Harga Si Busuk Kini Bergairah Lagi

Selasa, 00 0000

BENGKALIS - Para petani karet di Bengkalis mulai bergairan dan tersenyum sumringah, sejak beberapa terakhir harga karet (ojol) kembali naik mencecah Rp 10 ribu/Kg. Harga tersebut jauh lebih tinggi dari harga sebelumnya yakni Rp 5.500/kg bahkan pernah jeblok ke Rp2500/Kg.

Walau belum mencapai belasan ribu seperti beberapa tahun lalu, namun
menurut sejumlah petani harga Rp 10 ibu/Kg sudah sangat membantu
masyarakat petani. Setidaknya, harga satu kilogram karet sudah bisa
membeli hampir 1 kg besar.

‘’Alhamdulillah, kebun karet yang selama ini semak karena tidak
‘diusik’ sejak beberapa tahun terakhir kini kami bersihkan lagi dan
kami toreh lagi. Lumayan, sekarang harganya sudah Rp 8 ribu/kg, ada
juga yang berani membeli Rp 10 ribu/kg. Alhamdulillah, sudah sangat
membantu,’’ ujar Mazlan, warga Kembung Luar, Kamis (1/12/2016).

Sejak beberapa tahun terakhir, Mazlan dan sejumlah warga lainnya
memang lebih memilih mengadu nasib ke negeri jiran Malaysia, sebagai
pekerja bangunan dan lainnya. Diakui, hasil yang diperoleh dari
bekerja bangunan di Malaysia sedikit lebih baik dari mengolah kebun
karet di kampung.

Tapi sejak harga karet mulai naik sejak beberapa hari terakhir,
sepertinya dia dan sejumlah rekan sekampung harus mikir-mikir lagi ke
Malaysia, terlebih mencari kerja di Malaysia juga mulai sulit. “Kalau
harga bertahan di Rp 10 ribu/kg seperti sekarang ini, mungkin saya
lebih memilih kerja di kampung,” sebutnya.

Hanya sayangnya kata Mazlan, saat ini kondisi sedang musim penghujan,
bahkan sejumlah lahan karet milik warga ada yang terendam banjir.
Dirinya dan masyarakat petani lainnya kawatir, harga karet hanya naik
di saat musim hujan dan akan kembali anjlok saat musim kering atau
ketika hasil karet masyarakat petani melonjak.

‘’Biasanya seperti itu, harga naik ketika musim hujan karena saat itu
pasokan karet turun drastis. Lalu kembali harganya turun saat musim
kering, karena stok atau hasil pertanian melimpah,’’ ujarnya.

Seperti diketahui, lima sampai enam tahun terakhir, harga karet di
Bengkalis juga di belahan Indonesia lainnya sedang tidak berpihak
kepada para petani. Harga karet yang pernah mencecah Rp 18 ribu/kg itu
anjlok hingga Rp 2500/kg.

Sebagian petani karet di Bengkalis ada yang tetap mengolah lahan
karetnya dengan mengumpulkan hasil karetnya dan baru dijual ketika
harga karet mulai stabil. Namun sebagian terpaksa menganggurkan kebun
karetnya dan memilih kerja bangunan di Malaysia dan kerja
lainnya.***