logo DPRD Rokan Hilir
ROHIL-Pembangunan infrastruktur jalan ibukota kecamatan dinilai tidak
layak menggunakan sistim semenisasi, lantaran kenderaan yang melintas sudah
memasuki skala 8 ton. Karena itu, dewan mengusulkan pembangunan jalan tersebut
menggunkan aspal beton.
Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD)
Kabupaten Rokan Hilir (Rohil) Amansyah SH, mengusulkan agar pembangunan jalan
kecamatan dan antar desa tidak lagi menggunakan sistem semenisasi.Â
"Berhubung kendaraan yang melintasi jalan
antar kecamatan saat ini sudah memasuki skala 8 ton, sudah sepantasnya jalan
menuju ibukota kecamatan memakai sistim aspal beton (rigit)," kata Anggota
DPRD Rohil, Amansyah, ketika dikonfirmasi, di Bagansiapiapi, Kemarin.
Rencana pembangunan sisitim rigit, dikarenakan
badan jalan lebih tahan lama, juga nantinya semua jalan rencana menggunakan
sistem rigid tersebut. Menurutnya, mindset pembangunan jalan desa dan jalan
kecamatan selama ini menggunakan sistem semenisasi perlu dirubah.
"Coba bayangkan, pembangunan jalan sistem
rigid perlu diterapkan pada pembangunan jalan desa dan kecamatan, pasti akan
tahan lama. Misal jalan kabupaten atau provinsi semen rigid ketebalannya 30 cm,
maka jalan desa atau kecamatan ketebalannya bisa 15 cm," sebutnya.
Masih katnya, banyak pembangunan jalan dengan
sistim semenisasi banyak ditemukan tidak berkualitas, selain itu mutu bahanya
juga diragukan karena baru dibangun 2-3 bulankondisi jalan sudah hancur.
kebalikanya, dengan sistim rigid, diharapkan masa usia jalan akan lebih tahan
lama. sehingga tidak terus menerus memikirkan dana perbaikan jalan setiap
tahunnya.(way)