Staff Kemendiknas Kunjungan Ke Kampar

Rabu, 12 Juni 2013

Salah satu sekolah dikampar yang dikunjungi satff Mendiknas

BANGKINANG.Berpeluangnya Kabupaten Kampar untuk mendapatkan bantuan dana APBN 2013 untuk pembangunan fasilitas gedung sekolah di daerah pedalam dan desa tertinggal, Kadis Pendidikan dan kebudayaan Kabupaten Kampar mendampingi staf Kementrian Pendidikan Nasional meninjau sejumlah desa di wilayah serantau Kampar Kiri.

 

Kunjungan Staf kemendiknas tersebut lansung meninjau sejumlah fasilitas sarana dan sarana pendidikan diwilayah serantau Kampar Kiri, sekaligus mengumpulkan data tentang keberadaan pendidikan diwilayah tersebut dan bukan hanya fasilitas gedung saja (fisik) termasuk fasilitas pendukung blainnya seperti pemerataan tenaga pengajar disekolah diwilayah serantau Kampar Kiri.

 

Kadis P&K Kabupaten Kampar, Drs Jawahir, MPd kepada wartawan mengakui bahwa pihaknya mendampingi staf kementrian pendidikan nasional diwilayah serantau Kampar Kiri beberapa hari yang lalu. “Kunjungan ini bersifat formal dan juga sebagai upaya kita untuk melobi pemerintah pusat untuk mendapatkan kucuran dana APBN 2013 untuk pembangunan sekolah di daerah pedalaman dan desa tertinggal di Kabupaten Kampar ini,” akui Jawahir kepada Koran Riau, senin (10/6) di Bangkinang.

 

Dalam perjalanan dinas staf Kemendiknas ini, pihaknya mengajak mereka meninjau sekolah sekolah diwilayah serantau Kampar Kiri terutama di sejumlah desa dikecamatan Kampar Kiri Hulu, diantaranya Desa Dua sepakat, Desa Ludai, Aur Kuning, Batu Sasak, Gajah bertalut, dan desa Pulau serik kecamatan Kampar Kiri Hulu.

 

Jawahir akui, diwilayah tersebut  fasilitas pendidikan terutama bangunan sekolah (fisik) maupun tenaga pengajar sangat perlu jadi perhatian kita semua. “Bayangkan saja hampir semua bangunan sekolah dan pemerataan tenaga pengajarnya diwilayah tersebut masih memprihatinkan, terutama sekolah SD yang terdapat di desa Dua Sepakat, yang hanya kepala sekolah berstatus PNS dan dibantu 3 guru komite” ungakap Jawahir yang mengaku Desa Sepakat sebagai tanah kelahirannya.  

 

Selain itu menurutnya, fasilitas jalanpunpun masih memprihatinkan diwilayah tersebut, bayangkan saja murid kesekolah harus menempuh jarak tempuh yang lumayan jauh dengan kondisi jalan tanah setiap harinya, dan  jarak tempuh daerah tersebut dari ibu kota kecamatan Kampar Kiri Hulu (Gema) menghabiskan waktu mencapai 3,5 jam menempuh jalur darat dan menelusuri sungai Kampar Kiri hingga sampai kelokasi tersebut.

 

“Justru itu sudah saatnya kita melobi dana  pusat ini untuk perbaikan dan pembangunan sekolah didesa tertinggal dan desa pedalaman di serantau Kampar Kiri ini” harapan Jawahir.

 

Jawahir akui rombongan staf Kementerian Pendidikan Nasional ini sangat respon melihat kondisi sekolah yang ada diwilayah desa tertinggal di serantau Kampar kiri ini. Dan mereka berjanji akan membantunya pada APBN 2013 ini. “Mereka sempat berkata sekolah didesa Tertinggal diserantau Kampar Kiri ini, wajib dibantu pusat dan pihak pusat berjanji akan melaporkan kondisi sekolah diwilayah tersebut untuk segera diprioritaskan, apalagi mereka mengakui dana APBN 2013 suda ada postnya untuk pembangunan sekolah di desa tertinggal,” tutur Jawahir (bkmr)