Berjauhan Jarak Ayah dan Anak? No Problem!

Kamis, 06 Juni 2013

Ist

Meski jarang diulas, kehadiran sosok seorang ayah, sudah pasti sama pentingnya dengan ibu. Kehadiran yang dimaksud di sini adalah kehadiran secara fisik dan emosional. Karena, sosok ayah mampu berinteraksi secara emosional, mengenal, dan memahami anaknya, mampu mendorong, serta mendukungnya secara moril.

Ayah sangat memegang peranan penting terhadap perkembangan mental seorang anak. Bahkan, seperti yang dikutip dari Thriving Family, seorang ayah adalah sosok teladan di mata anak-anaknya.

Faktanya, ayah dalam sebuah keluarga bukan hanya sekadar penyandang gelar kepala keluarga, atau sang pencari nafkah. Pengaruh sosok ayah juga dikatakan memiliki dampak yang tetap. Bukan hanya saat anak sudah menginjak usia remaja, tetapi sejak ia masih balita.

Interaksi antara ayah dengan anak, dari tahun ke tahun, tentunya akan semakin kuat. Ada beberapa contoh kasus yang menyatakan, bahwa kehadiran seorang ayah yang ikut merawat anaknya sejak balita, bisa menjadikan anak tumbuh dewasa sebagai sosok pribadi yang lebih simpatik, empati, hangat, dan cenderung memiliki percaya diri tinggi.

Sayangnya, entah karena tugas kerja, bersekolah, atau yang lainnya, banyak ayah yang harus terpisah jarak dari anak-anaknya. Sehingga kerap memunculkan kekhawatiran, seperti komunikasi akan terputus, anak jadi jadi merasa asing dengan ayahnya, atau perkembangan si anak akan terganggu.

Untuk mencegah terjadinya hal tersebut, berikut ini beberapa tips yang bisa membuat anak selalu dekat dengan ayahnya, meskipun ditinggal jauh merantau, seperti yang dirangkum dari berbagai sumber.

Perbanyak foto Anda di rumah
Anak memiliki memori yang kuat mengingat foto-foto. Jadi, sebelum pergi, perbanyak foto Anda rumah, terutama di kamar si kecil. Dengan selalu melihat dan bermain foto-foto Anda, besar kemungkinan memori mereka akan terus mengingatkan Anda, meski lama tak berjumpa. Selain itu, cobalah untuk mengirimkan foto-foto secara berkala, untuk memperlihatkan pada anak agar ia tahu keseharian ayahnya.

Lakukan komunikasi secara teratur
Komunikasi secara teratur, setidaknya satu kali sehari melalui telepon, sangat disarankan. Semakin Anda sering berkomunikasi, semakin besar anak akrab dengan suara Anda. Metode ini juga sangat baik dalam membantu perkembangan si anak. Jadi, saat berjumpa dengan Anda pun dia tidak akan kaget atau takut, karena merasa akrab dengan suara tersebut.

Jika memungkinkan, lakukan juga komunikasi langsung via Skype,Yahoo Messenger (YM), atau Whats App, sehingga anak bisa melihat Anda langsung untuk membayar rasa rindunya.

Ajarkan si kecil selalu memanggi Anda ‘ayah’
Membiasakan anak untuk memanggil Anda, ayah, meski di perantauan, tentunya akan membuat anak terus merasa dekat dengan Anda. Jangan lupa juga selalu menggunakan waktu berkualitas saat libur untuk full bersama anak.

Semoga bermanfaat!