Warga Tualang Mandau Ditemukan Tewas Mengenaskan Diterkam Harimau

Kamis, 07 April 2022

Evakuasi jenazah korban oleh warga, Rabu (6/4/2022). (Foto: Istimewa)

BENGKALIS-Warga Kecamatan Tualang Mandau, Bengkalis, Indra (30) ditemukan meninggal dunia dengan kondisi mengenaskan. Korban diduga meninggal dunia akibat serangan harimau, Rabu (6/4/2022).

Kapolsek Pinggir Kompol Maitertika, Kamis (7/4/2022) mengatakan, kondisi korban saat ditemukan warga dalam keadaan luka parah di kawasan hutan Giam Siak Kecil (GSK), tepatnya Seberang Pulau Teluk Padi kilometer 68 Desa Tasik Tebing Serai.

"Korban ditemukan sudah dalam keadaan tidak bernyawa dalam semak belukar dengan posisi badan terlentang. Bahkan kepala korban terpisah dengan badan berjarak sekitar satu setengah meter," ungkap Maitertika.

Selain itu pundak kiri dan kanan tubuh korban sudah dalam keadaan koyak, diduga bekas di makan harimau. Korban ditemukan sekitar 20 meter dari tempat jeratan rusa.

Informasi diterima Polsek Pinggir sekitar pukul 13.00 WIB siang kemarin. Kapolsek saat itu langsung memerintahkan anggotanya dari Unit Intelkam dan Bhabinkamtibmas mendatangi tempat kejadian perkara tersebut.

"Satu jam setelah mendapat informasi adanya warga diserang harimau ini anggota kita sampai di rumah korban di Desa Tasik Serai Timur. Saat itu jasad korban sudah dimakamkan pihak Keluarga," terang Kompol Maitertika.

Tim Polsek Pinggir juga sempat melakukan interogasi terhadap saksi yang menemukan jasad korban di lapangan. Setelah itu tim berkoordinasi dengan BKSDA Riau dan mengimbau masyarakat untuk tidak mendekati tempat korban di serang harimau.

Kepala Terpisah

Korban ditemukan dalam mengenaskan. Kepala dan badan terpisah sekitar 1,5 meter. Korban yang bernama Indra (30) berprofesi sebagai petani ladang dan penjerat rusa. Korban sebelum meninggal dunia sempat pamit dengan keluarganya untuk pergi ke ladang dan melihat jerat rusanya.

"Korban berprofesi sebagai petani ladang dan penjerat rusa, sehari sebelum ditemukan meninggal dunia korban pamit dengan istrinya untuk ke ladang dan melihat jerat rusanya," terang Maitertika.

Korban pamit degan istrinya Erna sekitar pukul 06.00 WIB pada Selasa (5/4/2022) pagi dan berangkat seorang diri ke ladang mereka yang berada di seberang Pulau Tasik Teluk Padi. Rencananya, selain melihat jerat rusanya korban juga berencana membersihkan ladang miliknya.

Setelah pamit tersebut hingga petang Indra tidak kunjung pulang ke rumah. Sekitar pukul 18.30 WIB istri korban merasa khawatir dan mencoba menghubungi telepon genggam korban. "Saat ditelpon dalam keadaan aktif dan berdering. Namun tidak kunjung diangkat oleh korban," tambah Kapolsek menceritakan keterangan istri korban.

Hingga malam tidak juga mendapat kabar, Erna kemudian menghubungi orangtuanya dan menyampaikan suaminya sejak pergi ke ladang pagi tadi hingga malam belum juga pulang.

Mertua korban Kitam (50) mendapat kabar anaknya ini kemudian mencoba menghubungi telepon genggam korban.

"Karena tidak ada kabar mertua korban langsung meminta bantuan warga sekitar untuk melakukan pencarian. Sekitar 50 orang warga setempat malam itu juga langsung menuju ladang korban melakukan pencarian," tambahnya.

Pencarian malam itu dilakukan hingga dini hari sekitar pukul 02.00 WIB. Namun tidak berhasil menemukan Indra warga kemudian kembali pulang.

Pencarian Indra ini kemudian dilanjutkan Rabu pagi sekitar pukul 07.00 WIB. Pencarian kedua ini melibatkan sekitar seratus orang warga setempat. "Mereka melakukan berpencar sekitaran area ladang korban," kata Kapolsek Pinggir.

Setelah melakukan pencarian beberapa jam, akhirnya Indra berhasil ditemukan. Namun sudah dalam keadaan tidak bernyawa dan kondisi mengenaskan.

"Jasad korban ditemukan warga sekitar dua puluh meter dari jerat rusa yang ada di ladang tersebut," ujarnya.

"Kondisinya mengenaskan dengan kepala terpisah dengan badan sekitar 1,5 meter, kondisi bahu kiri dan kanan juga koyak seperti bekas di makan harimau," tambahnya.

Selain itu sekitaran jasad korban juga warga melihat ada bekas jejak harimau. Serta dalam jeratan rusa milik korban juga terdapat seekor rusa dalam kondisi terjerat. Selanjutnya oleh warga, jasad korban diangkat lalu dibungkus dengan kain. Kemudian dibawa dengan perahu bot menuju rumah orang tuanya.***