Puluhan Hektar Kebun Karet Warga Ludes Terbakar

Jumat, 28 Juni 2013

BENGKALIS - Mardi (50), tak kuasa menahan tangis saat kebun karetnya dilalap si jago merah. Sejatinya tak sampai setahun lagi kebun karetnya itu sudah bisa ditoreh. Namun apa daya api yang tak jelas dari mana sumbernya itu meluluhlantakkan kebun yang dibangunnya bertahun-tahun itu.

Hampir satu minggu Mardi bersama isteri dan anaknya serta sejumlah warga memadamkan api secara swadaya, tidak ada bantuan dari tim atau regu pemadam manapun.

"Kebun saya saja sekitar 4 jalur yang terbakar, pohon karetnya sudah sebesar paha orang dewasa. Siapa yang tak menangis, bertahun-tahun kami jaga, sekelip mata ludes terbakar," kesal Mardi.

Dengan peralatan seadanya, Mardi bersama keluarga dan warga setempat berjibaku memadamkan api. Kendati titik api dan kebakaran sudah berkurang, namun api belum padam 100 persen.

"Masih ada kebakaran-kebakaran kecil yang  kembali muncul. Kami terus berjaga-jaga, jangan sampai membesar lagi," katanya lagi.

Total lahan yang terbakar kata Mardi sampai ratusan jalur atau puluhan hektar, hampir semuanya adalah perkebunan karet masyarakat. "Dugaan kami, api berasal dari lokasi pemukiman suku Asli, tapi tak jelas siapa yang membakarnya. Setelah beberapa hari api mengepung desa kami, akhirnya secara swadaya selama seminggu ini kami memadamkan api," cerita Mardi.

Akibat kebakaran tersebut kata Mardi, Desa Kembung Kuar diselimuti asap tebal selama beberapa hari. Tapi sekarang kondisinya sudah jauh lebih baik jika dibanding beberapa hari lalu, karena sebagian besar kebakaran sudah berhasil kami padamkan

Sementara, Kabid BPBD-Damkar Kabupaten Bengkalis, Suiswantoro saat dimintai tanggapannya terkait kebakaran kebun masyarakat di Desa Kembung Luar, mengaku pihaknya tidak menerima sebarang laporan dari pihak desa maupun kecamatan. Sehingga tidak ada tim pemadam yang diturunkan ke Kembung Luar.
   
"Untuk yang di Kembung Luar kami tidak  menerima laporan, baik itu dari desa maupun dari kecamatan Bantan. Memang kemarin ada lahan yang terbakar, tapi di daerah Resam, Penampi dan Sungai Alam, kalau Kembung Luar tak ada laporan yang masuk," kata Suis.

Ditanya perkembangan terakhir kasus kebakaran yang terjadi di wilayah Bengkalis, dipaparkan Suis, untuk Tanjung Leban dan Bukit Kerikil masih terjadi. Lokasi kebakaran berada jauh di tengah hutan dan saa ini ditangani regu pemadam kebakaran (RPK) perusahaan.

"Terbaru kebakaran di Dusun Kanjau Desa Kelemantan. Pagi tadi kita baru menerima laporan telah terjadi ebakaran lahan di sana, kita sudah terjunkan regu pemadam untuk melakukan langkah-langkah pemadaman," kata Suis.

Suis mengimbau agar masyarakat segera melaporkan apabila terjadi kebakaran di daerah masing-masing. Denga demikian langkah-langkah antisipasi atau pemadaman segera bisa dilakukan.

Meski masih terjadi kebakaran di sejumlah titik di wilayah Kabupaten Bengkalis, namun kondisi udara di Pulau Bengkalis sudah mulai normal. Tidak ada lagi kabut asap, udara mulai terasa bersih dan matahari tampak merona setelah hujan turun pada Selasa lalu sekitar 15 menit.(man)