Destinasi Gelombang Bono Pelalawan Most Populer Surfing Sport API 2017

Kamis, 30 November 2017

PELALAWAN - Bono Secara umum adalah peristiwa alam yang berlatar pertemuan arus laut. Beradunya arus itu menimbulkan gelombang tinggi di Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan. Ombak dengan ketinggian mencapai 6 meter tersebut menarik perhatian para peselancar dunia. Jika lazim diketahui surfing memanfaatkan gelombang laut, maka di Teluk Meranti berselancar dilakukan di gelombang sungai. Keunikan yang diklaim hanya ada dua lokasi di dunia ; di Teluk Meranti Riau dan Sungai Amazon, Brasil ini telah menarik perhatian para peselancar dunia seperti Steve King. Terakhir trio peselancar Australia memecahkan rekor berselancar paling lama di gelombang sungai di Teluk Meranti dan menarik perhatian masyarakat dunia.

Gelombang bono yang menjadi unggulan objek wisata di Kabupaten Pelalawan terletak di Kecamatan Teluk Meranti Propinsi Riau merupakan eksistensi dan komitmen bersama Pemerintah Daerah Melalui Dinas Parbudpora untuk melaksanakan 7 (tujuh) Program Strategis Pembangunan salah satu melalui Pelalawan Eksotis.

Gelombang bono Kabupaten Pelalawan Propinsi Riau mendapatkan Peringkat Pertama Terpopuler pada Anugerah Pesona Indonesia (API) menjadi Destinasi Wisata Selancar atau surfing terpopuler nasional tahun 2017 mengungguli Objek Wisata Selancar Pantai Wediombo Kabupaten Gunung Kidul dan Pantai Tarimbang Kabupaten SumbaTimur yang berlangsung di Studio 3 Metro TV, Sabtu (25/11/2017) di Jakarta.

Anugerah Pesona Indonesia adalah rangkaian kegiatan yang dilaksanakan dalam upaya membangkitkan apresiasi masyarakat terhadap pariwisata yang ada di Indonesia, selain itu Anugerah Pesona Indonesia (API) mendorong Pemerintah Daerah dalam mempromosikan pariwisatanya di daerahnya.

Bupati Pelalawan HM Harris juga menyambut baik Bono menjadi nominasi "Most Populer Surfing Sport" dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) 2017, terima kasih atas dukungan dan partisipasi masyarakat dan segenap pihak terkait yang sudah bekerjasama dan menghantarkan bono sebagai nominasi terpopuler. Bupati Pelalawan HM Harris menjelaskan Pariwisata sebagai sektor andalan (selain minyak bumi dan kelapa sawit yang selama ini sebagai sumber utama) sekaligus dalam rangka mendukung program Pesona Indonesia dan Wonderful Indonesia mewujudkan target kunjungan 12 juta wisatawan mancanegara (wisman) dan pergerakan 260 juta wisatawan nusantara (wisnus) di Tana Air.

Kemudian ditambahkan Bupati Harris, destinasi Gelombang Bono sendiri bersaing dengan 10 Nominasi Kabupaten dan Kota Se-Indonesia dalam kategori tempat berselancar terpopuler ( Most Populer Surfing Sport ) yakni dari Kabupaten Malang, Pulau Morotai, Aceh Besar, Lampung Barat, Sumba Timur, Gunung Kidul, Mentawai, Pandeglang dan Kota Bengkulu. Prestasi ini juga tidak terlepas dari 7 (tujuh) program strategis pemerintah daerah kabupaten pelalawan melalui pelalawan eksotis menjadikan bono sebagai destinasi wisata nasional selaras dengan program pemerintah pusat menuju Indonesia Emas 2045 dan nawacita Presiden Jokowi dalam percepatan laju pertumbuham ekonomi melalui bidang pariwisata sebagai penghasil devisa terbesar " Ungkapnya.

Untuk mendukung target pariwisata nasional, Provinsi Riau, Kabupaten Pelalawan khususnya telah menetapkan sejumlah event unggulan pariwisata dalam Calander of Event Riau dengan mengandalkan potensi berupa daya tarik alam (nature), budaya (culture) dan daya tarik wisata buatan (man-made) antara lain Festival Bekudo Bono yang telah mendunia.

“Pilihan Kabupaten Pelalawan, Riau menjadikan pariwisata sebagai sektor andalan adalah pilihan yang sangat tepat, pada tahun mendatang penghasilan devisa dari minyak trennya akan menurun tajam begitu pula dari CPO trennya hanya mendatar saja, sedangkan pariwisata trennya meningkat dan akan menjadi penghasil devisa terbesar mencapai Rp 240 triliun.

Potensi pariwisata berupa daya tarik budaya (culture), alam (nature), dan buatan (manmade). Potensi ini tinggal ditingkatkan dengan strategi pemasaran dan promosinya yang mengacu pada strategi yang dijalankan oleh Kemenpar dengan pendekatan DOT (Destination, Origin, dan Time) serta BAS (Branding/PR-ing, Advertising, dan Selling). “Selain itu tiga komponen ; aksesbilitas, atraksi, dan amenities yang akan membentuk produk pariwisata di Kabupaten Pelalawan-Riau semakin berkualitas dan memiliki daya saing tinggi, harus dibangun dan ditingkatkan".

Dan akhirnya, Kabupaten Pelalawan masuk sebagai pariwisata tempat berselancar terpopuler dengan mendapatkan peringkat pertama, pungkas Bupati Harris. (Advsep)