Peran PKK d Riau Dalam Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga

Jumat, 04 November 2016

Ketua PKK Provinsi Riau dan Ketua BK3S Provinsi Riau, Ibu Sisilita Arsyadjuliandi Rachman

Pekanbaru,PKK menjadi wadah potensial motor penggerak pembangunan dalam peningkatan kesejahteraan rumah tangga, khususnya dalam hal pemberdayaan keluarga sebagai ujung tombak keberhasilan pembangunan.

Menurut Gubernur Riau kegiatan PKK banyak memberi manfaat. Baik kegiatan yang bersifat sosial maupun kegiatan lainnya seperti penyantunan kepada keluarga kurang mampu dan Lansia. PKK juga melakukan pembinaan kepada keluarga supaya menjadi keluarga sejahtera yang harmonis, serta mendorong tumbuh dan berkembangnya berbagai usaha ekonomi keluarga.

Tak kalah pentingnya, PKK juga berperan dalam pembinaan keluarga yang berakhlak bagi generasi muda. Yang pada akhirnya diharapkan dapat membantu pemerintah mensukseskan pembangunan.

 Selama ini, PKK sudah begitu melembaga baik di tingkat pusat, propinsi, kabupaten, kecamatan maupun desa. Bahkan PKK dengan berbagai kegiatan pelaksanaannya telah merambah hingga ke tingkat dusun, RT dan Dasa Wisma.

Agar pengelolaannya efektif maka di tingkat propinsi, kabupaten, kecamatan dan desa telah dibentuk Tim Penggerak (TP) PKK yang fungsinya selain menggerakkan dan mengkoordinir kegiatan,  juga memfasilitasi berbagai kegiatan dalam rangka menunjang berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan di wilayahnya masing-masing, termasuk di antaranya adalah dalam rangka membangun keluarga yang sehat berketahanan.

 Keuletan dan kegigihan kelompok Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) masuk dalam perhitungan Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi Rachman untuk dijadikan sebagai mitra kerja dalam meningkatkan ekonomi masyarakat.

"Dinas dan badan akan rugi jika tidak menggandeng PKK. Mereka bisa membantu kita dalam melaksanakan program-program. Lihat saja, prestasi PKK di tingkat nasional sudah banyak," ungkap Andi Rachman saat membuka acara Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi Riau, di Gedung Dharma Wanita, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, beberapa waktu lalu.

Menurut hemat Gubernur Riau, PKK terbukti telah banyak membantu Pemerintah dalam pelaksanaan program pembangunan dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang mereka kemas.

Seperti program-program yang diluncurkan oleh TP PKK Provinsi Riau, mulai dari bakti sosial (Baksos) operasi bibir sumbing, operasi gratis katarak, baksos untuk korban bencana, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM).

"Semoga dengan adanya Jambore PKK, bisa dimanfaatkan untuk membahas program-program sosial kemasyarakatan yang dapat membantu pemerintah," tegasnya.

Menurutnya, PKK terbukti telah banyak membantu Pemerintah dalam pelaksanaan program pembangunan dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang mereka kemas.

Jambore PKK tingkat Provinsi Riau tahun 2016 ini mengangkat tema "melalui jambore kader PKK Provinsi Riau Kita Tingkatkan Kebersamaan Guna Mewujudkan Kader PKK Cerdas dan Terampil". Prosesi pembukaan ditandai dengan pelepasan balon oleh Gubernur Riau dan Ketua TP-PKK Provinsi Riau serta diikuti ketua TP PKK Kabupaten Kota se-Provinsi Riau.

"Saya berharap Setelah jambore ini PKK Provinsi Riau dan Kabupaten kota lebih terkonsolidasi dalam melaksanakan tugas dan kegiatan kedepan," ungkap Gubernur Riau

Sementara itu, Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Provinsi Riau Sisilita Arsyadjuliandi menambahkan bahwa jambore ini merupakan kegiatan  persiapan untuk nantinya mewakili Provinsi Riau ditingkat nasional.

"Jambore PKK ini merupakan agenda tahunan dimulai dari kabupaten kota dan diseleksi di tingkat Provinsi kemudian pemenang dari jambore ini menjadi duta Provinsi Riau ditingkat nasional", ungkapnya

Dikatakan Sisilita Arsyadjuliandi Rachman, Kesejahteraan keluarga menjadi tujuan utama PKK. Hal ini dikarenakan keluarga merupakan unit terkecil di tengah masyarakat yang akan berpengaruh besar terhadap kinerja pembangunan.

Harus diakui, salah satu faktor yang berpengaruh dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas adalah status kesehatan masyarakat terutama status gizi dalam keluarga adalah perempuan. Dimana kualitas SDM dewasa sangat tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan sejak dalam kandungan, bayi, anak dan remaja.

Untuk mendapatkan status gizi keluarga yang baik diperlukan pengetahuan, kemampuan dan perilaku gizi yang baik dan benar bagi setiap anggota keluarga. Perilaku gizi yang baik dan benar adalah perilaku untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan, baik macam maupun kualitasnya.

              Signifikan, Peran PKK di Riau dalam Peningkatan Kesejahteraan Rumah Tangga

MENYUSUL makin beratnya tuntutan kehidupan di tengah dinamika perkembangan zaman yang terus bergerak dengan maju, banyak kondisi lama yang dinilai tak lagi relevan untuk dipertahankan. Dalam soal pemenuhan kebutuhan keluarga, satu misal, tidak saatnya lagi hanya dengan mengandalkan penghasilan suami. Sang istri juga dituntut untuk ikut memainkan peran.

Dalam konteks persoalan seperti inilah, PKK (Pembinaan Kesejahteraan Keluarga) dituntut untuk ikut memainkan peran. Organisasi para perempuan ini diharapkan tidak hanya sebagai wadah berkumpul bagi kaum perempuan, tapi lebih dari itu juga diharapkan untuk ikut memberi solusi dari persoalan kekinian, terutama yang terjadi di rumah tangga.

TP-PKK Provinsi Riau di bawah pimpinan Hj Sisilita Arsydajuliandi menyadari benar hal itu. Makanya, terhitung sejak dipercaya menakhodai PKK Provinsi Riau sejak beberapa tahun lalu, HJ Sisilita Arsyadjuliandi terus melakukan langkah dan upaya, yang kesemuanya dimaksudkan untuk memberi nilai tambah dan pembobotan terhadap organisasi yang ia pimpin. "Obsesi saya yaitu agar bagaimana PKK bisa memberi arti bagi sebanyak mungkin orang," katanya, suatu kali.

Secara spesifik, Hj Sisilita Arsydajuliandi menjelaskan bahwa peran dan fungsi TP PKK telah ditentukan dan berdasarkan pada Permendagri Nomor 1 Tahun 2013 tentang Pemberdayaan Masyarakat melalui gerakan TP PKK. Begitu penting dan strategisnya keberadaan TP Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK), maka Ketua TP PKK Provinsi Riau dan TP PKK Kabupaten dan Kota beserta jajaran pengurus, harus dapat menjalankan 10 Program Pokok PKK.

"Program itu mencakup tiga pilar yaitu program pendidikan, kesehatan dan perekonomian, sebagaimana yang telah menjadi ketetapan pada  Rakernas VIII TP PKK Tahun 2015 yang lalu," kata Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau, Ny Hj Sisilita Arsyadjuliandi Rachman."Karena itu, PKK mempunyai peran untuk membantu pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat lahir dan batin, menuju terwujudnya keluarga yang berbudaya, bahagia, sejahtera, maju, mandiri, dan harmonis," paparnya.

Selain itu menurut Sisilita  PKK mempunyai peran dalam menumbuhkembangkan potensi dan peran perempuan dalam meningkatkan pendapatan keluarga, perlindungan dan pendidikan anak. PKK berperan untuk menyampaikan kepada orang tua dan para pendidik di lembaga pendidikan formal maupun fomral untuk menyuguhkan pendidikan dengan penuh kasih sayang. "Kepada anak-anak didik harus diberikan perhatian lebih dan kasih sayang," ujar Sisilita.

Menyadari betapa pentingnya peran PKK tersebut, maka Gubernur Riau H Arsyadjuliandi Rachman pun memiliki rencana dan program strategis untuk menjadikan PKK sebagai mitra kerja Pemerintah Provinsi Riau dalam meningkatkan ekonomi masyarakat ke depan, khususnya terkait dengan pembinaan ekonomi keluarga dan rumah tangga.

Gubernur Riau pun dengan tegas menyatakan bahwa peran PKK tidak bisa diabaikan dan semua peran PKK itu harus diperhitungkan. Peran PKK ini terutama dalam menunjang pelaksanaan program-program strategis yang menjadi target Pemprov Riau ke depannya. "Dinas dan Badan akan rugi jika tidak menggandeng PKK dalam menjalankan program-program pokoknya. Mereka bisa membantu kita dalam melaksanakan program-program itu. Lihat saja, prestasi PKK di tingkat nasional sudah banyak," ungkap Andi Rachman saat membuka acara Jambore Kader PKK Tingkat Provinsi Riau, di Gedung Dharma Wanita, Jalan Diponegoro, Pekanbaru, Rabu beberapa waktu lalu.

Dari sudut pandang pemikiran dan kaca mata Gubernur Riau, sampai saat ini PKK terbukti telah banyak membantu Pemerintah dalam pelaksanaan program pembangunan dan upaya peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui program-program yang mereka kemas.

Seperti halnya program-program yang diluncurkan oleh Tim Penggerak PKK Provinsi Riau saat ini, mulai dari bakti sosial (Baksos) operasi bibir sumbing, operasi gratis katarak, baksos untuk korban bencana, dan pengembangan Usaha Mikro, Kecil dan Menegah (UMKM) dan beragam kegiatan penting yang pemanfaatannya sudah dirasakan secara langsung oleh masyarakat dan keluarga.

"Jambore PKK dan beragam kegiatan PKK lainnya, harus bisa dimanfaatkan untuk membahas program-program sosial kemasyarakatan yang dapat membantu pemerintah. Dinas-dinas dan Badan yang ada di jajaran Pemprov Riau, tentu harus bisa menggandeng PKK sebagai salah satu pilar pendukung menyukseskan program-program strategis tersebut ," tegasnya Andi Rachman, panggilan akrab sang Gubernur Riau ini.

Selain mendukung ekonomi keluarga dan kesejahteraan masyarakat, peran PKK dalam kehidupan masyarakat dan pemerintahan harus diberi ruang se luas-luasnya. Sebab, dewasa ini pemerintah telah menjadikan peningkatan kesehatan ibu dan anak sebagai prioritas utama program kesehatan. Karena itu, Pemprov Riau sangat intens untuk menggalakkan program kesehatan ibu dan anak hingga pelosok daerah.

Terkait dengan program strategis di bidang kesehatan inilah, peran PKK harus menonjol sehingga menjadi salah satu ujung tombak terdepan dalam menyukseskan program kesehatan ibu dan anak. Tidak saja di wilayah perkotaan yang ketersediaan fasilitas, sarana dan prasarana kesehatan yang sudah memadai, akan tetapi juga harus menjangkau hinga ke pelosok desa dan pedalaman.

Salah satu peran strategis PKK untuk mendukung program kesehatan adalah, bagaimana semua potensi yang dimiliki PKK dapat dilibatkan langsung guna meningkatan kesejahteraan, mendukung taraf hidup dan kesehatan keluarga mulai dari upaya menekan angka kematian ibu, angka kematian bayi, peningkatan keluarga sejahtera, kekurangan gizi balita dan lain-lain.

"Harapan kita angka ke depannya adalah, bagaimana angka kematian ibu saat ini bisa ditekan sehingga Riau tidak termasuk provinsi yang memiliki angka kematian ibu yang tinggi di Indonesia. Di sinilah kita harapkan PKK dapat pula memberdayakan semua potensi khususnya di bidang kesehatan tersebut," ujar Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi Riau Hj Sisilita Arsyadjuliandi dalam salah satu acara PKK belum lama ini.

Harus diakui, salah satu faktor yang berpengaruh dalam mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas adalah status kesehatan masyarakat terutama status gizi dalam keluarga adalah perempuan. Dimana kualitas SDM dewasa sangat tergantung pada pertumbuhan dan perkembangan sejak dalam kandungan, bayi, anak dan remaja.

Untuk mendapatkan status gizi keluarga yang baik diperlukan pengetahuan, kemampuan dan perilaku gizi yang baik dan benar bagi setiap anggota keluarga. Perilaku gizi yang baik dan benar adalah perilaku untuk mengkonsumsi makanan dalam jumlah yang cukup sesuai kebutuhan, baik macam maupun kualitasnya.dari berbagai sumber (Adv)