Ketua TP PKK bersama Gubri Menggunting Pita stand pameran Riau Expo 2016 di Ska Co Ex
Pekanbaru,Di era
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) segala produk luar negeri akan mudah masuk di
Indonesia. Salah satu sektor yang paling merasakan dampaknya adalah usaha kecil
menengah (UKM). Hadirnya produk dari negara tetangga cepat atau lambat akan
mengancam produk-produk UKM Riau dalam persaingan pasar bebas itu.
Hal ini karena produk yang dihasilkan UKM di Riau
belum dikemas dengan baik dan kemasannya belum 'menjual' terutama jika
dibandingkan dengan produk-produk serupa dari luar negeri. Kemasan produk UKM
di Riau masih memerlukan sentuhan lebih menarik lagi, sehingga masyarakat
sebagai pembeli dapat tertarik dengan tujuan dapat menggerakkan roda perekonomian.
"Banyak memang kelemahan produk kita. Kemasan
misalnya kurang menarik sehingga belum menjual. Packaging ini yang harus
dibenahi," ujar Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag)
Provinsi Riau M Firdaus, beberapa waktu lalu.
Kelemahan kita di Riau lanjutnya, kontennya belum
kelihatan. Dicontohkan Firdaus seperti misalnya produk kacang, berapa
proteinnya, berapa kandungan dan bentuk kemasannya belum menjual. Sementara
untuk rasa produk Riau tak kalah bersaing dan dinilai lebih baik.
Agar pengemasannya lebih dibenahi, juga hegenitas
agar layak konsumsi atau tidak, berikut ketahanan produk memang perlu dibenahi
ke depan. Sehingga daya tahan dan kemasan produk dapat menarik perhatian
konsumen. Karena bagaimanapun dari segi harga sebenarnya produk Riau masih bisa
bersaing. "Kami akan terus mengupayakan perbaikan ini, terutama pengemasan
harus lebih ditingkatkan. Setelah mengikuti pameran di sana, kita belajar dari
negara tetangga yang ikut serta," tambahnya.
Semua Daerah Punya Produk Unggulan
Sebagai daerah yang kaya budaya dan kuliner,
Provinsi Riau memiliki banyak produk-produk unggulan yang bisa dikembangkan dan
dijual ke pasar luar. Sejumlah daerah juga telah memiliki produk-produk
unggulan masing-masing. Seperti dari Kabupaten Kepulauan Meranti yang memiliki
produk berbahan sagu. Bahkan makanan berbahahan sagu dari Kabupaten Kepulauan
Meranti memiliki ratusan jenis olahan. Ini menjadi kelebihan bagi Kepulauan
Meranti jika terus dikembangkan karena daerah ini memiliki sumber sagu yang
melimpah dan terus ada.
Sementara dari Kabupaten Bengkalis memiliki
berbagai jenis produk unggulan seperti lempuk durian sebagai oleh-oleh yang
'wajib' dibawa pulang jika berkunjung ke daerah itu. Selain itu juga ada
produk-produk kerajinan seperti tenun songket yang terus berkembang di daerah
itu. Di Kabupaten Kampar juga memiliki sejumlah produk khas daerah seperti
Kripik Nenas dan kripik nangka. Atau Kabupaten Indragiri Hulu dengan kue
bawangnya.
Namun belum semua daerah di Riau menggarap
produk-produk UKM khas daerah mereka untuk mendongkrak ekonomi masyarakat
tempatan. Oleh sebab itu Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Dinas
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Diskop UMKM), meminta setiap daerah di
kabupaten / kota, untuk menonjolkan produk unggulan masing-masing. Ini penting,
agar produk itu bisa dipromosikan dan menarik perhatian investor.
Mengangkat produk unggulan daerah adalah salah
satu bentuk dukungan pemerintah dalam mengembangkan potensi investasi daerah
agar dilirik investor. Saat ini hampir di semua daerah di Riau, pada prinsipnya
sudah memiliki produk unggulan. Hanya saja belum terekspos dengan baik.
Perkenalkan Produk UKM Melalui Riau Expo
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau melalui Badan
Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau kembali menggelar
event tahunan Riau Expo. Riau Expo 2016 adalah pameran terbesar dan terlengkap
di Provinsi Riau dilaksanakan oleh Pemerintah Provinsi Riau di bawah koordinasi
Badan Penanaman Modal dan Promosi Daerah (BPMPD) Provinsi Riau.
Untuk tahun ini, Riau Expo 2016 digelar di SKA
Convention Exhibition (SKA Co-Ex), Jl Soekarno Hatta Pekanbaru, pada 24-30
Oktober 2016 lalu. Riau Expo 2016 menampilkan pameran peluang investasi daerah,
informasi pembangunan, produk unggulan industri dan perdagangan, koperasi dan
UMKM, objek pariwisata, serta ekonomi kreatif. Tahun ini, Riau Expo 2016
mengusung konsep Trade, Entrepreneur, Tourism, Investment (TETI). Riau Expo
2016 telah diikuti oleh sekitar 282 peserta berbagai sektor baik dalam maupun
luar Provinsi Riau.
"Kegiatan ini bertujuan untuk mempromosikan
dan menginformasikan potensi dan peluang investasi produk dan jasa, serta
produk dan jasa kreatif unggulan yang dimiliki Provinsi Riau, kabupaten/kota,
serta kalangan dunia usaha, termasuk UMKM (usaha mikro, kecil, dan menengah)
dan koperasi kepada kalangan investor potensial dari dalam dan luar
negeri," kata Kepala BPMPD Riau Drs. Ismaili Fauzi.
Menurut Fauzi, penyelenggaraan Riau Expo 2016
tahun ini diharapkan lebih besar dan sukses dibandingkan tahun sebelumnya. Jika
pada tahun sebelumnya hanya ada sekitar 166 stan, tahun ini jumlahnya lebih
besar sekitar 280-an stan.
"Jika pada Riau Expo tahun lalu kita mampu
menarik 15.700 orang pengunjung dan transaksi dengan omzet Rp4 miliar dan
kontak bisnis diperkirakan sebesar Rp15 miliar, maka tahun ini diharapkan bisa
lebih besar," kata Fauzi.
Keseriusan Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau
dalam pengenalan produk unggulan Riau di ajang Riau Expo 2016, tidak hanya
formalitas semata. Tak tanggung-tanggung, Dinas Koperasi dan UMKM Provinsi Riau
menggandeng 24 UMKM dari 12 Kabupaten/Kota se-Provinsi Riau dilibatkan pada
acara tersebut. Mereka merupakan UMKM terbaik dipenjuru Provinsi Riau.
Kabid Promosi dan sosialisasi Diskop dan UMKM
Riau, Dra. Gustini, mengatakan, Riau expo merupakan rangkaian bagian dari
rangkaian memeriahkan HUT Provinsi Riau. Gustini juga menyampaikan, para UMKM
yang dilibatkan memiliki kemapanan dan mampu dalam mempromosikan hasil
produknya. Kendati begitu, dirinya meyakini bahwa event tersebut merupakan
kesempatan emas bagi UMKM. "Yang jelas dalam kegiatan tersebut sangat
bagus dan berkesempatan baik promokan produk," sebutnya.
Pergelaran Riau Expo tahun 2016 secara langsung
dibuka Menteri Perindustrian (Menperin) Republik Indonesia, Airlangga Hartanto,
Senin (24/10/2016) malam. Airlangga Hartanto didampingi Gubernur Riau H
Arsyadjuliandi Rachman melakukan pemukulan Kompang tanda dibukanya kegiatan
Riau Expo yang ditaja Pemprov Riau melalui Badan Penanaman Modal dan Promosi
Daerah (BPMPD) Provinsi Riau.
Dalam sambutannya, Airlangga Hartanto mengatakan,
pemerintah pusat melihat potensi maupun produksi sagu melimpah di Indonesia,
tidak hanya di wilayah timur Indonesia saja. Akan tetapi di wilayah barat,
seperti Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau. Melalui pameran produk-produk
unggulan lokal. "Riau Expo ini luar biasa, semoga perekonomian masyarakat
Riau semakin berkembang," katanya.
"Saya melihat Kabupaten Kepulauan Meranti,
Riau luar biasa produksinya dan ini harus terus dikembangkan, pemerintah pusat
dalam hal ini mendukung produksi sagu yang ada di wilayah Indonesia," ujar
Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartato dalam sambutannya pada pembukaan
Riau Expo 2016 di SKA Co Ex, Pekanbaru, Senin (24/10/2016).
Sementara itu, Gubernur Riau, H Arsyadjuliandi
Rachman mengungkapkan, bahwa pihaknya optimis dapat mengangkat dan membantu
mempromosikan sektor-sektor unggulan yang dimiliki 12 kabupaten/kota di Riau.
Salah satunya, sektor unggulan sagu.
Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman mengatakan
Riau memperkenalkan sagu kepada dunia sebagai makanan khas untuk menunjang
pariwisata. Pemprov Riau merupakan penggelar acara Festival Kukiner Sagu Riau
menyapa dunia. "Sagu dijadikan kuliner unggulan untuk menunjang potensi
pariwisata. Sagu dinilai banyak peminat wisatawan lokal dan wisatawan
asing," katanya. Dari berbagai sumber.(Adv)