Wapres Budiono/Ist
JAKARTA.Wakil
Presiden Boediono mengatakan modal ventura di Indonesia masih perlu
ditingkatkan dalam upaya untuk membantu para pengusaha kecil menengah
menjalankan usahanya di saat mengandalkan bantuan perbankan konvensional sulit
diperoleh.
"Pengusaha kecil menengah dan pemula umumnya kesulitan dalam memperoleh
modal melalui pembiayaan perbankan konvensional sehingga harus dicarikan model
pembiayaan lain," kata Bodiono saat membuka Rapat Kerja Nasional Himpunan
Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) di Istana Wapres Jakarta, Jumat.
Hadir dalam acara itu Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono,
Menteri Perindustrian MS Hidayat, Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari, serta
sejumlah pengurus Hipmi di daerah.
Modal ventura adalah merupakan suatu investasi dalam bentuk pembiayaan berupa
penyertaan modal ke dalam suatu perusahaan swasta sebagai pasangan usaha
(investee company) untuk jangka waktu tertentu
Dikatakan Wapres, masalah kesulitan pembiayaan bagi usaha kecil menengah dan
pengusaha pemula memang merupakan hal klasik dan kondisi itu bukan saja dialami
di Indonesia tapi juga di negara lain.
Namun hal itu bukan berarti tidak ada jalan keluarnya dan harus dicarikan
solusinya, apabila menggunakan pembiayaan konvensional perbankan sulit
dilakukan.
"Mungkin ada versi-versi lain dimana usaha kecil menengah dan pengusaha
pemula bisa mendapat perhatian dari segi pembiayaan dari biasanya.
Contoh-contoh di negara lain mungkin bisa kita tiru yang tentunya berjalan
sukses," kata Boediono.
Wapres mengajak Hipmi untuk terus berkomunikasi dengan pemerintah dan membantu
memetakan peran ketiganya sehingga bisa saling mengisi.
Ketua Umum Hipmi Raja Sapta Oktohari mengatakan sebagai organisasi pengusaha
muda terus berupaya mendorong peran para pelaku ekonomi nasional dalam
pembangunan.
Hipmi juga terus berupaya mendorong peran pelaku ekonomi nasional dalam
menyiapkan diri menjelang pasar bebas ASEAN yang akan berlangsung pada 2015.
(bk1/TI)