Herliyan: Jumlah Energi dari Konsumsi Masyarakat Diatas Ideal

Rabu, 26 Juni 2013

BENGKALIS - Jumlah energi dari konsumsi pangan masyarakat Kabupaten Bengkalis mencapai 2.144,60 kkal/hari per kapita dengan tingkat pemenuhan pola pangan harapan  skornya 87,01. Jumlah energi dari konsumsi ini secara total di atas kebutuhan ideal, namun belum memenuhi pola pangan harapan.

"Hal ini disebabkan belum seimbangnya mengkonsumsi pangan antar kelompok pangan, masyarakat cenderung mengkonsumsi padi-padian (beras), buah atau biji berminyak dan minyak/lemak," ujar Bupati Bengkalis, H Herliyan Saleh ketika membuka lomba cipta menu pangan beragam, bergizi, berimbang dan aman (3b+) tingkat Kabupaten Bengkalis tahun 2013 di halaman Kantor Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Kabupaten Bengkalis, Selasa (25/6).

Menurut standar nasional pph, idealnya perkapita perhari dibutuhkan energi 2.000 kilo kalori (kkal), yang komposisinya 50% padi-padian, 6% umbi-umbian, 12% pangan hewani, 10% minyak dan lemak, 3% buah/biji berminyak, 5% kacang-kacangan, 5% gula, 6% sayur dan buah, 3% lain-lain. Pemenuhan konsumsi ideal ini dinyatakan nilainya dengan angka 100 pada skor pph. Kemudian berdasarkan data sensus BPS tahun 2012, secara nasional jumlah energi dari konsumsi pangan baru mencapai 1.853 kkal/kap/hari, dengan tingkat skornya pemenuhan pph 75,4.

"Secara umum kita sudah melebihi batas ideal dan ini perlu ditingkatkan lagi, terutama memperbaiki keseimbangan konsumsi pangan. Dulu sering kita dengar ada jargon empat sehat lima sempurna, tapi sekarang itu sudah jarang kita dengar lagi. Padahal empat sehat lima sempurna itu ya muaranya bagaimana keseimbangan pangan kita tetap terjamin," sebut Herliyan.

Masyarakat saat ini, khususnya masyarakat Kabupaten Bengkalis, ungkap Bupati, dirasakan masih kurang mengkonsumsi sayur-sayuran dan buah-buahan. padahal sayur dan buah dapat dipenuhi melalui pengelolaan lahan di lingkungan perkarangan rumah. Pola konsumsi yang demikian, disatu sisi dapat menimbulkan ketidakseimbangan dalam tubuh kita karena kekurangan gizi tertentu.

"Disisi lain akan meningkatkan tekanan untuk pemenuhan kebutuhan sumber pangan beras yang saat ini belum sepenuh dapat terpenuhi dari produksi lokal, baru terpenuhi sekitar 40%," tukasnya.

Untuk memotivasi masyarakat agar mau mengkonsumsi makanan sesuai pola pangan harapan, setiap unit kerja maupun kelompok masyarakat dituntut gencar melakukan sosialisasi. Dirinya berharap Tim Penggerak PKK maupun organisasi wanita  untuk dapat memasyarakatkan akan pentingnya pangan beragam, bergizi, seimbang dan aman berbasis sumberdaya pangan lokal.

"Saya minta instansi yang berhubungan dengan pengelolaan pangan agar bekerja maksimal untuk menjamin ketahanan pangan di Kabupaten Bengkalis, baik itu berkaitan dengan produksi, ketersediaan, distribusi dan keamanan pangan. Terlebih sebentar lagi memasuki Ramadhan dan Idul Fitri," tutup Bupati.(man)