Bengkalis Sampaikan Persoalan Abrasi Ancam Kedaulatan Indonesia

Kamis, 19 Mei 2022

Wakil Bupati Bengkalis, Bagus Santoso menerima kunjungan ) Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Alue Dohong di di Arboretum Gambut Pertamina RU II Sei Pakning, Kampung Jawa Kecamatan Bukit Batu, Kamis (19/5/2022).

SUNGAI PAKNING-Bupati Bengkalis diwakili Wakil Bupati Bagus Santoso menerima kunjungan kerja (Kunker) Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia di Arboretum Gambut Pertamina RU II Sei Pakning, Kampung Jawa Kecamatan Bukit Batu, Kamis (19/5/2022).

Dalam sambutannya Wakil Bupati Bengkalis Bagus Santoso mengucapan selamat datang kepada Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia Alue Dohong dan Direktur Utama PT Pertamina Nicke Widyawati beserta rombongan.

“Kami berharap kehadiran bapak dan ibu dapat menjadi momentum kebangkitan Kabupaten Bengkalis untuk bisa keluar dari berbagai permasalahan lingkungan dan kehutanan yang senantiasa menerpa negeri junjungan ini,” ujar Bagus.

"Tentunya kami sangat mengharapkan dukungan dari semua pihak, terutama Pemerintah Pusat dan juga dunia usaha termasuk PT. Pertamina untuk terus berkontribusi membangun Kabupaten Bengkalis, agar kelak menjadi negeri bermarwah, maju dan sejahtera," tambah Bagus.

Dihadapan Wamen LHK, Bagus Santoso mengatakan sebagian besar pantai di Pulau Bengkalis maupun Pulau Rupat saat ini mengalami abrasi dengan tingkat abrasi yang bervariasi. Khusus pantai utara Bengkalis bagian barat merupakan pantai yang mengalami abrasi paling parah, sedangkan bagian selatannya mengalami sedimentasi.

"Pada kurun waktu 26 tahun terakhir, telah terjadi abrasi di pulau Bengkalis dengan laju abrasi rata-rata 59 Ha/tahun, dan laju sedimentasi 16.5 Ha/tahun. Hal ini menunjukkan bahwa, pulau Bengkalis mengalami pengurangan luas daratan yang cukup besar yaitu rata-rata 42.5 Ha/tahun. Sedangkan kedua pulau tersebut termasuk dalam kawasan perbatasan negara," ucap Bagus.

Lebih lanjut Wabup menambahkan, jika tidak ada intervensi dari negara, maka bisa saja batas negara akan berubah karena abrasi tersebut. Karena diperburuk dengan mundurnya garis pantai, sehingga mempengaruhi sumber daya alam pada zona ekonomi eksklusif, mata pencaharian masyarakat, infrastruktur jalan, rumah masyarakat, fasilitas umum dan fasilitas sosial, semuanya akan terancam rusak.

"Tentunya hal itu menjadi ancaman bagi kedaulatan Indonesia," ujarnya.

Menyikapi apa yang disampaikan Wabup, Wamen LH, Alue Dohong mengatakan gambut adalah harta karunnya bangsa Indonesia. Sebanyak 15 juta hektare lahan gambut di Indonesia dan terluas di dunia, itu artinya gambut ini tentu menjadi perhatian, apalagi gambut ini 90% nya air tawar.

"Data kita menunjukkan di Bengkalis hampir 60 % hutan lindung 40 % kawasan budidaya. Artinya apa yang disampaikan Wakil Bupati terkait Kawasan Hutan secepatnya akan kita selesaikan," ucap Wamen.***