnya sejalan dengan pengembangan pariwisata berbasis budaya.


"Pariwisata berbasis budaya menjadi cara yang instan dan praktis dalam menggerakkan sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat Riau melalui industri ekonomi kreatif," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman itu di Pekanbaru.


Andi Rachman berujar,  serta pariwisata berbasis budaya saling bersinergi untuk menggerakkan sektor industri ekonomi kreatif. Apalagi pelaku usaha telah diberikan kemudahan pengurusan administrasi, perizinan melalui pelayan prima di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Riau dengan modifikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu.


Pada Peringatan Hari Koperasi Provinsi di Kabupaten Siak beberapa waktu lalu, Andi Rachman memaparkan dari 5.185 unit koperasi yang terdata, 2134 unit dikategorikan tidak aktif serta 3.134 unit tergolong aktif. Sedangkan untuk binaan provinsi ada 165 koperasi, untuk binaan dikabupaten/kota jumlahnya lebih besar.


Meskipun begitu, ia menyebutkan koperasi di Riau sudah mendapatkan pencapaian tertinggi. Hal ini dibuktikan pada Hari Koperasi Nasional ke-69 yang digelar di Jambi pada 2016

.
Ada enam koperasi yang berprestasi tingkat nasional diantaranya Koperasi Unit Desa (KUD) Bina Usaha Baru di Kabupaten Pelalawan, KUD Tandan Mas Jaya di Siak, KUD Karya Bersama di Indragiri Hulu, KUD Tunas Mukti di Kuantan Singingi, KUD Setia Tani di Kampar, serta Koperasi CU Bersama di Bengkalis.


"Jenis koperasi Produsen cukup berprestasi di Riau, satu yang di Kuansing sudah skala besar di sektor perkebunan sawit," kata dia pula.


Berdasarkan data dari Dinas Koperasi dan UKM Riau terdapat 535.139 UMKM dengan rinciannya yakni 7.399 usaha menengah, 149.290 usaha kecil, dan 378.450 usaha mikro.


Ditempat berbeda,  Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Riau,  M. Firdaus mengatakan dalam meningkatkan daya saing global pihaknya telah merancang website online untuk penjualan produk-produk lokal.


Ha tersebut, dalam rangka membantu UMKM, pihaknya telah berkunjung kebeberapa kabupaten kota. "Kami sudah berkunjung di beberapa kabupaten kota, produk-produk dari kabupaten kota akan kita sebarkan secara online," jelas Firdaus.


Dijelaskan Firdaus, pihaknya telah mengadakan pelatihan terkait penjualan produk-produk melalui Electronik. " Supaya menggunakan website. Jadi, kita sudah melatih 100 orang dari 6 UMKM bagaimana mereka dapat memanfaatkan internet,"

 katanya.

Menurutnya penggunaan internet adalah salah satu langkah untuk memajukan kesejahterahan dalam proses promosi agar produk-produk dalam lokal itu dikenal masyarakat luas. Dengan demikian usaha bisa berkembang dan penjualan pun jauh lebih meningkat


Gubernur yang akrab disapa Andi Rachman itu mengungkap koperasi bukan hanya ujung tombak pertumbuhan ekonomi suatu daerah saja. Namun juga bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar.


"Ini sesuai dengan visi misi Riau 2020 khususnya yang terkait pengembangan pariwisata berbasis budaya," imbuhnya.

Selain itu, Menkop RI yang hadir dalam peringatan hari jadi koperasi nasional di Siak juga memberikan penghargaan kepada koperasi tingkat Provinsi Riau dan koperasi tingkat Kabupaten Siak.





Penerapan Teknologi dan Rutin Data Koperasi


Peningkatan Pelayanan  Usaha Kecil Menengah (UKM) dan koperasi di Provinsi Riau terus berinovasi melalui penerapan teknologi dengan kemudahan perizinan dan promosi bagi pelaku usaha.  "Pariwisata berbasis budaya menjadi cara yang instan dan praktis dalam menggerakkan sektor pertumbuhan ekonomi masyarakat Riau melalui industri ekonomi kreatif," kata pria yang akrab disapa Andi Rachman itu di Pekanbaru.


Andi Rachman berujar,  Riau Go IT serta pariwisata berbasis budaya saling bersinergi untuk menggerakkan sektor industri ekonomi kreatif. Apalagi pelaku usaha telah diberikan kemudahan pengurusan administrasi, perizinan melalui pelayan prima di Badan Pelayanan Perizinan Terpadu (BP2T) Riau dengan modifikasi Pelayanan Terpadu Satu Pintu.


Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Ngurah Puspayoga hadir secara langsung saat perayaan hari koperasi ke-69 tingkat Provinsi Riau yang di pusatkan di Kabupaten Siak. Dalam sambutannya, ia mengimbau agar Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau rutin mendata dan mengawasi pertumbuhan koperasi yang hadir ditengah-tengah masyarakat. "Kita bukan cari kuantitas banyaknya koperasi, tetapi kualitasnya. Biar aja sedikit, tapi berkualitas," kata Menteri Koperasi dan UKM, Anak Agung Ngurah Puspayoga, Kamis (11/9/2016) di Kabupaten Siak.


Ia pun menegaskan, bahwa tolak ukur keberhasilan pemerintah dalam membina koperasi bukan terletak pada kuantitas unit koperasi, melainkan dari banyaknya anggota koperasi yang senantiasa bertambah setiap tahunnya.  "Kalau anggota koperasi setiap tahun ada peningkatan, itu tandanya koperasinya sudah sukses karena aktif, sehat dan berkualitas," terangnya.


Untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan dari menjamurnya koperasi, ia meminta pemerintah agar segera mendata ulang keberadaan koperasi dan melaporkannya untuk diproses penghapusannya dari database."Koperasi yang tidak aktif lebih baik segera dikeluarkan dari database," tutupnya (Adv)